karna tersesat dihutan saat mencari spot foto bersama teman.
aku berakhir disini.
sebagai pemuas bagi makhluk menjijikkan.
yang semua orang sebut...
vampire
But nah!!! Am the vampire
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author pov : masih bareng lino
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lino berjalan menuju ruangan miliknya dengan gerakan yang cukup sulit, tangan terus memegang miliknya sendiri karna terasa semakin sakit. kamar luas bernuansa biru muda dengan kasur empuk layaknya singgasana kerajaan, membuat siapa saja yang berbaring disana akan merasa nyaman bahkan enggan meninggalkan kasur itu walau hanya sebentar.
Ia berganti pakaian, kini hanya menggunakan pakaian biasa berwarna biru langit dengan celana bahan yang panjang hingga mata kaki, rambutnya ia biarkan terurai menutupi dahi, dengan susah payah lino menahan sakit dibagian selatan nya, lino yang malang mencoba untuk bisa terlelap dan segera tidur. Tapi semakin ia mencobanya, dirinya makin merasa tersiksa.
Berguling ke kiri dan ke kanan, duduk dan berdiri semua dirinya lakukan untuk mencari posisi nyaman tapi tak berhasil, miliknya tetap sakit hingga lino tak tahan lagi, felix harus bertanggung jawab karna telah membuat dirinya tersiksa begini. Sungguh mangsa yang kurang ajar pikirnya. Lino jadi berprasangka buruk bahwa felix akan membunuhnya secara perlahan.
Dengan gerakan yang susah payah, lino berjalan secepat yang ia bisa menuju ruangan felix, untunglah ruangan itu tak terkunci. Ternyata felix sedang berbincang dengan seungmin dan jisung, sepertinya felix sedang mendapatkan pelajaran seputar dunia vampire dari kedua adiknya, sedangkan jeongin hanya melihat saja tanpa membantu sedikitpun.
Lino berjalan cepat kearah empat orang yang kini duduk manis diruangan kamar felix, melihat mereka bercanda layaknya teman sebaya membuat lino menjadi emosi sendiri. Kedatangan lino membuat empat orang itu menatap dirinya bingung.
"apa yang membuat kak lino kesini?" tanya jisung yang melihat bagaimana kakaknya seperti menahan sakit. Ditambah keringat sudah membasahi wajah tampan kakak nya.
"kalian keluar dulu, aku memiliki keperluan mendadak dengan mangsa kurang ajar ini" ucapnya dengan tatapan penuh benci.
Ketiga adik lino alias jisung, seungmin dan jeongin berbagi tatap satu sama lain, sepertinya kakak mereka sedang marah saat ini. Dan mereka paham, jika lino marah, bukan hal yang baik untuk membantah katanya.
