Terimakasih 200 vote buat cerita ini ♡ aku baru nyadar kalau udh 2 hari blm update cerita ini wkwkwkwkwk. happy reading~
•
Rose mengangguk mengerti setelah jae menjelaskan bagaimana ia bisa berada di tempat jual-beli budak.
Setelah jae selesai mandi, ia diberi banyak pakaian baru dan modis oleh bibi park. Sekarang, jae sedang duduk di lantai dan rose duduk di sofa. Jadi posisinya, jae berada di antara kedua kaki rose. Rose sedang mengeringkan rambut basah jae menggunakan handuk.
Rose menaruh handuk itu ke sebelahnya lantas ikut duduk di lantai bersebelah dengan jae. Rose membawa jae ke dalam pelukannya. Tak peduli rambut jae yang bekum kering sepenuhnya, rose tetap memeluk erat tubuh jae.
Dengan canggung, jae membalas pelukan rose dan menempelkan pipi kirinya di pundak wanita itu. Pipi jae bersemu merah.
Rose melepaskan pelukan itu lalu menggenggam lembut kedua tangan jae. "Kamu mau makan apa? Biar dimasakin nanti."
"Ah... aku mau garlic bread.. boleh?" Tanya jae dengan tatapan melas. Adjkfg imut bgt author angkat tangan!
"Apasih yang enggak buat jaejae. Yuk turun ikut masak."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam 07.00 pagi, rose mengajak jae ke mall. Aslinya mall yang jaraknya tak terlalu jauh dari kediamannya itu belum buka. Tapi karena mall itu milik sahabatnya rose, demi si wanita yang ingin membelanjakan anaknya yang seumuran dengannya, sahabat rose itu membuka mallnya lebih awal.
Oh tentu teman rose meminta imbalan dengan dibelikan boba setokonya. Rose sih iya-iya aja. Sahabat rose yang bernama Kim Jennie ini lagi ngidam boba. Jennie baru saja menikah 4 bulan yang lalu.
"Jae, ke salon yuk. Rambut kamu lumayan panjang. Potong, ya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Gntng bgt ya ampooon..! Btw, ini salah satu pose dia saat ngehindar dari justin dkk. Waktu masih di jbb. Nanti deh, aku buat scenenya)
"Hehe. Udah lama aku gak potong rambut.. Nanti uangnya aku ganti, ya?"
Rose tergelak. "Mama gak maksud merendahkan, tapi, semua kebutuhan kamu masih saya yang biayakan karena itu kewajiban saya sebagai orang tua kamu. Kecuali kalau kamu sudah menikah nanti. Kkkk~"
