Jangan lupa voment~
Author Pov.
Ceiza berjalan perlahan keluar dari kamarnya, hendak turun ke lantai 1. Ini sudah jamnya makan malam dan dia lapar pakai banget.
"Bang, mau kemana?" Ceiza menoleh, Qeila juga baru keluar dari kamarnya yang bertepatan di depan kamar Ceiza.
"Makan" singkat. Qeila mengedik tak peduli, sudah biasa mendengar ucapan Ceiza yang singkat-singkat kayak umur Ceiza di dunia.
Keduanya berjalan bersamaan menuju lantai 1. Seperti biasa mereka pasti akan melihat adegan uwu antara Papi dan Mami mereka disana.
Kalau gak cipokan, pasti pangku-pangkuan. Siapa yang dipangku? Ya bapakke yang dipangku sama mamakke. Celo kan emang manja, kayak bayi.
"Kita makan malam apa nih ma" tanya Qeila begitu duduk di kursinya.
"Lihat sendiri, punya mata kan?" jawab Qeiza judes. Adoh, ternyata nyelekit banget dijudesin, pantes Qeila banyak musuh.
Wong dia suka judesin orang sampai nangis. "Kami mau ke rumah Tante Calila, kalian mau ikut?" Ceiza diam mendengar nama Tante Calila. Mamanya Lizi tercinta.
Tanpa menunggu lama dia langsung mengangguk semangat "Cei ikut! Cei mau ketemu Liziiii" ujarnya semangat. Matanya berbinar-binar.
Qeiza mengangguk "Yaudah cepat makan dan kita akan berangkat"
Keduanya mengangguk, Qeila harus ikut, dia takut sendirian di rumah besar ini. Banyak hantunya, Qeila sering melihat seseorang mengintip dari bawah anak tangga.
Dan juga mengintip dari lemari bawah wastafel. "Mau apa kesana Mah?" tanya Ceiza.
"Ada acara, uda cepat selesaikan makan kalian"
Ceiza senang sih, tapi...kenapa jantungnya deg-deg an parah saat ini. Seperti ada firasat buruk yang akan mendatanginya.
Ceiza harap ini cuma firasat saja, semoga hanya firasat saja.
******
Keluarga rupawan itu sampai di halaman rumah keluarga Madian, ramai juga dan sepertinya ini ada acara khusus. Pakaian orang yang datang juga terkesan formal.
Celo dan Ceiza mengenakan jas hitam dengan kemeja putih, sedangkan Qeiza dan Qeila mengenakan dress putih selutut kembaran.
"Ada apaansih?" gumam Qeila.
"Gatau"
Mereka turun dari mobil dan menyuruh penjaga untuk memarkirkan mobil mereka. Lalu sekeluarga masuk ke dalam rumah mewah itu.
"Lila! Woi gila gak nyangka gue astaghfirullah" Qeiza langsung memeluk Calila senang. Sedangkan Celo yang berhadapan langsung dengan Zibi malah tatap-tatapan.
"Haruskah kita seperti mereka?" tanya Zibi polos. Celo memiringkan kepalanya "Haruskah?" tanya nya balik.
Oke, mari abaikan bayi yang terjebak dalam tubuh pria dewasa ini. Kini Ceiza tengah mencari keberadaan Lizi dengan Qeila di sebelahnya.
"Chat gak dibalas emangnya bang?" tanya Qeila. Ceiza menggeleng pelan, mereka akhirnya mencari di arah taman dekat kolam renang.
Disana ramai, sepertinya baru ada yang tenggelam. Pasalnya riak air kolam lumayan bergejolak, keduanya langsung menerobos masuk.
"Liz-"
Ceiza terpaku, disana Lizi tengah mencium seorang laki-laki yang tak sadarkan diri. Sebenarnya hanya memberikan napas buatan tanpa niatan mencium.
Tapi, tetap saja hati Ceiza sakit melihat Lizi mencium laki-laki lain. Tanpa menunggu jawaban dia langsung pergi, dengan tangan Qeila yang di genggamnya erat.
Dia tak bisa, sakit hati dedek. "Bang.." cicit Qeila sedih. Ceiza merangkul bahu telanjang adiknya, dia tak apa. Ceiza tak boleh menangis di keramaian seperti ini.
Dia harus menjadi laki-laki kuat di depan adik perempuannya. "Abang gak papa" bisik Ceiza.
"Bukan abang yang gak papa, Qeila yang sakit hati!"
Ceiza memutar malas matanya, drama dimulai.
Tbc.
Jangan lupa voment💕
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dom Girlfriend [End]
Novela JuvenilLizi itu dominant sekali, tapi walau begitu dia tetap seorang gadis biasa yang jatuh cinta pada Ceiza. Kekasih manjanya yang paling dia sayang. PLAGIATOR BATAS SUCI SEJAUH PALUNG MARIANA!!!. Start:14 Februari 2021 End :24 Februari 2021