✨misi 3✨

20 12 1
                                    

"ini bukan kebetulan tapi ini
adalah sesuatu yang terencana"

🎉happy reading 🎉

setelah pulang sekolah terlebih dahulu bersama Sam, gadis bersurai panjang itu memilih menghabiskan harinya dengan tiduran di kasur sambil mendengarkan musik dari ponselnya. tadinya Sam mengajaknya untuk pergi ke mall jalan jalan terlebih dahulu tapi tidak jadi karena Sam ada urusan.

Ara kini sangat menikmati waktu yang menyenangkan ini. rasa ia ingin setiap hari bisa rebahan tanpa ganguan tapi itu mustahil terjadi apalagi kalau Dito dirumah-Dito adalah kakak laki laki dan satu satunya kakak yang dimiliki Ara tapi kini Dito sedang melanjutkan pendidikannya di jogjakarta yang membuat Ara jarang bertemu dengannya.

saat Ara tengah menikmati alunan musik dari ponselnya, ponsel itu bergetar menandakan ada seseorang yang menelfon. Ara mengambil ponsel tersebut dan menjawab telepon yang berasal dari Lala.

"kenapa la" ucap Ara tanpa salam atau apapun.

" ke cafe yuk" ajak Lala antusias.

"males belum mandi gue"

"buset, ini udah hampir jam tujuh malam dan Lo belum mandi" teriak Lala dari sebrang sana.

"males mandi gue, masih ngumpulin niat ini"

sebenarnya pulang sekolah tadi Ara sudah mandi dan langsung tidur kemudian ia bangun tapi masih rebahan sambil mengumpulkan niatan untuk mandi. Ara sudah terbiasa mandi malam hari intinya dia mandi ketika dia sudah memiliki niatan yang kuat tidak peduli jam berapa itu.

"udahlah intinya Lo harus mandi sekarang, gue tunggu di cafe 7 dream. harus datang kalau gak gue bakalan marah" ucap Lala kemudian menutup telfonnya sepihak.

Ara benar benar malas tapi ia harus dapat agar tidak mendapatkan marah dari Lala. Ara segera turun dari ranjangnya berjalan gontai menuju kamar mandi.

setelah bersiap dan melewati waktu memilih pakaian yang tepat untuk digunakan kini ia berjalan menuruni tangga dengan kaos dan rok selutut cocok ia kenakan.tak lupa tas kecil untuk dompet dan hpnya serta jaket yang ia tenteng.

karena para penghuni rumah ini sedang di ruang makan maka ia memilih untuk ke ruang makan dan berpamitan pada papa dan mamanya.
"mau kemana ra?" tanya Sarah yang tak lain adalah mama Ara.

" mau ke cafe ma diajak Lala, boleh kan?" tanya Ara sambil mencomot lauk yang ada dimeja.

"kalaupun gak boleh pasti kamu berangkat juga kan?" ucap papanya yang penuh kebenaran. bahkan papa Ara sudah sangat hafal bagaimana kelakuan anaknya itu.

"hehe papa tau aja yaudah pamit ya daaa" ucap Ara kemudian mencium tangan ke dua orang tua nya dan pergi begitu saja.

Ara mengendarai motor nya dengan santai,yah Ara memang selalu bepergian dengan motor dan ia setir sendiri katanya sih biar enak kalau mau kemana mana gak perlu nunggu yang antar jemput.

tak butuh waktu lama kini Ara sudah sampai di cafe tersebut menarik motornya dan memulai langkahnya untuk berjalan menuju cafe siapa sangka di sana ia bertemu dengan andy yang baru saja turun dari motornya.

"Ara ngapain disini? sendiri aja?". tanya Andy saat mengetahui bahwa itu adalah Ara teman satu kelasnya.

"gue ada janji sama Lala" ucapnya dan Andy mengangguk pelan.

"lo sendiri, disini sendirian aja?" tanya Ara.

"gak sih tadi Haikal tiba tiba ngajak nongkrong gitu katanya mau curhat"

"yaudah yuk masuk bareng aja biar gak sendirian" aja Andy kemudian keduanya berjalan bersama.

beberapa saat kemudian hp Ara berbunyi menandakan ada seseorang yang menelfon dan benar ternyata itu adalah Lala.

Projects 6 hari terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang