"Lemon tea datang!"Lisa memandang wanita yang tengah berjalan dengan membawa nampan ke arahnya. Senyum merekah di wajah cantiknya. Rambut wanita itu di biarkan terurai dengan daster pink yang menjuntai di bawah lututnya.
Dengan perlahan, ia meletakkan cangkir itu di depan Lisa yang hanya memandangnya dengan tatapan herannya. Tapi, dia tidak peduli dia terus saja mengukir raut wajah bahagianya di depan Lisa. Mencoba merepresentasikan kebahagiaannya kepada sahabat dari kecilnya itu.
"Ros, katanya lo lagi sakit? Tapi, kayaknya segar bugar gini?" Lisa mencomot kue nastar di depannya lalu memandang lagi wanita yang kini mendudukkan dirinya dengan hati-hati di sampingnya.
Gadis berponi itu memang sengaja berkunjung kesini untuk menjenguk sahabatnya yang dua hari ini katanya sedang sakit. Rosie sendiri yang minta di jenguk oleh Lisa katanya dia juga rindu pada sahabatnya yang baru saja pulang dari Swiss itu. Tapi, yang di dapati malah wajah sumringah Rosie yang terlihat biasa-biasa saja dengan cengiran khasnya.
Bahkan, wanita itu terlihat lebih bugar dari biasanya seperti tidak ada apa-apa. Bukannya Lisa tidak senang Rose baik-baik saja seperti ini, tapi ini berbanding terbalik dengan cerita Rosie kemarin yang sudah seperti majas hiperbola itu saat dia menanyakan perempuan itu sakit apa.
Lis, gue lemes banget nyampe gak kuat buat bangun dari tempat tidur, begitu katanya. Bagaimana bisa Lisa tidak panik ketika membaca hal itu?
Rosie, wanita itu hanya nyengir tanpa dosa. "Iya, alhamdulillah udah baikan sih, Lis. Berkat minum obat resep dari dokter dan berkat suami tercinta yang ngurusin dengan sabar."
Rosie tersenyum kala kilasan bayangan di hari lalu kembali terbayang. Hari dimana suaminya dengan telaten mengurusnya yang sedang tidak enak badan kembali ia ingat. Kebetulan, Rosie sakit saat weekend tiba dimana suaminya sedang libur bekerja di perusahaan propertinya.
Jadi, selama hari sabtu dan minggu pria itu yang mengurusnya secara full time. Bahkan, mengurus seluruh pekerjaan rumah mereka mulai dari membersihkan rumah mereka, mencuci baju, memasak, sampai menyuapi makan dengan telaten Rosie yang jadi manja saat sakit begini. Sebetulnya, sih, Rosie merasa bersalah karena harusnya ia lah yang memanjakan sang suami di waktu libur begini tapi mau bagaimana lagi saat sakit yang datang tiba-tiba tanpa permisi menghalangi aktivitasnya sesaat.
"Sekarang Jenan mana? Kok gak keliatan dari tadi lesung pipinya?" Lisa mulai mencari-cari presensi suami dari Rosie itu.
Rosie hanya tersenyum lalu menyenderkan badannya ke sofa, "Lagi kerja lah, Lis. Tadi pagi dia berangkat setelah ngasih makan Moli dan Milo sama induk-induknya juga. Bahkan, dia sempet masakin sarapan buat gue yang bangunnya kesiangan buat masak. Aaa... Lis gue jadi kangen Jenan." Rosie langsung mempoutkan bibirnya. Tiba-tiba dia sangat rindu Jenan padahal baru juga suaminya itu berangkat kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka
FanficBerisi cerita-cerita pendek dengan Jaehyun dan Rosé sebagai tokoh utamanya. Start : September 29, 2020