°Chapter 20°

4.9K 663 29
                                    

UPP!!!

[TYPO BERTEBARAN!!]

~~~~~~

Suasana di meja makan saat ini bisa dibilang cukup canggung hanya ada bunyi dari alat makan saja

Tidak ada yang mau ataupun berani membuka suara, semuanya sibuk menikmati makanan mereka masing-masing

Sesekali Adalrich melirik Adriana yang sedang fokus memakan makanannya, bukan hanya dia saja yang melirik Duke dan kedua kakak tertuanya pun sesekali melirik Adriana

Sedangkan Adriana yang merasa dilirik pun tidak terganggu sama sekali dan memilih untuk melanjutkan makannya.

"Ehem!" Duke yang merasakan suasana yang canggung ini pun lalu berinisiatif untuk mencairkan suasana

Dia lalu menatap ke arah Adriana tak lupa dengan tatapan yang sangat dingin nya itu

"Adriana, apa kau sudah merasa lebih baik dari sebelumnya?" tanya Duke

Semua mata kini tertuju pada sang gadis yang ditanyai

Adriana segera menghentikan kegiatan makannya dan mengambil sebuah serbet yang ada disediakan lalu menggunakan serbet itu untuk mengelap mulutnya

"Sudah Tuan Duke, anda tidak perlu repot-repot mengkhawatirkan saya yang rendah ini" ucap Adriana sembari menatap Duke dan sedikit menunduk kepalanya

Duke yang mendengar itu sedikit tertegun tetapi ia langsung menormalkan ekspresinya kembali

"Ya, baguslah kalau begitu" ujarnya

"Tentu saja bagus, kau sungguh merepotkan jika sedang sakit kau tahu itu" sahut Albert yang terkesan menuduh

Albert menatap tajam ke arah Adriana sembari melipat kedua tangannya di depan dada, sedangkan Adriana hanya membalasnya dengan raut wajah tanpa ekspresi

"Maafkan saya tuan muda karena telah merepotkan Anda sekalian, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi" ucap Adriana menatap Albert sembari menundukkan kepalanya

Albert pun tertegun mendengar itu lalu dia mengalihkan pandangannya ke samping

"Hhmp! Kau seharusnya berterima kasih!" ujarnya

Adriana pun hanya bisa pasrah saja dia tidak ingin memulai pertengkaran lagi saat ini dia benar benar lelah

Mereka pun segera melanjutkan acara makan malam yang sempat tertunda tersebut

••••

Setelah menyelesaikan makanannya, Adriana lalu berdiri dari duduknya dan menatap Duke

"Karena saya telah menyelesaikan makan malam saya, apakah saya boleh kembali ke kamar saya tuan?" ucap Adriana

Duke tidak berbicara hanya saja dia melihat ke arah Adriana dan menatap nya sejenak lalu mengangguk sebagai tanda bahwa ia memperbolehkannya

"Terima kasih tuan Duke, kalau begitu saya permisi dan selamat malam" ucap Adriana sembari membungkuk memberi salam dan segera keluar dari ruang makan lalu pergi ke kamarnya

••••

Tak

Tuk

Tak

Tuk

Sekarang hanya suara dari sepatu Adriana yang memenuhi koridor selama perjalanan menuju ke kamarnya

Tak ada pelayan yang berlalu lalang disini, mungkinkah sebagian pelayan sudah istirahat? entahlah wajar saja memang ini sudah larut pasti sebagian dari mereka sudah kembali ke penginapan khusus para pekerja di mension Duke

'ha.... aku sangat lelah~' batinnya menghela nafas

Tak

Tuk

Tak

'hm?'

Ada sebuah suara sepatu lagi selain milik Adriana yang berjalan kemari

Adriana lalu menoleh ke belakang untuk memastikan apakah benar ada suara langkah kaki lainnya atau itu hanya ilusinya saja

Tak

Tuk

Suara itu semakin terdengar dan bergema di sepanjang koridor

Itu tidak mungkinkan, jelas-jelas jalan ini satu-satunya jalan yang arahnya  menuju ke kamar Adriana jadi untuk apa orang lain berjalan kemari?

Tak

Tuk

Tak

Suara langkah kaki itu semakin mendekat dan semakin cepat menuju ke arahnya

Dari kejauhan tampak ada seseorang yang berlari ke arahnya

Sosok itu semakin mendekat dan suara langkah kaki nya yang cepat itu juga semakin terdengar

Dan.......




















































DUARRR!!!

[gak ding canda :D -author]

Sosok itu langsung memegang tangan Adriana

Adriana yang terkejut akan hal itu pun langsung memegang tangan dari sosok itu beserta kerahnya dan langsung menjatuhkan sosok tersebut ke lantai dengan cepat

Duk!

Terdengar bunyi yang sangat keras, bisa ditebak kalau itu pasti adalah punggung beserta kepala sosok tersebut karena terbentur oleh lantai

"Awww! Heyy itu sakit bodoh!!" seru sosok tersebut

Adriana yang mendengar seruan itu pun tertegun dan langsung melihat ke arah sosok tersebut




"Albert...?"


•TBC•

~~~~
hehe akhirnya author up lagi setelah sekian lama, dahlah alay lu thor 😀

Jangan lupa ⭐+💬

See you next chapter ☺️❤️

𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐞𝐧𝐢𝐮𝐬 𝐀𝐧𝐭𝐚𝐠𝐨𝐧𝐢𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang