°Chapter 2: Berpindah jiwa°

11.7K 1.2K 120
                                    

Sakira POV

Gelap....sakit...uh...aku ada dimana?

Rumah sakit...? Bukankah aku sudah mati....?

"Nona sadarlah nona!" seru seseorang

'Duh... siapa sih ribut banget'

Aku membuka mataku secara perlahan, dan ketika aku membuka mata cahaya terang masuk dan aku berada di sebuah ruangan yang aneh? Mungkin

Sakira POV End

"Nona....hiks...anda sudah sadar..." seru seorang pelayan yang berbeda disampingnya

"Uh.....aku dimana...dan siapa kau?"

"Hah? Nona apakah anda baik-baik saja?" tanya pelayan itu

"Ssshh....dan apakah kau pikir aku baik-baik saja?" sarkas Sakira memijat kepalanya sambil menatap tajam ke arahnya

Terkejut. Hanya itu ekspresi yang bisa diperlihatkan oleh sang pelayan

"Nona...hiks.... apakah nona tidak mengingat ku?" tanya sedih sekaligus takut sang pelayan

"Uh....cermin.... tolong" ucap Sakira

Dengan sigap pelayan itu mengambil sebuah cermin dan memberikannya kepada Sakira

Sakira pun menerima cermin itu, dan betapa terkejutnya ia saat tahu kalau wajah yang ada dicermin bukan wajahnya melainkan wajah orang lain lebih tepatnya wajah seorang anak kecil perempuan yang kira kira sudah berusia 7 tahun.

'hah?! Ke-kenapa jadi begini?! Dimana aku?! Dan siapa orang yang ada dicermin ini?! Dimana wajah ku yang dulu?!' umpat Sakira dalam hati

"Nona??" tanya pelan pelayan itu agar tak menyinggung nona nya

Sedangkan orang yang ditanya masih sibuk dengan urusan nya sendiri

'Tunggu sebentar rambut pirang dan mata merah....jangan jangan..!'

Ya gadis yang ada dicermin dengan rambut pirang dan mata merah itu adalah seorang antagonis dari sebuah novel yang baru saja Sakira baca pada saat di kamar sebelum kematiannya.

Nama dari antagonis itu adalah Adriana Sacheverell itu lah namanya, Adriana adalah putri bungsu dari Duke Sacheverell dan dia adalah antagonis dari novel 'The Missing Lady'

Masa lalu Adriana cukup suram, dia adalah putri bungsu tetapi Ayah serta ketiga kakak laki-laki nya sangat membencinya karena pada saat Adriana dilahirkan disitu sang Duchess meninggal dunia, wanita yang sangat dicintai oleh Duke.

Adriana tumbuh tanpa adanya kasih sayang seorang Ayah, karena itu dia selalu bersikap sombong, egois, jahat, dan suka mencari masalah. Waktu masih kecil Adriana diurus oleh pengasuh sekaligus pelayan pribadinya yang bernama Emma, Emma sangat menyayangi Adriana seperti anaknya sendiri

Emma pun rela dihukum atau pun dipenggal karena kesalahan Adriana satu satunya nona kesayangannya.

Pada saat umur Adriana yang ke 14 tahun dia dipertemukan dengan sang putra mahkota Kekaisaran Devereux alias sang tokoh utama dari novel yang bernama Callius Devereux.

Adriana berpikir bahwa dia akan menjadi putri mahkota nantinya jadi dia begitu mencintai Callius, hingga dia akan menyakiti siapa saja yang berani mendekati sang pria

Tetapi saat tokoh utama wanita dari novel muncul pada umurnya yang ke 17 tahun bernama Lilliana Barnett seorang putri dari Baron Barnett yang sudah lama menghilang dan ditemukan kembali, disitulah Adriana sangat marah dan kesal terhadap sang tokoh utama wanita, bagaimana tidak bukan hanya mendapatkan cinta dari putra mahkota dia juga mendapat kasih sayang dari Keluarga Duke Sacheverell termasuk Ayah nya juga.

Siapa yang tidak marah juga diperlakukan seperti itu, jadi Adriana memutuskan untuk menghancurkan kehidupan dari tokoh utama wanita

Namun sayang usahanya itu sia-sia, sebagai tokoh utama wanita pastinya Liliana akan dilindungi oleh para pemeran utama pria lainnya.

Jadi setelah mengetahui rencana jahatnya, Adriana dihukum mati dengan cara meminum racun.

'ha.... sungguh malang sekali nasib mu nak...mana masih muda lagi' Sakira menghela nafas

Sakira pun mengalihkan pandangannya ke belakang dan mendapati Emma yang sedang menatapnya sambil terisak

"Emma..?" ujar Sakira pelan agar tak ada yang curiga

"Nona? Hiks...apakah nona sudah mengingat saya?" tanya Emma sambil terisak

"Ya... sedikit em.... bisakah kau memberi tahu ku apa yang terjadi sehingga aku tak sadarkan diri? Dan berapa lama" tanya Sakira pelan

"I-itu nona...." gagap Emma

"Sudahlah ceritakan saja" jawab tegas Sakira

"Baiklah nona...jadi nona sudah tak sadarkan diri selama 3 hari lamanya..." ucap Emma perlahan

"Itu semua karena nona hanya ingin mengajak tuan muda Albert bermain di taman tetapi...." lanjut nya tetapi dia jeda

"Tetapi..?" ujar Sakira

"Te-tetapi tuan muda langsung mendorong nona ke kolam yang ada didekat taman...." dengan sedih Emma melanjutkan penjelasannya

'Ha! Didorong jancokk!'

"Dan apakah mereka pernah menjenguk ku? tanya Sakira memastikan

"Ti-tidak nona" ujar Emma

"Ha.... sudah kuduga.." gumam Sakira

"Itu...Emma bisakah kau keluar sebentar? Aku ingin beristirahat" ucap Sakira

"Eh? Ah...iya nona kalau begitu saya permisi" ujar Emma lalu keluar dari kamar tak lupa membungkuk serta menutup pintu

Sekarang sisa Sakira sendirian di kamar, ia langsung melemparkan dirinya di atas tempat tidur yang empuk

'ha.... kalau sudah begini yah kita tinggal jalani saja lahh..' pasrah Sakira

~~~~~~~~~~
Gimana seru?

Typo? Bilang kawan

Jangan lupa buat ⭐+💬 yah
See you (づ ̄ ³ ̄)づ

𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐞𝐧𝐢𝐮𝐬 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang