Setelah beberapa rangkaian sambutan dari pengurus penyambutan dan petinggi Atlanta, para siswa baru diarahkan untuk masuk ke kelompok yang telah diatur.
Yeri yang belum terlalu akrab dengan siswa lain selain Lucas dan Mark yang sudah dikenalnya sejak beberapa tahun lalu hanya bisa celingak-celinguk mencari kelompoknya. Hingga seseorang mendekati dan menepuk kecil pundaknya.
"Ehh sorry gue bikin Lo kaget ya?" Tanya si pelaku saat melihat reaksi Yeri. "Kenalin, gue Yuqi. Song Yuqi." Ucapnya sambil mengarahkan tangannya kepada Yeri.
"Kim Yeri." Yeri menjabat tangan Yuqi dan tersenyum. "Gue kelompok 3, kayaknya Lo juga sama. Mau bareng?" Tawar Yuqi. "Iyaa sama, ayo bareng." Mereka berdua berjalan menuju kelompok 3 yang sudah berkumpul.
"Ini kayaknya ada yang kurang deh, harusnya kelompok ini ada 15 orang." Sahut pembimbing kelompok mereka saat menghitung anggota yang telah bergabung. Yeri pun ikut menghitung anggota kelompoknya dan benar saja, anggota kelompoknya hanya terdiri dari 13 orang.
Tak lama seorang laki-laki bermata sipit datang dan memberitahu bahwa salah satu anggota kelompok 3 sedang menjalani hukuman. "Namanya Lucas Wong, Ji." Yeri menghela nafas, belum genap sehari menjadi siswa SMA temannya itu sudah membuat masalah. Pergerakan Yeri menarik perhatian Yuqi sehingga ia bertanya "kenapa lo? Pengen duduk?"
"Nggak, cuma ganyangka aja baru hari pertama udah dihukum." Jawab Yeri. "Pacar lo? Kenapa keliatannya lo peduli banget?" Yuqi kembali bertanya dan Yeri hanya merespon dengan tatapan horor.
"Jangan sampai suka deh qi, anaknya gajelas." Jawab Yeri meyakinkan seperti sedang memberikan sebuah petuah hidup.
"Ehh iya, itu anggota disini. Makasih banyak ya Gon." Jawab Umji si pembimbing kelompok 3. "Kalau Kim Yohan liat nggak Gon?" Tanya umji lagi. Belum sempat Byounggon menjawab seorang anak datang dan menjawab. "Kenapa kakak cantik? Kita belum kenalan masa kakak udah kangen?"
Umji tidak menanggapi dan kembali mengalihkan fokusnya ke absen di tangannya. "Kak, nggak nanyain kenapa Yohan telat?" Umji hanya menatap Yohan. "Kenapa?" Ucap suara lain di belakang Yohan.
"Kenapa malah lo yang nanya? Yaudah gue ceritain aja biar lo gak kepo. Jadi tadinya Yohan udah nemu kelompok nih, udah asik ngobrol, kakaknya nanya nih... Yohan gak dicariin kelompoknya? Kenapa masih disini? Trus Yohan bingung dong, ehh taunya Yohan salah kelompok. Angka 8 sama 3 nya keliatan mirip sih. Padahal Yohan udah menemukan kenyamanan tau kak. Tapi gapapa disini kayaknya Yohan juga bakalan nyaman soalnya ada kakak cantik." Jelas Yohan panjang lebar namun ke umji bukan kepada Yuqi si penanya.
"Ini buaya kandang mana sih yang lepas?" Ucap Yuqi memutar bola mata. "Heh Rani, nyaut Mulu lo!!" Dua manusia itu malah ribut, umji ingin melambaikan tangan ke kamera saja tapi panitia dokumentasi tidak terlihat di sekitar. Anggotanya yang lain malah menikmati tontonan gratis tanpa ada yang melerai.
"Ini kenapa ribut?" Haaa umji merasa lega partner sesama pembimbing kelompok 3 nya kembali sebelum ia semakin pusing. Junhoe yang tadinya pergi mengambil kertas panduan pengenalan sekolah berhasil membuat Yohan dan Yuqi berhenti berdebat. Untungnya Yeri masih bisa menahan tangan Yuqi yang hendak melempar jedai rambut kepada Yohan.
"Yeosang tolong bagiin ke teman-teman nya yaa." Ucap junhoe kepada siswa yang membantunya mengambil panduan tadi. Yeosang segera membagikannya sesuai permintaan junhoe.
"Muka lo kayak patung deh, kayaknya lo juga pendiam. Bisa request diem sejam-an nggak? Gue mau liat lo bisa cosplay jadi patung apa nggak." Tanya Yohan pada yeosang saat ia menerima panduan tersebut. Yeosang hanya mengernyitkan dahi saat mendengar kalimat tak masuk akal tersebut.
"Gue liat-liat lo juga ada bakat jadi patung. Gue boleh request juga nggak lo diem sejam-an?" Yeosang balik bertanya. "Kenapa? gue kelewat ganteng ya?" Yohan bertanya dengan percaya dirinya. "Iya ganteng--" jawab Yeosang sambil tersenyum, Yohan langsung tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRILLIANT YOUNG : 99Line
Fanfiction"Heh ketawa mulu! itu pak Tono udah masuk" ft Kpop idol 99line