°Chapter 5: Membuat Rencana°

10K 1K 14
                                    

Tok tok tok

Terdengar suara pintu yang sedang diketuk di sebuah kamar

"Nona makan malam anda sudah ada disini" ujar Emma dari luar

"Masuk" singkat Adriana

Emma pun segera masuk ke dalam kamar nonanya itu dan membawa makan malam nya

"Ini nona makan malam anda" ucapnya sembari menaruh makanan itu ke meja

"Hm terima kasih Emma" ucap gadis itu

Namun sebelum ia ingin makan makanan nya, ia bertanya kepada Emma

"Emma" panggil nya

"Ya nona?"

"Apakah kau sudah makan?" tanya Adriana

"Sudah nona" jawab Emma

"Jangan berbohong padaku Emma aku tidak suka orang yang suka berbohong" ucapnya sembari menatap sinis ke arah Emma

Emma yang ditatap seperti itu pun hanya bisa tertegun karena ia merasa bahwa gadis yang berada di depannya saat ini bukan nonanya yang biasa melainkan orang lain, tetapi ia segera menepis pemikiran itu.

"Be-belum nona...." ujar Emma jujur

"Ha...." Adriana hanya bisa menghela nafasnya

"Kemarilah" Adriana lalu menyuruh Emma untuk duduk makan bersama dengan dia

Emma yang diperlakukan seperti itu hanya bisa terkejut dengan apa yang baru saja dia lihat

"Ta-tapi nona saya tidak pantas untuk-" Emma ingin menolak nya namun lagi-lagi dia terpotong oleh Adriana

"Kau berani menolak ku?" tukas Adriana menatap sengit Emma

"Ti-tidak nona" ucap Emma gagap

"Kalau begitu duduk dan makan." Final Adriana, ya Adriana adalah pemenang dari perdebatan kali ini

Dengan terpaksa Emma pun duduk di depan Tuannya itu lalu makan bersama-sama

Sebenarnya Emma merasa sangat senang diperlakukan seperti itu, entah kenapa ia merasa bahwa nonanya sudah berubah.

Namun tanpa mereka sadari, sedari tadi ada sebuah bayangan yang sudah memperhatikan mereka.

A Few Moments Later....

Setelah mereka selesai makan, Emma segera merapikan alat makan tadi dan membawanya kembali

"Kalau begitu saya permisi dulu nona, selamat malam dan semoga anda bermimpi indah" ucapnya sembari membungkuk dan setelah itu keluar dari kamar

Sekarang sisa Adriana sendirian dikamar, sebagai seseorang yang sudah berpengalaman tentu ia sudah tau ada yang terus mengawasi nya sejak awal jadi ia tidak melakukan hal hal yang aneh toh dia juga tidak peduli.

Setelah itu dia pun segera naik kembali ke tempat tidur nya lalu berpura pura tertidur agar sang 'pengawas' segera pergi dari situ dan melaporkan pada tuan nya

Jujur dia tidak tau siapa tuannya, tetapi ia yakin bahwa 'dia' adalah tuannya.

Dan benar saja sang pengawas itu langsung pergi dari tempatnya dan segera melaporkan nya kepada tuannya

Adriana yang merasa sudah tak diawasi lagi langsung bangun dengan perlahan, mengunci pintu kamarnya agar tak ada yang masuk

Lalu ia mencari kunci laci yang di maksud oleh Adriana yang asli

Dia lalu pergi ke meja rias lalu membuka satu persatu rak yang ada disana.

Dan tepat saat ia ingin mengecek salah satu rak yang ia pikir sangat tersembunyi dari rak lain, ia langsung mendapatkan kunci laci itu.

Langsung saja dia pergi ke meja nya lalu membuka laci yang terkunci

Pada saat ia membuka laci itu ia mendapatkan buku hariannya dan langsung mengambilnya dan berniat untuk membacanya, ia sangat bingung dengan buku harian Adrian yang dulu

Bagaimana tidak desain dari buku ini cukup membingungkan, soalnya buku harian yang dimaksud adalah buku yang sama dengan novel 'The Missing Lady' yang pernah ia baca

Disitulah ia sangat bingung dengan buku ini, Adriana pun lalu membawa buku harian itu atau kita sebut saja novel itu ke atas tempat tidurnya lalu ia membaca nya.

~~~~~~~~~~
Yuhu~~~~
Siapa yang nungguin?
Gak ada? Oke bye:)

Gak ding canda(◡ ω ◡)

Jangan lupa ⭐+💬
Bye(つ✧ω✧)つ

𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐞𝐧𝐢𝐮𝐬 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang