CHAPTER 10

460 54 7
                                    

Chapter sebelumnya

"Doa kami selalu menyertaimu Yool Jae-ah. Atau kami harus memanggilmu Kyungsoo?"

***

"Maaf jika aku terlalu cepat menjemputmu."

Si pria tinggi berujar dengan wajah datar. Meski begitu terasa sekali sedikit rasa sesal terkandung di dalam kalimat pendeknya itu.

Seorang pria bertubuh lebih pendek darinya yang merupakan lawan bicara si pria tinggi tersenyum.

"Tidak. Kau justru datang di saat yang tepat."

Mereka berdua berdiri di dalam sebuah ruangan, menatap 2 orang pria yang tengah tertidur begitu lelap dengan saling berpelukan di bawah lindungan selimut tebal. Menutupi tubuh polos mereka yang saling menempel tanpa jarak.

Si pria pendek tersenyum namun ada kesedihan dan kelegaan di dalamnya. Netranya menatap salah satu dari 2 pria yang memiliki paras yang sama persis dengannya.

"Kalau begitu kau sudah siap untuk berangkat sekarang?"

"Hm. Ya aku sudah siap."

"Kita pergi."

Kyungsoo – si pria pendek menerima uluran tangan Yifan, si penjaga alam dua dunia yang baru saja menjemputnya dan akan mengantarnya sampai ke depan pintu gerbang alam kematian.

Kyungsoo kini adalah sebuah jiwa yang sudah melepaskan diri dari raganya dan tidak akan pernah kembali ke dalamnya.

Tambahan masa hidupnya sudah berakhir dan ia benar-benar harus pergi.

Ia sudah menyiapkan diri jika waktunya untuk pergi tiba, tapi tetap saja ada setitik ketidak relaan didalam hati kecilnya.

Ia menatap raga kosongnya dan Baekhyun yang masih tenggelam dalam dunia mimpi untuk terakhir kalinya sebelum menghilang bersama dengan Yifan dalam satu kedipan mata.

Sebuah Limosin hitam berhenti di depan sebuah jembatan yang membentang panjang.

Yifan keluar lebih dahulu dari Limosin tersebut disusul Kyungsoo.

Begitu keluar, Kyungsoo bisa mendengar derasnya arus sungai yang mengalir di bawah jembatan tersebut.

Netranya berusaha menembus pekatnya kabut yang menyelimuti jembatan dengan aura suram yang begitu kental.

Ditangan Kyungsoo tergenggam setangkai bunga Gardenia berwarna putih.

Yifan dan Kyungsoo berjalan beriringan. Mereka masih harus berjalan beberapa meter lagi untuk sampai di titik batas akhir Yifan mengantarkan Kyungsoo.

"Terimakasih sudah mengantarku."

"Sama-sama."

"Sampaikan salam ku pada Suho."

"Hm. Tentu."

"Apakah kalian berdua akan selamanya menjaga batas diantara dua dunia?"

"Ketika kami berhasil mengantarkan 100 jiwa murni dalam 100 tahun maka seluruh dosa kami akan terampuni dan kami diijinkan untuk naik."

Kyungsoo sebenarnya penasaran apa dosa yang Yifan dan Suho lakukan semasa hidup mereka hingga mereka mendapatkan hukuman menjadi penjaga alam dua dunia.

Kyungsoo juga ingin menanyakan bagaimana jika mereka tidak berhasil mengantarkan 100 jiwa murni dalam waktu yang sudah ditentukan, apakah mereka akan selamanya berada disana?

Namun semua keinginan itu Kyungsoo urungkan karena merasa itu terlalu lancang.

"Uhm, lalu sudah berapa jiwa murni yang berhasil kalian antar?"

A WEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang