Masih Pagi (1)

476 33 1
                                    

Spanduk besar bertuliskan 'Selamat Datang Young Atlantian' terbentang di atas gerbang SMA favorit kota itu.

SMA Atlanta pagi itu sedang menyambut para murid ajaran baru. Banyak wajah-wajah segar yang siap menjadi bagian dari Atlanta berjalan masuk melewati gerbang tersebut.

Masih 20 menit sebelum upacara penyambutan, masih cukup waktu untuk yang lain berkeliling di Atlanta. Tapi dua orang anak laki-laki ini sibuk dengan perdebatan mereka dan menghiraukan kehadiran siswa lain.

"C'mon cas, kita temuin bang jaehyun dulu. Then you can go mau gangguin cewek mana lagi terserah."
Si anak berwajah bule mengoceh pada temannya yang duduk malas melihatnya.

"Mark, gue males. Noh ada Yeri, lo sama dia aja."
Balasnya sambil berdiri dan menunjuk ke arah siswi yang bernama 'Yeri' yang dimaksud.

Merasa terpanggil, Yeri pun menghampiri dua orang yang masih sibuk dengan perdebatannya.

"Morning Mark." Ucapnya ramah dan berubah galak pada siswa di sebelah nya. "Apa lo tadi nunjuk-nunjuk?"

"Santai dong. Mumpung lo disini temenin nih si Marki dipanggil bang Jaehyun." Jawab Lucas sembari kembali duduk.

"Loh kok sama Yeri, kan bang Jaehyun called two of us. If he ask where are you, what should i say? Lo--"

"Kenapa Mark?"
"Ehh pagi bang ganteng." Spontan Yeri ketika melihat siapa yang ikut bergabung dalam obrolan dan detik setelahnya menyesali ucapannya.

Jaehyun hanya terkekeh. "Pagi juga Yeri." Jaehyun kembali mengalihkan fokus ke dua siswa dihadapannya. "Lo berdua gue cariin taunya disini. Ayo gue ajak keliling dulu mumpung belum mulai. Yeri mau ikut?"

"Gak dulu bang, ntar aja gue kelilingnya."

"Oke jangan bolos upacara pembukaan lo." Peringat Jaehyun dan berlalu diikuti Mark dan Yeri di belakangnya.

Setelah ditinggalkan tiga manusia tadi Lucas kembali menyapukan pandangannya ke sekitar. Ia kemudian tersenyum setelah menemukan sesuatu yang menarik.

——————

"Nona nanti jangan khawatir, tuan besar sudah memerintahkan supir untuk menjemput nona."

Gadis berambut panjang itu hanya tersenyum tipis kepada asisten pribadi yang dibayar sang ayah. "Iya kak, saya paham." Jawabnya sambil menggendong tasnya hendak turun dari mobil sebelum terhenti sejenak karena ucapan asistennya.

"Nona Tzuyu semangat hari pertamanya." Diiringi senyum lebar kepada tzuyu yang dimaksud. Tzuyu hanya tersenyum dan berlalu ke dalam sekolahnya. Seiring langkahnya ia memperhatikan sekitar.

"Adek nanti kalau udah pulang telfon bunda ya?"
"Iyaa bunda, sanaa nanti bunda telat kerja."
"Gapapa telat, kan ini hari pertama anak bunda masuk SMA, masa bunda ngelewatin momen pentingnya."
"Iyaa makasih bunda, Mina masuk dulu ya Bun?" Ucapnya seraya menarik dan mencium tangan bundanya.

"Semangat adek, nanti kalau bunda gabisa jemput bunda suruh kakak yang jemput okeeii." Sang bunda menyempatkan untuk mengelus rambut anaknya sebelum melambaikan tangan kepada putrinya.
"Siaaap bunda." Mina memberi gestur hormat dan terkekeh setelahnya.

Tzuyu hanya bisa tersenyum pahit melihat interaksi siswa dan orang tua mereka yang memiliki waktu untuk mengantar anaknya di hari pertama sekolah. Nyatanya ia merasa iri dengan hal itu.

——————

Semua murid baru sudah berbaris dengan rapi dan mendengarkan sambutan dan arahan dari ketua Osis.
Setiap mata fokus memperhatikan, entah benar-benar memperhatikan atau mengagumi visual sang pembicara yang kelewat tampan.

BRILLIANT YOUNG : 99LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang