°Chapter 10°

7.9K 927 21
                                    

Yuhuu~~ siapa yang nungguin
(~ ̄³ ̄)~

•••••••••

Tanpa Adalrich sadari dari tadi ternyata semakin banyak orang yang berkumpul di depan ruangan itu, banyak para pelayan, sedangkan Emma yang tadi sedang sibuk mencari Adriana ternyata orang yang dia cari sedang bermain dengan piano

Emma mendengar suara piano dan itu menarik perhatiannya jadi dia mengikuti dimana suara itu berasal, dia pun sampai di depan sebuah ruangan dimana ada banyak orang di sana

Ia lalu mengintip ke dalam ruangan itu ternyata nona nya ada disana sedang bermain piano

Emma ingin masuk kedalam menyampari nona nya itu tapi dia urungkan karena dia melihat banyak sekali orang yang sedang menikmati lagunya, jadi dia pun ikut menikmati lagunya

Adalrich pun yang datang dari awal saja tidak sadar jika sudah banyak orang di depan pintu

Sampai tiba-tiba dari arah berlawanan ada Tuan Duke beserta Albert dan Alan melihat kerumunan itu

Mereka pun segera menghampiri mereka dan membubarkan kerumunan itu

"Apa yang kalian lakukan disini?" ucap Duke Vernon dingin

Mereka semua yang ada di situ pun langsung tersentak mendengar suara dingin itu lalu mereka pun segera memberi salam kepada Duke Vernon

"Selamat pagi Tuan Duke dan Para tuan muda" ucap mereka serempak sembari memberi hormat

Mereka sebenarnya sudah tau kalau Adalrich disitu sebenarnya Adalrich lah yang duluan menarik perhatian para pelayan karena dia berada di situ para pelayan pun segera menghampirinya, namun perhatian para pelayan seakan terhipnotis oleh suara piano itu

Dan disinilah mereka berdiri sambil menundukkan kepala karena terlalu takut untuk menatap wajah dingin itu

Sedangkan Adalrich hanya terus fokus pada Adriana yang sedang memainkan piano.

Adriana POV

Sebenarnya aku hanya iseng saja dengan piano ini jadi aku memainkan lagu demon slayer saja

Eh tau taunya ada yang tertarik, yah sebenarnya aku sudah tau dari awal kalau ada orang di depan pintu tapi aku hanya tak memperdulikannya

Aku hanya terus memainkan piano itu sampai tuan Duke datang membuyarkan semuanya tapi aku masih terus bermain sampai lagu nya habis

Skip lagunya habis~

Setelah aku selesai bermain aku mendengar beberapa tepuk tangan dari arah luar aku itu adalah tepuk tangan dari para pelayan dengan Adalrich

"Wahh nona anda sungguh hebat dalam bermain musik" seru Emma

Aku lalu mengalihkan pandanganku kearah Emma satu satunya orang yang peduli padaku

Sebenarnya para pelayan lainnya peduli terhadap ku juga tapi mereka lebih ke arah kasihan karena mana mungkin seorang ayah membiarkan anaknya sendiri dari lahir dan tak mau merawatnya, apalagi anak itu dituduh sebagai pembunuh hanya karena ibunya atau wanita yang sangat dicintai oleh Duke mati karena melahirkannya

Yahh memang sungguh malang nasibku tapi itu tak apa toh aku juga tak peduli

"Hem" hanya itu yang bisa aku bilang sambil menganggukkan kepalaku

Lalu aku bangun dari kursi itu dan segera menuju ke pintu, sesampainya aku di pintu aku melihat beberapa para pelayan telah pergi kembali melanjutkan tugasnya.

Sekarang tinggal Aku, Emma, Duke, dan ketiga saudara Adriana yang sekarang telah menjadi saudaraku

Adriana POV End

"Selamat pagi Tuan Duke dan para tuan muda" Adriana pun segera memberi salam kepada mereka sambil membungkuk dengan elegan tentu saja dengan dingin

'Tuan Duke..?' batin Duke Vernon

'Tumben biasanya dia akan memanggil Ayah dengan sebutan papa dan kami sebagai kakak' batin Albert

'kenapa kau memanggilku seperti itu...?' batin Adalrich

Sedangkan Alan hanya diam menatap Adriana, sebenarnya Alan tidak membenci Andriana hanya saja dia risih dengan tindakan Andriana yang selalu menempel dan sangat manja

"Hmm" Duke Vernon hanya menjawab dengan singkat

"Apa kau yang bermain piano tadi?" tanya Albert dengan nada yang seakan risih dengan suara piano itu padahal tidak😒, dia sangat menikmati alunan musik tadi

"Iya tuan muda, maaf kalau alunan piano itu mengganggu tuan muda" ucap Adriana meminta maaf sembari membungkuk

"Tidak juga sih...." gumam Albert dengan sangat kecil namun Adriana masih bisa mendengarnya

"Maaf apa yang anda katakan tadi?" tanya Adriana dengan sopan padahal tadi dia dengar hanya saja dia pura-pura bertanya saja

"Ti--tidak ada apa apa" ujar Albert mengalihkan pandangannya

"Kalau begitu saya permisi, saya ingin ke perpustakaan dulu, Semoga Dewi selalu menyertai kalian" ujar Adriana tak ingin berlama-lama di sini

Lalu Adriana segera pergi dari hadapan keempat manusia dakjal itu

Skip Perpustakaan

Sesampainya Adriana didepan perpustakaan dengan Emma yang sedari tadi mengekornya

"Emma tolong bawa kan teh dan cemilan, mungkin aku akan sedikit lama di perpustakaan" Adriana menyuruh Emma untuk mengambilkannya teh dan beberapa cemilan

"Baik nona" Emma pun segera pergi untuk mengambil apa yang diminta nonanya

Dan sekarang tinggal Adriana sendirian di depan perpustakaan ini

Dia lalu membuka pintu besar itu dengan perlahan dan segera memasuki perpustakaan

"Yosh, sekarang mari kita mulai belajarnya" seru Adriana


•TBC•

~~~~~~~~

Jangan lupa ⭐+💬

𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐞𝐧𝐢𝐮𝐬 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang