Menginap

31 2 0
                                    

Ari' pov

Gak terasa 3 bulan sudah gua tinggal disini.

Selama 3 bulan disini gak ada satupun Kejadian tidak mengenakan yang terjadi sama gua, tentang tetangga ataupun yang lain.

Orang-orang disini baik dan ramah-ramah semua dan juga dan itu poin plus yang bikin gua betah tinggal disini.

Dan tentu saja tetangga depan gua.

Siapa lagi kalau bukan Kiana. Sebulan gua tinggal disini ya boleh dibilang, hubungan Kita cukup akrab dan mulai dekat.

I think??

Tapi ya mungkin bawaan kali ya, walaupun udah kenal deket aura judes dan cueknya tuh masih berasa kalau sama gua.

Beda banget kalau dia lagi sama temen-temennya. Kayaknya tawanya lepass banget tapi tetep sii

Galak..

Anyway sekarang jam setengah satu pagi dan gua baru aja beli martabak manis dan asin karena gua iseng hehe..

Tapi ketika gua sampai didepan gerbang seorang perempuan tengah berdiri didepan pintu rumah tetangga gua.

Ya siapa lagi kalau bukan Kiana.

Sepintas ide jahil muncul di kepala gua.

Gua mengambil posisi untuk sembunyi. Lalu gua mulai mengeluarkan suara-suara seram.

Bukan suara kuntilanak.

"Haaaaaaa"

Ki yang sedang mengetik sesuatu pun berhenti dan mulai celingak celinguk ketakutan.

"Huaaaaa"

Kali ini dia menyorotkan lampu senter handphone. Tapi karena posisi gua jongkok pasti gak keliatan.

"Huaaaaaa"

Raut ketakutan keliatan jelas di wajah Ki. Kali ini dia membranikan dirinya berjalan ke arah gerbang.

"HAAA!!" Seru gua ke Ki sebelum dia sampe ke gerbang. "Anjir!" Seru Ki kaget.

"Om Ari!!" Seru Ki dan dia langsung mempercepat langkahnya ke arah gua.

"Apa?! Kamu mau pukul saya??!" Tantang gua ketika dia berada tepat hidapan gua.

"Iseng banget si malem-malem, untung Ki gak teriak kalo teriak kan gak enak sama orang-orang!" Omel Ki ke gua.

"Hahah maaf saya emang sengaja mau isengin kamu." Ucap gua ke Ki.

"Btw kamu baru pulang main jam segini?" Tanya gua.

"Iya, Ki abis nonton konser pensi gitu. Tapi lupa bawa kunci candangan, jadi di kunciin sama ibu" Jelas Ki.

"Kamu pulang sama siapa?" Tanya gua.

"Bareng temen.." jawab Ki

"Cowok?"

"Iya"

"Kenapa gak minta jemput saya aja?" Tanya gua.

Jujur selama gua tinggal disini cuman dia satu-satunya tetangga yang sering gua ajak ngobrol.

Bukan berarti gua gak ngobrol sama tetangga disini ya, cuman entah kenapa gua selalu ketemu sama Ki entah pagi,sore atau malem. Kayak tiba-tiba aja gitu pasti ketemu, digerbang pula.

Kalo pagi gak ketemu sore pasti ketemu, kalo pagi atau sore gak ketemu kadang malem ketemu. Atau minimal ngeliat Kiana deh.

"Dih emang lo siapa om Ari?.." Tanya Ki

The NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang