Happy Reading!
Semoga Suka💜
~♥♥~
Sejak kejadian di cafe hari itu, Elisa jarang bertemu Ethan. Lebih tepatnya, ia selalu menghindar ketika bertemu dengan Ethan. Gadis itu ingin kembali meyakinkan perasaannya seperti yang dikatakan oleh Nia.
Sudah dua minggu Elisa tak bertemu Ethan. Kata Bunga, Ethan sedang berada di Kalimantan untuk mengurus pekerjaan. Pernikahan mereka pun tinggal satu minggu lagi.
Elisa menghembuskan nafasnya. Ia berdiri dari kursi kebesarannya lalu beranjak keluar untuk mencari makan karena perutnya minta diisi. Hari ini dia tidak shalat karena sedang halangan.
Sepanjang lobi, banyak karyawan yang menyapanya yang dibalas anggukan singkat oleh Elisa.
"Mommy?" kata Elisa saat melihat Bunga memasuki lobi kantor. Elisa pun berjalan mendekati Bunga yang sibuk mencari sesuatu di dalam tas jinjingnya.
"Mom?" panggilnya membuat Bunga menoleh kearahnya dan tersenyum. Elisa membalas senyuman Bunga, lalu dengan sopan Elisa mencium punggung tangan Bunga kemudian memeluk calon ibu mertuanya itu. "Tumben mommy kesini?" tanyanya setelah melonggarkan pelukannya dan menatap Bunga.
"Mommy kangen sama kamu sekalian mau ngajak kamu makan siang," jawab Bunga semangat.
"Kebetulan aku juga mau makan siang," kata Elisa membuat Bunga tersenyum cerah. "Tapi kita makan siang di kantin aja nggak apa-apa 'kan, mom? Soalnya jam dua siang nanti aku ada meeting," sambungnya.
"Nggak masalah," jawab Bunga.
Elisa lalu mengajak Bunga pergi ke kantin untuk makan siang. Letak kantin tak jauh dari lobi. Hanya butuh lima menit untuk sampai.
"Mommy mau pesan apa?" tanyanya.
"Samain kayak punya kamu aja, sayang," jawab Bunga yang diangguki Elisa.
Dengan sigap, Elisa berjalan ke salah satu stand penjual dan memesan makanan untuknya dan Bunga.
"Kamu kok nggak pernah ke rumah sih?" tanya Bunga pada Elisa yang sudah duduk di hadapannya.
"Maaf, mom. Akhir-akhir ini pekerjaan Elisa banyak banget. Soalnya habis ini mau cuti buat menikah. Jadi, mau nggak mau Elisa harus selesaikan pekerjaan daripada harus nunggak," jawab Elisa menyesal.
"Mommy ngerti kok, sayang. Tapi mommy kangen banget sama kamu. Mommy mau ketemu sama kamu tapi dilarang sama Ethan katanya biar kamu nggak terpengaruh sama ucapan mommy. Pengen marah tapi anak sendiri," curhat Bunga membuat Elisa terkekeh.
"Ada-ada aja," balas Elisa.
"Setelah kalian menikah nanti, kalian berdua bakalan tinggal di rumah mommy sama daddy 'kan?" tanya Bunga membuat Elisa mengernyitkan dahinya.
"Ethan belum bilang sama mommy?" tanya Elisa membuat Bunga bingung.
"Bilang apa?" tanya Bunga balik.
Elisa hendak berbicara tapi terhenti karena pesanannya datang. Setelah mengucapkan terima kasih, ibu-ibu yang mengantar pesanan mereka tadi undur diri. Elisa memesan soto ayam untunya dan Bunga, tak lupa juga memesan dua botkl air mineral.
"Kita berdua sepakat untuk tinggal di rumah sendiri, mom," kata Elisa akhirnya. "Bahkan Ethan sudah pernah bawa Elisa buat lihat-lihat rumah yang akan kita berdua tempati nantinya," sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT ✔
General Fiction[Follow Akun Author Dulu!] [Baca Cerita Seven Of Us Biar Nggak Bingung] [PINDAH KE FIZZO!] Dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini kenapa gue harus dijodohin sama lo? -Elisa . . . . . Dia adalah Elisa, gadis yang saat ini tengah menjadi CEO un...