sechs

10 3 2
                                    

Jared meregangkan tubuhnya saat keluar dari toko tempat dimana dirinya bekerja. Sudah pukul delapan malam, badannya terasa pegal dan sesegera mungkin ia ingin langsung tidur mengistirahatkan tubuhnya. Jared menoleh ke samping, tubuhnya mendadak kaku melihat siapa yang sedang melihatnya.

"Jared!"

Jared hendak pergi, namun suara itu menghentikannya. Dengan rasa malas yang menghinggapinya, Jared memutar kembali tubuhnya menghadap di pemanggil tanpa mengucapkan satu kata pun. Orang yang memanggilnya mendekat pada Jared dengan sebuah senyuman yang terlihat menjengkelkan.

"Nice to meet you, it's been a long time, right? How are you?" Ucap orang di depannya sambil mengulurkan tangannya. Jared tidak membalas uluran tangan itu.

"Apa maumu?" Tanya Jared. Tidak suka basa-basi. Apalagi dengan orang di depannya.

"Tidak ada. Aku hanya ingin menyapamu, karena aku sudah lama tidak bertemu dengan salah satu mantan murid terbaikku! Jared Nicholas!" Ucap orang di depannya dengan rasa bangga, Jared tersenyum kecut. Semuanya palsu.

"Aku tidak ada waktu untuk berbicara denganmu, Smith."

"Oh come on! Kids. Sudah hampir setahun aku tidak bertemu denganmu. Ternyata kau sudah berbeda ya, kau nampak lebih tampan dari sebelumnya," ucap orang yang diketahui bernama Smith. Ya, Smith Rhett, mantan atasan Jared saat dirinya masih menjadi bagian dari mereka.

"Ya memang berbeda. Karena Jared yang dulu, sudah mati bersama rekan-rekannya di sana."

Smith terlihat diam untuk beberapa saat. Jared selalu berhasil mendapatkan simpatinya tanpa di sengaja. Smith sangat tahu betul bagaimana perasaan Jared saat itu. Semua tidak mudah, tidak semudah apa yang dipikirkan.

"Jadi kau bekerja di sin--"

"Kau tak perlu tahu apapun lagi tentangku, dan satu lagi, jangan pernah hadir kembali di kehidupanku. Aku muak melihat wajah palsumu!"

Setelah mengucapkannya, Jared pergi ke parkiran dan menaiki mobilnya. Smith masih diam di tempat. Jared semakin terlihat begitu kacau, begitu Smith melihat mantan anak buahnya.

"Aku tak pernah paham Jared. Mengapa kau bisa sebenci itu padaku? Aku hanya ingin membantumu, tidak lebih."

Kebencian yang Jared layangkan pada Smith, semuanya tidak pernah terungkap sama sekali, tidak ada alasan yang jelas mengapa ia begitu membenci atasannya, hanya Jared sendirilah yang tahu alasan itu, terkadang membuat Smith frustasi dibuatnya.

"Aku muak melihat wajah palsumu!"

Jika sudah seperti itu, berarti memang benar jika Smith telah melakukan suatu hal yang buruk sehingga bisa membuat Jared begitu membencinya, semuanya pasti memiliki alasankan?

•••

"Sejauh ini tidak ada yang mencurigakan padanya, dia seperti kita pada umumnya, dia bekerja, memiliki teman, menyayangi Bella, anak dari temannya dan dia tidak seperti apa yang disebutkan pelapor. Keputusanmu untuk mengikuti segala aktivitasnya, aku rasa bukan pilihan yang tepat, kau mencurigai orang yang salah," ucap seseorang sambil memberikan beberapa lembar foto kegiatan yang dilakukan targetnya.

"Jared orang yang pintar. Dia pandai memanipulasi. Kau hanya perlu beberapa waktu lagi untuk mengetahuinya," ucap orang yang memutuskan untuk mengikuti segala aktifitas Jared.

"Dari banyak orang yang kau curigai. Namun yang terkuat mengarah pada Jared. Jadi seperti itu menurutmu?"

"Iya. Aku punya alasan mengapa aku mencurigainya, dia sniper yang hebat. Aku selalu yakin pada itu. Untuk lebih jelasnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah Jared masih aktif menggunakan senjatanya, atau tidak. Setelah itu kita harus mencari tahu hal-hal kecil pada Jared yang berhubungan dengan bukti pembunuhan tersebut."

Orang di depannya menghela napas kasar. "Sir, aku harap keputusanmu bukan sebuah kesalahan yang bisa mengancam nyawaku. Maupun nyawa orang lain."

"Ey santai nak. Ini sudah menjadi tugasmu sebagai seorang agen FBI kan. Lagi pula, Jared adalah tipe pemilih. Sejahat apapun engkau, jika menurutnya baik, kau tidak akan pernah terluka, aku jamin itu."

Orang yang diketahui merupakan agen FBI itu hanya diam tak membalasnya. Terlihat masih ragu untuk mengupas kasus ini, mereka melakukannya secara diam-diam. Hanya beberapa orang yang terlibat di dalamnya. Agar tidak dicurigai, bahwa Jared kini dalam pantauan FBI.

Jared, kau harus lebih waspada. Kau tidak sepintar apa yang dibayangkan, kau tidak sebersih itu melakukan kegiatan merugikan tersebut. Buktinya, kau kini telah membuat seseorang curiga padamu, bisa jadi kecurigaannya ternyata memanglah terjadi jika kau tidak pandai menyembunyikannya.

•••

"Jared, kau sudah makan?"

Jared yang sedang melamun, mengarahkan matanya kearah pintu. Kemudian menatap lurus televisi. Bahkan ia tidak menjawab Grace yang baru saja datang. Melihat keponakannya yang tidak biasa seperti itu padanya, jelas saja mengundang rasa penasaran Grace.

"Pagi Jared!" Sapa Jack, pamannya. Jared lagi dan lagi tak menjawabnya. Grace menghampiri Jared, dilakukan hal yang sama pula oleh pamannya. Jadi kini Jared berada di tengah-tengah mereka.

"Hey Jared ada apa? Apa kau ada masalah?" Tanya Jack.

"Apa kau teringat kembali?" Kini Grace yang bertanya. Jared menghembuskan napasnya. Menatap bibinya dengan mata yang terlihat merah, Grace tahu bahwa Jared sedang menahan tangis.

Grace langsung memeluk Jared. Sementara Jack menyalurkan semangatnya lewat genggaman tangan Jared. Mereka berdua benar-benar tempat Jared untuk menangis.

Iya, Jared memang lemah. Dia tidak sekuat apa yang dibayangkan. Jared sering menangis, entah itu siang, malam, atau seperti sekarang. Jared tidak seperti lelaki lain yang terkadang gensi untuk mengeluarkan air mata.

Ia terlalu banyak luka. Dia tidak tahu lagi bagaimana untuk mengekspresikannya selain menangis dalam pelukan bibinya. Mereka berdua sudah menjadikan Jared seperti anaknya.

"Kau pasti bisa Jared. Kau pasti bisa," ucap pamannya. Menggenggam erat jemari Jared.

"Aku dan Jack tidak pernah menemukan orang sekuat dirimu, Jared."

•••

Jack Archer
Grace Elizabeth Archer
(Paman dan bibi Jared, sekaligus menjadi tempat untuk Jared berteduh.)

Smith Rhett (mantan atasan Jared di militer)

Honestly, i don't know pangkat-pangkat militer. Maafkeun jika ada yang salah🙄

See you!!

the nicholasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang