Breaking news
Terjadi kembali penembakan di beberapa pusat di kota San Fransisco. Tiga orang menjadi korban, saksi mata melihat seseorang yang mencurigakan berada di sebuah semak-semak saat melakukan aksinya. FBI dan Polisi kembali melakukan pencarian pembunuh tersebut. Mereka juga berkata bagi siapa saja yang dapat menangkap pembunuh itu, maka akan di berikan imbalan oleh FBI dan polisi. Sekian terima kasih.
Carlos yang melihat berita tersebut langsung terkejut. Pikirannya langsung tertuju pada Jared. Saat ini Carlos sedang sarapan, bahkan teringat pada Jared, Carlos hampir ingin meninggalkan sarapan paginya. "Mau kemana? Kau lagi dan lagi ingin meninggalkan sarapan pagimu?" Tanya Melian, sarkas. Karena ia tahu hendak kemana suaminya itu. Ini sudah kesekian kalinya. Melian tidak akan membiarkan itu terjadi lagi.
"Bisa tidak kau sekali saja makan dengan fokus. Terlalu berbahaya keluar rumah untuk saat ini, bisa saja mereka berkeliaran, bukankah membunuh sedang menjadi tren saat ini?"
"Baiklah," ucap Carlos. Suami takut istri, mungkin saja ini untuk kebaikannya.
Namun Carlos tetaplah seorang Carlos. Saat sarapan selesai, ia pergi menuju rooftop rumahnya, menelepon Jared. Dari ujung sana, ponsel berdering. Tak lama Jared mengangkat teleponnya.
"Itu bukan ulahku, Carlos. Aku saja lembur mana bisa aku pergi untuk melakukannya," ucap Jared dari ujung sana. Jared juga sudah tahu apa yang hendak diucapkan Carlos. Carlos menghela napasnya kasar.
"Kau tidak berbohong, Jared?" Carlos hanya ingin memastikan saja.
"Ey tua. Kau ingat apa ucapanmu kemarin? Kau percaya padaku bukan?"
"Iya iya aku percaya."
"Ada Bella tidak?" Mendengar pertanyaan itu Carlos mengangkat kedua alisnya.
"Kenapa? Agaknya kau menyukai putriku ya? Dia masih kecil Jared. Lagi pula jika dia nanti sudah besar, dia mungkin tidak akan menyukaimu yang sudah tua bangka," ucap Carlos memperingati, ia anggap itu hanya sebagai candaan.
"Berlebihan. Bella sudah seperti adikku. Lagi pula aku tidak ingin menikah dengan anak kecil. Memangnya aku ini apa? Sudahlah aku ingin kerumahmu ya!"
Tut
Panggilan terputus. Carlos menuju lantai bawah, melihat Melian dan Bella yang sedang bermain bersama. Carlos benar-benar bimbang, menutup rapat-rapat kejahatan atau melaporkannya pada pihak berwajib, disatu sisi dirinya merasa prihatin pada Jared, di sisi lainnya Carlos hanya ingin keluarganya bahagia tanpa ancaman dari Jared.
"Carlos, Bella, Melian. Aku Jared."
Mendengar suara itu, Melian langsung mengalihkan pandangannya pada Carlos. Melian dengan wajah panik langsung menggendong Bella menuju kamarnya. "Ibu aku ingin bermain dengan kak Jared!!"
Bella berusaha untuk membiarkan dirinya bermain dengan Jared. Sementara Melian tetap menggendong Bella. "IBU!!" Teriak Bella hingga dirinya berhasil lepas dari gendongan Melian, diwaktu yang bersamaan Carlos sudah membuka pintu yang menampilkan Jared.
Jared menatap bingung mereka. Bella yang turun dari tangga, Melian yang diam terpaku melihat Jared dari lantai atas dan Carlos yang menatapnya dengan senyuman tipis. "Apa aku menganggu kalian?" Tanya Jared. Carlos menggelengkan kepalanya.
"Tidak Jared. Kami hanya...kau tahu...banyak pembun--" ucap Melian terputus.
"Bella sedikit rewel. Agak kesal sih tapi dia anak kami. Beruntung ada kau, jadi Bella tidak rewel lagi," ucap Carlos sambil mempersilahkan Jared untuk masuk. Bella memeluk kaki Jared.
"Padahal beberapa hari tidak bertemu. Tapi anakmu ini sudah seperti tidak bertemu denganku bertahun-tahun lamanya," ucap Jared sambil menggendong Bella. Jared mengalihkan tatapannya pada Melian yang masih diam di tempat. Mengundang rasa bingung Jared.
"Melian ka--"
"Aku akan buatkan coffe untukmu Jared," ucap Melian setelah diam untuk beberapa saat. Dengan canggung Jared mengangguk. Mengapa kali ini semuanya terasa berbeda, ada yang aneh. Jared tidak pernah melihat Melian yang menatapnya dengan aneh seperti itu.
Tok
Tok
Tok
Semuanya menoleh kearah pintu. Siluet seorang perempuan terlihat dari sana. Carlos membukanya dan dibuat bingung oleh seorang perempuan. Namun saat itu juga ia sadar bahwa perempuan yang sedang berdiri di depannya adalah perempuan yang sempat diselamatkan Jared.
"Halo tuan Carlos," sapanya. Carlos masih diam dan menatap tak percaya.
"Carlos kenapa ada tamu kau biarkan diam diluar?" Melian bertanya sambil memberikan secangkir coffee pada Jared. Melian menghampiri Carlos dan terkejut melihat orang yang dilihatnya.
"LAURA!!" Teriak Melian, sangat excited melihat orang di depannya. Mereka saling memeluk satu sama lain. Sementara itu Carlos menoleh pada Jared yang masih bermain dengan anaknya tanpa ingin tahu siapa orang yang kini hadir di rumahnya.
"Ah ini honey. Dia adalah Laura. Sahabatku sejak kami bertemu di tempat les bahasa perancis," ucap Melian memperkenalkan Laura pada Carlos.
"Aku Carlos. Suami dari wanita bawel ini," ucap Carlos sambil menjabat lengan Laura. Melian yang mendengarnya menatap tajam Carlos.
"Anak kecil itu anakku Laura. Namanya Bella Sebastian. Dia sedikit rewel, dan lelaki yang sedang bermain dengan Bella namanya Jared, dia sahabat dari Carlos. Sama seperti kita yang bersahabat tetapi tidak pandang umur," ucap Melian memperkenalkan yang lain sambil terkekeh.
"Perempuan yang bernama Laura itu sok pemberani, asalkan kau tahu itu Melian," gumam Jared tanpa menatap mereka. Jared masih sibuk bermain dengan Bella.
"O-oh jadi kau sudah mengenalnya Jared? Dia memang seperti itu sih," ucap Melian membuat Laura bengong.
"Orang yang sedang bermain dengan anakmu itu sangat keras kepala, melebihi siapapun," ucap Laura. Menyindir Jared, namun lelaki itu terlihat tidak peduli, jika peduli, bisa saja obrolan akan panjang.
"Kalian bisa berbicara bersama. Aku ingin buatkan makanan dulu untukmu Laura." Setelah itu Melian kembali pergi ke dapur. Tersisa Bella, Carlos, Jared dan Laura.
"Aku baru tahu kalau Melian pernah mengikuti les bahasa perancis," ucap Carlos memulai pembicaraan. Heran juga ternyata istrinya bisa bahasa tersebut, Melian tidak pernah bilang apapun padanya.
"Oh jadi dia tidak pernah berbicara denganmu sebelumnya? Dia bergabung sudah hampir tujuh tahun, namun keluar beberapa waktu yang lalu, aku tidak ingat waktunya." Mendengar penjelasan Laura, Carlos hanya menganggukkan kepalanya.
"Kakimu terlihat baik-baik saja," ucap Carlos. Karena melihat kaki Laura yang tidak terlihat luka sama sekali.
"Oh ini. Iya memang terlihat baik-baik saja. Namun di dalamnya tidak. Ada luka dalam yang menyebabkannya menjadi lumpuh. Jadi aku agak sedih saja jika ada orang yang bilang kakiku baik-baik saja," ucap Laura sambil memandang kakinya. Carlos jadi tidak enak hati.
"Aku tidak bermaksud seperti itu, maaf."
"No worries."
Sementara Jared terdiam mendengar ucapan Laura. Mengapa kata-kata itu terasa sangat dalam untuknya. Jared memang terlihat baik-baik saja jika nampak dari luar, tetapi jika di dalamnya, begitu banyak luka yang ada dan sulit untuk disembuhkan.
"Awww!" Jared meringis saat merasakan pukulan di kepalanya. Ternyata pelaku dari itu semua adalah Carlos. Jared menatap tajam sahabatnya.
"Apa lihat-lihat. Itu Laura bertanya padamu kenapa kau diam saja?"
Jared menatap Laura. Nampaknya Laura kebingungan melihat Jared yang sedari tadi terdiam saja. "Kau baik-baik saja?" Tanya Laura untuk memastikan. Membuat Jared kembali diam.
"Tidak. Dia tidak pernah baik-baik saja semenjak kejadian itu."
•••
Bella Sebastian= buah hati Carlos dan Melian yang deket sama Jared.
KAMU SEDANG MEMBACA
the nicholas
ActionMembunuh banyak orang, Jared sepenuhnya sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan. Di samping itu ia mengalami trauma akibat kematian empat sahabatnya, tidak ada yang dapat menghilangkan rasa traumanya selain melakukan kegiatan yang...