Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Everything I need is on the ground
Lirik terakhir dari lagu utama milik Rosé menggema dengan indah di seluruh penghujung studio. Rosé bersorak senang sebelum lampu perlahan mulai redup pertanda acara telah berakhir. Hari ini memang dia melaksanakan pre-recording untuk sebuah acara musik di hari minggu untuk promosi debut solonya. Dan baru saja, ia menerima tropi penghargaan untuk chart minggu ini.
Begitu selesai, seluruh staff yang bertugas mulai bertepuk tangan, memuji penampilan ending core Rosé yang memukau dengan suara indahnya. Rosé tersenyum malu-malu melihatnya, kemudian mulai membungkukkan badannya 90 derajat kepada para staff dan dancer yang sudah menyemarakkan penampilannya hari ini.
"Terima kasih semua atas kerjasamanya sampai jumpa untuk promosi besok." ucapnya ramah pada semua orang yang membantunya hari ini. Setelahnya, Rosé dapat mendengar ucapan-ucapan pujian dari para dancer yang menemaninya.
"Wah, selamat atas kemenanganmu. You deserve it."
"Challata, uri Rosé."
"Kami bangga kepadamu."
Yang membuat Rosé tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih. Karena mereka semua juga berperan penting dalam setiap penampilannya. Dalam hati, Rosé juga sangat bersyukur karena dikelilingi oleh orang-orang baik dan profesional seperti mereka.
Setelah berpamitan kepada semuanya, Rosé mulai keluar gedung bersama Managernya, yang biasanya ia panggil Lim Eonnie untuk pulang. Selama berjalan menyusuri lorong, dia masih bisa melihat poster besar MC acara sebelumnya yang masih tertempel rapi di dinding. Mungkin, karena mereka baru saja digantikan beberapa minggu lalu hingga masih belum tercopot dari sana.
Ada tiga orang dalam poster itu, tapi pandangannya hanya bisa terfokus pada satu orang disana, dia lelaki itu.
Harusnya hari ini kami bertemu disini
Tanpa sadar Rosé telah menghentikan langkahnya dan melihat ke arah orang itu. Seketika ingatan membawanya kembali kem masa lalu, masa dimana mereka masih bersama. Ucapan lelaki itu, nadanya, bahkan suasananya Rosé bahkan masih mengingatnya hingga saat ini,
