Bab 4

784 68 3
                                    

Happy Reading!

Semoga Suka💜

~♥♥~

"Kok ikan bakar sih, aunty!?" tanya Yordan yang melihat Elisa membawakannya ikan gurame bakar.

"Tadi kamu yang minta ikan, 'kan? Ini udah aunty bawain," jawab Elisa.

Yordan menepuk jidatnya. Ia berpikir kenapa aunty-nya ini jadi mendadak lemot. Hal itu membuat Elisa menatap bocah itu bingung.

"Emang kenapa? Kamu nggak mau gurame bakar?" tanya Elisa.

"Bukan nggak mau, aunty! Tapi yang Yordan mau itu ikan hidup, yang bisa bergerak bukan yang dilumuri kecap terus dibakar," ujar Yordan membuat yang lain tertawa.

"Kamu nggak ngomong kalau mau ikan hidup," balas Elisa membela dirinya.

"Harusnya aunty itu peka kalau Yordan mau ikan hidup," sahut Yordan tak mau kalah.

"Ikan itu banyak. Kamu cuma bilang beliin ikan doang. Aunty nggak salah dong,"

"Salah!"

"Nggak!"

"Salah!"

"Nih bocah masih kecil udah pinter ngajak debat. Intinya aunty nggak salah."

"MA!" adu Yordan pada Rani.

"Udah, ih! Kamu nggak malu berantem sama anak kecil, dek?" tanya Rani yang menyahuti.

"Anak lo ngeselin," kata Elisa.

"Aunty lebih ngeselin," balas Yordan.

"Wah, minta dibalikin ke dalam perut lagi nih anak," gemas Elisa menatap sebal Yordan.

"Udah-udah. Yordan, biarin aunty bersih-bersih dulu. Kasihan aunty-nya capek baru pulang kerja," tengah Nanda.

"Ih, jangan mandi dulu! Beliin Yordan ikan dulu!" ujar Yordan.

"Itu udah dibeliin," kata Elisa menunjuk ikan gurame bakar yang tergeletak di atas meja.

"Nggak mau ikan itu! Maunya yang hidup!"

"Bangunin aja, siapa tau nanti bisa hidup lagi ikannya," balas Elisa cuek kemudian berlalu menuju kamarnya di lantai atas.

"HUAA! MAMA, AUNTY NAKAL!" suara tangisan Yordan masih terdengar oleh Elisa membuatnya terkikik geli. "OMA, MASUKIN LAGI AUNTY KE DALAM PERUT OMA SEKARANG!!!"

"Ngadi-ngadi tuh bocah," gummanya saat mendengar perkataan Yordan pada Nanda.

~♥♥~

"Sa, habis nikah nanti mau punya anak berapa?"

Pertanyaan Ethan membuat Elisa yang makan langsung tersedak. Segera gadis itu meminum minumannya yang tadi ia pesan.

Dua sejoli itu tengah berada di kantin, lebih tepatnya di kantin perusahaan Elisa. Tentu saja Ethan yang mengajak Elisa untuk makan siang.

"Harus punya anak gitu?" tanya balik Elisa.

"Haruslah, 'kan memang itu tujuan menikah. Mempunyai keturunan," jawab Ethan.

"Nggak tau, lihat aja nanti," jawab Elisa cuek lalu kembali memakan makanannya.

"Aku pengen punya anak sepuluh," ujar Ethan membuat Elisa langsung menatapnya.

"Lo pikir kucing?" tanya Elisa tak percaya.

IRIDESCENT ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang