✨misi 2 ✨

35 14 0
                                    

"Ra beliin minum dong" ucap Andy tepat didekat wajah cantik Ara.

Ara masih bingung dan tidak merespon sama sekali, biasalah siapa sih orang yang gak ngebug kalau dekat dengan seseorang yang disuka.

"kok gue?" tanya Ara yang masih belum memahami situasi.

"ya kan bendahara nya Lo, otomatis ya minta ke Lo lah"

bener kita tidak boleh berekspektasi tinggi karena itu dapat menyakiti perasaan kita sama seperti yang Ara rasakan sekarang ini.

"ohh itu suruh lala aja, mager jalan ke kantin gue" ucap Ara sebenarnya ia bukan mager tapi ia tak sanggup dekat dengan Andy dan bersikap normal seperti dulu dulu.

"gak mau gue, lagian uangnya kan lo yang bawa" tolak Lala yang membuat Ara mendengus kesal.

"tinggal lo ambil di tas gue la, ayolah mager ini" alasan Ara.

tiba tiba seseorang yang tak lain adalah Haikal pun datang dan tersenyum genit pada Lala.
"gak mau gue mau ada urusan sama Haikal" alasan Lala kemudian mengajak Haikal pergi meninggalkan mereka berdua, Haikal hanya pasrah kapan lagi coba Lala mau menggandengnya.

" ihh gimana sih Lala" ucap Ara kemudian bangkit dari tempat duduk dan hendak ke kelas untuk mengambil uang kas.

siapa sangka Andy mengikuti Ara dan berjalan disamping Ara.

"loh ngapain ikut?" tanya Lala heran.

"lah emang lo kuat nanti bawa minumnya kan banyak?"

"oh iya, ya udah nanti gue kasih duitnya trus lo beli sama temen lo aja ya" ucap Ara benar saja Ara enggan ke kantin bersama Andy karena ia yakin detak jantung nya tidak akan normal.

"gaklah, sekalian Lo aja kenapa sih" tolak Andy.

"mager gue kantin tuh jauh banget sumpah"

"pokoknya harus sama lo,gak mau tau gue" ucap Andy kemudian merangkul Ara dan mereka berjalan menuju kelas untuk mengambil uang, yang bisa dilakukan Ara hanya pasrah.

Andy memang sering melakukan kontak fisik seperti ini ke Ara, dulu Ara sih gak masalah tapi sekarang bermasalah semenjak Ara memiliki perasaan ke Andy.

kini mereka sudah Deket di depan kelas sampai akhirnya ada seseorang melambaikan tangan ke arah Ara. siapa lagi kalau bukan samudera-cowok kelas sebelah yang bisa dibilang sahabat Ara, bukan bukan sahabat tapi ya mereka Deket tak jarang orang bilang jika keduanya punya hubungan lebih dari teman, tapi itu tidak benar karena mereka hanya rekan bisnis. iya rekan bisnis saat ulangan. bisa dibilang tempat saling tuker jawaban saat ulangan.

"Hay Sam" balas Ara kemudian melewati Sam begitu saja.

dapat dilihat Andy menunjukkan wajah tak sukanya tapi Ara tak menyadari hal tersebut.

sampainya dikelas Ara  mengambil  uang kas dan mereka  sama sama berjalan ke kantin yang jaraknya cukup jauh dari kelasnya itu. keduanya sama sama diam tidak ada pembicaraan dan Ara lebih suka suasana ini karena ia tidak akan gugup.

di kantin Ara mengambil beberapa botol air minum untuk para pemain futsal, saat hendak membayar Andy pun mencekal tangannya.
"kenapa ndy?"

Projects 6 hari terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang