SPECIAL CHAPTER

594 58 7
                                    

A/N - Halo teman-teman semua, aku release special chapter untuk story ini sekalian mau curhat, dikit kok nggak banyak. 

Meski namanya special tapi nggak pake telor ya hahahah...(apasih, garing thor!)

Oke jadi begini, aku terharu banget baca repson para readernim yang minta kelanjutan untuk story ini. Sumpah aku seneng banged sampai mesam mesem kek orang habis terima gaji baca komen kalian semua.

Nah tapi aku juga mumet mikirin endingnya. Tetiba waktu teraweh dapet ide bikin special chapter ini (ketauan banged sholat nya nggak tuma'ninah).

Jadi chapter ini akan jadi jembatan nanti ke chapter ending dari story ini. 

Well, selamat membaca semuanya. Maaf kalo malah jadi tambah aneh kesannya. I try to make something different. 

*

*

*

"CUT!"

Suara sang sutradara menghentikan kegiatan proses pengambilan gambar dari sebuah drama bergenre angst yang dibintangi oleh 2 orang solois sebagai main role.

Mereka termasuk pendatang baru di dunia akting.

Christian Dio – Solois dengan darah campuran Amerika – Korea

Bae Baekji – Solois plus model berdarah asli Korea

Seorang pria bangkit dari posisi awalnya duduk disamping sebuah makam buatan. Ia membersihkan kotoran yang menempel pada jas yang ia pakai sambil sesekali membungkukkan badan berterimakasih pada sutradara dan semua kru yang terlibat selama proses syuting.

Para kru tengah sibuk membereskan kamera, tripod, lighting, microphone serta peralatan syuting lainnya dengan hati-hati agar tidak merusak makam-makam asli yang ada di sana.

Gerimis buatan pun juga sudah dimatikan.

Seorang wanita dengan rambut dikuncir kuda berlari ke arah pria tadi lalu menyerahkan sebuah handuk.

"Hhhh...akhirnya!"

Ucap si pria dengan ekspresi wajah lega sambil membersihkan tetesan air di wajahnya lalu mengusak rambutnya yang sedikit lembab karena terpaan gerimis buatan selama proses syuting. Handuk itu kemudian ia lingkarkan pada lehernya.

"Gomawo Noona."

Ucapnya ketika menerima sebotol air mineral dari wanita yang tadi memberinya handuk. Ia langsung membuka tutup botolnya dan menenguk isinya dengan sedikit rakus.

Sang wanita melihat pria di depannya dengan sebelah alis terangkat – heran. Pria itu minum seperti orang yang berjalan di padang pasir seharian.

"Apakah akting semelelahkan itu Baek?"

Pria yang dipanggil Baek – lengkapnya Bae Baekji – benar-benar menghabiskan seluruh isi dari botol air mineral yang diberikan oleh sang wanita.

Botol kosong tersebut lalu dibuang ke tong sampah yang ada di dekatnya dengan dilempar seperti sebuah bola basket.

"Noona tidak lihat tadi aku harus menangis dan berteriak sekeras itu?"

"Kau terlihat sangat menghayati peranmu. Aku saja sampai dibuat menangis tadi?"

"Heh?!"

Baekji berharap telinganya masih sehat sehingga ia tidak salah dengar dengan ucapan yang baru saja masuk ke telinganya.

Setahunya wanita yang ada di hadapannya ini memiliki hati yang sangat sangat dingin. Jika benar ia tadi sampai menangis melihat aktingnya, bolehlah dia merasa bangga dengan dirinya. Hohoho....(kipas-kipas dengan wajah songong).

A WEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang