ENDING CHAPTER

884 61 17
                                    

Chapter sebelumnya

"Mianhada Ji Hoon-ah, Papa terlambat."

Air mata Ji Hoon jatuh begitu saja ketika senyum kotak yang sudah hampir 2 tahun tidak ia lihat kembali merekah di wajah tampan itu. Sosok penuh kehangatan itu datang untuk memenuhi janjinya.

***

Acara wisuda siswa kelas 3 El Dorado Art School belum usai namun, Kyungsoo dengan ekspresi yang tak terbaca pergi meninggalkan aula.

Langkahnya begitu cepat seolah tidak ingin seorangpun melihat kemana ia pergi.

Ia masuk ke kamar mandi khusus guru, mencari bilik yang kosong lalu menutup pintu dan menguncinya.

Tuas air ia buka, membiarkan suara gemuruh air mengisi bilik toilet ukuran 1,5mx1,5m.

Ia mendudukan diri di toilet duduk, menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Kyungsoo masih syok dengan apa yang baru saja ia lihat.

Bohong jika ia mengatakan tidak bahagia melihat sosok itu kembali. Ia sangat bahagia malah.

Namun rasa bahagia itu kalah dengan rasa kesal, marah dan kecewa.

Kyungsoo merasa dibodohi oleh semua orang.

Belum ada 2 jam dari Min Ho memberitahunya jika Baekhyun akan menjalani operasi dan secara tiba-tiba pria itu ada di sini, datang ke acara wisuda Ji Hoon dalam keadaan sehat walafiat.

Ia merogoh saku celananya, mengeluarkan ponsel lalu menon-aktifkan benda pipih persegi panjang dengan warna abu-abu tersebut, lalu kembali mengantonginya.

Kyungsoo masih betah berada di sana hingga beberapa menit kemudian.

Merasa sudah cukup tenang, Kyungsoo mematikan tuas air lalu keluar dari bilik toilet, mencuci tangan dan wajahnya di wastafel lalu keluar.

Tujuannya bukan lagi aula. Ia tahu acara belumlah selesai sepenuhnya. Sayup-sayup ia masih bisa mendengar suara kesembilan siswa yang membuka acara tadi sedang menyanyikan lagu.

Tapi Kyungsoo sudah tidak tertarik kembali ke sana untuk meneruskan acara wisuda tersebut.

Ia tidak mau ditertawakan oleh In Sung, Hyo Jin dan Baekhyun.

Yang ia butuhkan sekarang adalah tempat untuk sendiri. Dan satu-satunya tempat yang bisa mewujudkan keinginannya adalah ruang kerjanya.

Klek

Kyungsoo mengernyitkan keningnya mendapati ruang kerjanya yang gelap. Seingatnya ia tidak pernah mematikan lampu di ruangan tersebut.

Kyungsoo menutup pintu lalu berjalan ke tembok di sebelah pintu tempat saklar lampu berada.

Tak

Terang memenuhi tiap sudut ruangan, membuat seluruh isi ruangan terlihat di netranya termasuk-

Kyungsoo tertegun di tempatnya berdiri mendapati ada orang lain selain dirinya ada di ruang kerjanya.

Ia menyadarkan tubuhnya di meja kerja Kyungsoo, ditangannya ada seikat bunga, ia tersenyum hangat sehangat matahari pagi tadi pada Kyungsoo.

Kyungsoo mengerjap beberapa kali setelah cukup lama menatap orang itu tanpa berkedip.

Ia terlihat segar sama seperti dulu, tubuhnya dibalut setelan jas lengkap dengan kemeja motif garis vertikal membuat orang itu tampan luar biasa.

Ditambah surainya yang kini berwarna coklat terang membuatnya terlihat lebih muda. Kyungsoo baru sadar malah jika surai yang dulu berwarna hitam itu sudah berganti warna. Ia terlalu syok hingga tidak menyadarinya saat di aula tadi.

A WEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang