°Chapter 11: Belajar Sihir°

7.9K 876 44
                                    

Hola~~ nungguin yah└( ^ω^)」

•••••••••

Adriana POV

Saat ini aku berada di perpustakaan di kediaman Duke Sacheverell yang sangat luas, ku dengar-dengar buku disini lengkap jadi aku sengaja datang kemari untuk mempelajari sihir.

Aku berjalan jalan sembari melihat buku-buku yang ada disini dan ternyata benar disini sangat luas dan lengkap tapi tak selengkap yang ada di istana

Saat aku sedang melihat-lihat buku ada suara ketokan pintu

Tok
Tok
Tok

"Nona saya membawakan teh dan cemilan yang nona minta" ucap pelaku yang mengetok pintu

"Masuk saja Emma"

Emma pun masuk kedalam sambil membawa sebuah nampan yang berisi cemilan dan teh tentu saja

"Taruh saja di meja situ, lalu kau keluar jangan biarkan siapa pun masuk sebelum aku mengizinkan" ujarku

"Baik nona" ucap Emma patuh

Setelah menyajikan teh, dia langsung keluar dari perpustakaan dan menutup pintunya

Aku merasa keadaan sudah sangat sepi jadi sekarang tinggal......

"Foxy keluarlah"

Sringg

Sebuah kilatan cahaya berwarna ungu bercampur biru muncul dari liontin di leherku lalu mengelilingi tubuhku, tak lama setelah itu cahaya itupun berpusat di depan ku dan.....

"Puahh! Senangnya bisa keluar lagi!" seru Foxy

"Puahh! Senangnya bisa keluar lagi!" seru Foxy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Contoh wujud Foxy jika keluar dari liontin

Yah, seperti inilah wujud dari Foxy jika dia keluar dari liontin. Kalian ingatkan kalau dia itu adalah hewan roh nah kalau dia keluar dari liontin dia akan berubah menjadi seekor roh yang hanya bisa diliat oleh pemilik dari liontin tersebut dan para penyihir tingkat tinggi

Jika kalian tanya apakah dia bisa menembus benda jawabannya iya karena dia adalah roh jadi dia bisa berbuat semaunya jika di dunia luar asal tak ada yang melihat nya, dia juga bisa memperlihatkan wujudnya kepada orang lain jika dia mau.

-----

"Memang sudah berapa lama kau terjebak didalam?" tanya ku

"Sangat lama! Kira-kira sudah seribu tahun lamanya" ucap Foxy sambil memegang dagunya dengan pose berpikir

"Se--seribu tahun?! Yang benar saja?" ucap ku agak kaget dengan itu,
karena yang benar saja siapa yang mau terjebak didalam liontin yang sangat sepi itu bahkan jika ada bangunan mewah di sana tidak bisa dipungkiri betapa bosannya di sana apalagi jika seorang diri

"Yah begitulah, jadi sekarang kita mulai dari mana:D" ucapnya mengalikan perhatian

Aku segera menormalkan ekspresiku menjadi datar lagi

"Aku ingin belajar sihir" ujar ku

"Sihir yah... Oke pertama kita mulai dari api, karena setahu ku di keluarga mu itu secara turun temurun memiliki sihir Api" ucapnya

"Baiklah mari kita mulai" seru ku

Adriana POV End

Skip~

Setelah berjam-jam lamanya Adriana mempelajari sihir nya, dia sedikit demi sedikit sudah mulai mahir dalam mengendalikan kekuatannya

Kali ini dia sudah mulai lumayan mahir dalam mengendalikan sihirnya, meskipun kadang meleset dari target

Note: Mereka latihan di dalam liontin yah^^

"Hm..tidak buruk juga untuk seorang pemula" ucap Foxy

Mendengar hal itu Adriana hanya memutar malas matanya, sebenarnya Foxy ini bermaksud untuk memuji atau menghinanya sih

Foxy yang melihat ekspresi itu pun langsung mengerutkan keningnya

"Hei aku memuji mu lohh" ucapnya kesal

"Terserah, sudahlah aku lelah besok kita lanjutkan lagi" ucap Adriana ingin mengakhiri perdebatan ini

"Hmp!" Foxy pun menggembung pipinya kesal dengan Adriana

Adriana yang melihat itu memberikan tatapan jijik ke arah Foxy

Adriana sekali lagi memutar bola matanya

"Sudahlah malas aku, Space Out!" Adriana lalu mengucapkan mantra untuk keluar.

•••••••

Saat Adriana sudah berada di perpustakaan, dia langsung membuka matanya lalu ia melihat sekelilingnya

Maniknya lalu beralih ke arah pintu, untung tidak ada yang masuk jika ada yang masuk kedalam dan melihat Adriana tidak ada di dalam kan bisa berabe

Dengan ekspresi datarnya, ia lalu duduk di meja dimana disitu sudah di sediakan teh dan cemilan meskipun tehnya sudah dingin dia masih meminumnya mubazir katanya.

Saat dia sedang menikmati cemilannya tiba-tiba pintu perpustakaan terbuka dan memperlihatkan seorang dengan surai merah

'huh.... bocah itu lagi..' batinnya

•TBC•

~~~~~~~~~

Haii maaf banget author jarang update soalnya minggu depan aing mau ulangan jadi harus belajar 😭💔

Buat @AfifaZahro0 makasih dah mau nungguin buat kalian semua juga yang udah mau nungguin and selalu support karya author tentu saja(◍•ᴗ•◍)❤

Makasih udah mau sempetin datang ke lapak ini( ˘ ³˘)♥

Sekian dari author happy reading ( ◜‿◝ )♡

Jangan lupa ⭐+💬

𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐞𝐧𝐢𝐮𝐬 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang