Gea

11 0 0
                                    

Kiana' pov

"Ya ampun Gea!!" Teriak gue saat melihat Gea duduk di lantai kamar mandi kamar gue dengan keadaan basah kuyup.

"Sana Kiana jangan deket-deket gue" Teriak Gea sambil terisak.

Gue gak tau harus berkata apa dan bereaksi gimana. Keadaan Gea jujur kacau balau, gue gak tau kalo Gea punya baju seterbuka itu dan juga gue gak tau siapa yang dandanin Gea sebegitu menornya.

Gea terus menangis, gue yang melihatnya jujur sedih si. Tapi gue biarin Gea nangis dulu dan ngeluapin emosinya baru nanti gue tanya-tanya.

"Udah yuk mandinya, nanti lo kedinginan terus sakit" Ucap gue.

"Gak Ki, gua masih mau mandi ini belom bersih..." Jawab Gea

"Gea gue gak tau masalah lo apa sampe ngebuat lo jadi kayak gini. But please, kalo lo masuk angin terus sakit gimana?!" Marah gue.

Tapi Gea hanya diam mendengar omelan gue.

Habis sudah kesabaran gue meladeni Gea, karena kesal gue langsung menarik tangan Gea supaya Gea ikut berdiri lalu mengajak dia keluar dari kamar mandi. Gea diam, gak memberontak sama sekali.

Gue langsung mencari baju yang sekiranya muat dengan Gea. "Ganti baju dulu sana!" Ketus gue dan Gea langsung mengambil baju itu dan masuk kamar mandi untuk mengganti baju.

Gue yang penasaran ada apa dengan Gea langsung membuka hp Gea. Iya, tau ini gak sopan tapi ini satu-satunya cara supaya gue tau Gea itu kenapa. Karena kalo nungguin Gea cerita gak bakalan ada ujungnya.

Karena tingkat penasaran gue yang udah tinggi, gue langsung membuka WhatsApp milik Gea. Gak ada yang mencurigakan sama sekali, chat terakhirnyan cuman sama si koplak Jovan.

Setelah membuka WhatsApp gue kembali keluar dan kini mulai masuk ke Instagram. Sama aja gak ada apa-apa juga, dm Instagram yang masuk ke Gea gak ada sama sekali.

Tapi, sebelum gue keluar profil Instagram Jovan ada di paling depan. Berarti dia baru aja update story donk, gue langsung buka story Instagramnya Jovan.

"Jovan di club?"

Seketika gue langsung menghubungkan semua kejadian ini dengan apa yang menimpa Gea.

Fix ini gara-gara Club

"Gea!" Gue langsung teriak dan menghampiri pintu kamar mandi. "Gea cepetan buka pintunya jangan mandi lagi!" Teriak gua lagi sambil menggedor pintu kamar mandi.

"Kenapa?" Tanya Gea

"Lo darimana?" Tanya gue

"Darimana Gea jawab!"

"Club"

Benerkan, gue inget betul beberapa hari yang lalu emang Jovan ngajakin jalan. Tapi gue tolak karena gue udah ada rencana duluan sama om Ari, gue kira Jovan mengurungkan niatnya ternyata tetep dijalankan dan bawa-bawa Gea.

Gea itu yang paling lembut diantara gue dan Jovan. Gue yang galak, Jovan yang ceriwis dan Gea yang kalem. Kombinasi lengkap dalam pertemanan kita.

"Kok lo mau si diajak Jovan kesana?!" Bentak gue.

"Gue gak enak nolak Ki, Jovan maksa terus dia bilang dia yang bakalan traktir" Ucap Gea.

Gue menghela napas. Menatap Gea dari atas ke bawah, kacau.

"Lo udah makan?" Tanya gue dan Gea hanya menggeleng. "Ibu lagi gak ada, gue buatin mi aja ya" tawar gue dan Gea hanya mengagguk.

"Ki gue tidur disini ya malam ini" izin Gea. "Iya gak papa" Jawab gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang