07.

353 19 3
                                    

5 bulan kemudian....



Hari ini keluarga Jung telah berlatih untuk mempersiapkan perang dan tentunya mereka semua kekuatannya semakin meningkat karna usaha keras tak akan sia sia.

"Eomma, kira kira kapan perang nya akan terjadi, dan kenapa semua nya malah semakin membaik?" Tanya Taeyong.

"Mereka sengaja anakku" jawab Nara.

"Maksudnya?" Tanya Taeyong.

"Mereka sengaja membaikkan masalah dan saat kita tenang tenang mereka baru akan menyerang kita bahkan dengan banyak pasukan yang kuat tentunya, dan kita saat itu belum siap, seperti saat ini mungkin saja ada yang mengawasi kita, mungkin" jelas Nara.

"Halmonie aku sudah menguasai kekuatanku tapi kenapa aku belum bisa berkomunikasi dengan serigala ku?" Tanya Sungchan.

"Karna umurmu belum dua puluh lima tahun" jawab Yura.

"Baiklah sekarang sampai disini saja besok kita lanjut dan ingat tetap waspada, bisa saja mereka menyerang saat malam hari kalian tahu kalau mereka benci perang saat siang hari, jadi berhati hatilah" ucap Nara.

"Tentu eomma/halmonie" jawab mereka semua.

"Sekarang semuanya masuk, halmonie ingin pergi dulu sebentar, Yura kau jaga mereka kurasa aku akan kembali malam" ucap Nara.

"Baiklah" jawab Yura singkat padat dan jelas.

"Sampai jumpa" ucap Nara pada Yura.

"Ya, sampai jumpa" ucap Yura.

Nara pun pergi dengan menghilang dan ada asap berwarna merah.

"Ayo masuk" ajak Yura pada semua orang.
Mereka hanya mengikuti.









Nara pov.



Sekarang ini dia sedang berada di sebuah hutan yang sangat gelap dan hanya ada sedikit cahaya menurutnya ini adalah tempat bersejarah karna ditempat inilah suaminya terbunuh, bukan terbunuh tapi menghilang.

"Hai, apa kau tak merindukanku, aku sangat merindukan mu, kemana sebenarnya dirimu, Jaejoong" ucap Nara sembari sedikit menangis hingga ada sebuah suara yang sangat Nara kenal.

"Aku juga merindukanmu tapi aku sudah bahagia disini, walau tanpamu, aku mungkin tak akan kembali, jangan berharap, jangan susul aku terlalu cepat, kau masih harus melindungi mereka semua, terutama Sungchan, mengerti" ucap suara itu yang tak lain itu adalah suara Jaejoong.

"Ya, aku mengerti, setidaknya kau, masih bisa menjawabku, itu saja sudah cukup, bisakah aku bertanya tanya padamu?" Tanya Nara.

"Tentu saja" jawab suara itu tapi tak ada orangnya.

"Kenapa kau harus pergi secepat itu?" Tanya Nara.

"Takdir" jawab suara itu.

"Ya, aku tahu tapi kenapa secepat itu, bahkan tubuhmu tak ada, dan kenapa hanya selalu suara mu saja, aku sangat merindukan wajahmu, Jaejoong, hiks" ucap Nara sembari menangis.

"Jangan menangis aku tak mau mutiara itu terbuang, jika kau memang ingin tahu dimana tubuhku, kau akan segera tau saat perang selesai" jawab suara Jaejoong.

"Ya, kau selalu mengatakannya, andai aku bisa mempercepat waktu, mungkin aku akan segera menemukan mu" ucap Nara.

"Maaf sebenarnya aku juga ingin memberitahu mu tapi aku tak bisa karna ini perintah dari sang pemilik nyawa ku ini" jawab suara Jaejoong.

WE ARE A JUNG FAMS{werewolf}[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang