Happy Reading!
Semoga Suka💜
~♥♥~
Hari ini, malam ini, dan detik ini juga Elisa resmi bertunangan dengan Ethan. Elisa menatap nanar cincin yang tersemat di jari manisnya. Entahlah, perasaan dalam hatinya berkecamuk. Antara sedih karena Ethan yang akan menjadi suaminya dan senang karena melihat keluarganya nampak bahagia.
"Yang habis tunangan diem mulu," ujar Putri.
Elisa menatap Putri. "Terus lo mau gue joget-joget gitu?"
Putri meringis mendapati jawaban dari Elisa yang judes. Gadis itu menggaruk pelipisnya yang tak gatal yang tertutup oleh hijab.
"Assalamu'alaikum," sahut sebuah suara membuat beberapa orang menoleh ke arah pintu.
Disana terdapat Fauzia yang tengah membawa hadiah untuk Elisa.
"WA'ALAIKUMSALAM," jawab yang lainnya.
"Zia? Sini masuk, nak," ujar Nanda mempersilahkan Fauzia masuk.
Dengan sopan, gadis itu menyalami tangan Nanda dan Toni bergantian lalu beranjak menuju kedua sahabatnya yang tengah duduk di dekat tangga.
"Wih! Ujian lo lulus?" tanya Putri to the point.
"Lulus dong! Tinggal tunggu wisuda aja," jawab Fauzia senang tapi detik itu juga senyumannya luntur. "Tapi perjalanan gue masih panjang buat jadi dokter spesialais anak," sambungnya.
"Selamat, Zi. Namanya juga dokter, pasti sekolahnya lama," ujar Elisa ikut senang seraya memberi nasehat.
"Makasih," balas Fauzia. "Nih, gue bawa hadiah buat lo," sambungnya sambil mengulurkan paper bag pada Elisa.
"Gini dong kalau datang ke pertunangan sahabat. Datang bawa hadiah bukan tangan kosong," sindir Elisa membuat Putri berdecak sebal.
"Nanti di nikahan lo gue kasih hadiah. Nggak sekarang, nanti lo keenakan kalau gue kasih hadiah double," kata Putri.
"Iyain aja deh," balas Elisa.
"Ada bu dokter disini," sahut sebuah suara yang tak lain tak bukan adalah Ethan yang bergabung bersama mereka.
Fauzia tersenyum menatap Ethan. "Ada SETHAN juga disini. Lo datang sendiri 'kan? Nggak sama rombongan 'kan?"
Putri dan Elisa tertawa mendengar itu. Fauzia sudah tak polos lagi seperti dulu.
Ethan mengabaikan Fauzia dan menatap Elisa. "Calon istri, besok kita fitting baju pengantin ya?"
"Kok besok? Gue besok ada meeting sama klien penting dari Singapura," tolak Elisa.
"Terus maunya kapan?" tanya Ethan kalem.
"Ya kalau gue ada waktu senggang," jawab Elisa.
"Emang lo ada waktu?" tanya Fauzia.
"Nggak ada," jawab Elisa yang mendapat tonyoran di kepalanya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Putri.
"Sak karepmu, El!" ujar Putri menggunakan Bahasa Jawa.
"Besok aja ya? Lebih cepat lebih baik," bujuk Ethan.
"Baik buat lo, buruk buat gue!" kata Elisa dalam hati.
"Terserah lo, deh." Jawaban dari Elisa membuat Ethan tersenyum lebar.
"Jadi makin cinta sama calon istri," ujar Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT ✔
Aktuelle Literatur[Follow Akun Author Dulu!] [Baca Cerita Seven Of Us Biar Nggak Bingung] [PINDAH KE FIZZO!] Dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini kenapa gue harus dijodohin sama lo? -Elisa . . . . . Dia adalah Elisa, gadis yang saat ini tengah menjadi CEO un...