Geese Or Ducks?

My Happiness Is You

Seringaian tipis jelas terukir di sudut bibirnya ketika memikirkan hadiah kecil itu untuk sang istri nanti.

______________________________________________________________

Malam ini setelah makan malam dan meminum obatnya, kyuhyun menatap langit-langit kamarnya dengan sendu bahkan kini buliran bening itu semakin mengaburkan pandangannya. Dia tidak percaya pada jalan takdir yang saat ini sedang ditapakinya, seolah semua memburuk seiring waktu yang berjalan.
Kyuhyun hanya tidak ingin mempunyai hubungan lagi dengan lelaki yang saat ini masih menyandang status sebagai suaminya,hal itu bukan sebuah kesalahan yang fatal tapi seolah semuanya berjalan begitu berat bagi dirinya.

Dia menghembuskan nafas dengan kasar, tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan kedepannya, mengusap kasar buliran bening yang sejak tadi mengalir di area pelipis itu. Kyuhyun bukan wanita lemah yang begitu saja menyerah pada keadaan,maka dari itu dirinya akan berjuang agar bisa lepas dari jeratan ikatan yang membebaninya ini.

Suara ketukan di pintu membuatnya tersadar dari dunia itu, dia meminta orang di luar sana untuk masuk. Senyuman tulus itu terukir indah saat melihat siapa orang yang kini perlahan melangkahkan kedua kaki tersebut menuju ke arahnya, kyuhyun beringsut duduk ketika orang itu mendudukkan diri di tepi ranjang miliknya.
Tangan itu membelai sayang rambut lembut milik kyuhyun, membuat pemiliknya tetap tersenyum seperti tadi. Dia tahu di balik senyuman tulus itu ada sebuah luka besar yang tidak bisa kyuhyun tutupi darinya.

“Jika ingin menangis, maka menangislah. Jika ingin melepaskan semua bebanmu, maka aku siap menjadi sandaranmu” seketika tangisan itu pecah begitu saja, dia tahu bahwa orang di depannya itu adalah salah satu orang berharga dalam hidupnya. Keheningan melanda keduanya, orang itu membiarkan kyuhyun untuk menangis sepuasnya karena dia tahu bahwa menahan tangis hanya akan menambah sesak dalam dada.

Setelah tangisan itu mereda maka orang itu menarik kyuhyun ke dalam pelukannya, dia mendekap tubuh rapuh itu agar tidak terlalu jatuh lebih dalam, bahkan agar tubuh ramping itu tidak akan merasakan luka lebih dari ini lagi. Tanpa terasa buliran bening kini telah menumpuk di kedua pelupuk matanya, pandangannya buram tatkala mendengar semua cerita yang terjadi dari bibir wanita yang sangat dia cintai tersebut.

Tubuh kyuhyun semakin bergetar saat menceritakan kisahnya, orang itu sudah tidak sanggup untuk menahan air matanya hingga kini buliran bening itu mengaliri kedua pipinya. Tangannya berusaha menghapus kasar buliran-buliran bening itu agar kyuhyun tidak semakin sedih ketika melihatnya menangis.

“Hentikan hubungan kalian, kyunie. Jangan sampai hidupmu hancur karena menjalin hubungan dengan lelaki psikopat itu” kyuhyun hanya mengangguk karena suaranya seolah tidak mampu untuk menjelaskan bagaimana dia telah memohon pada sang ayah agar bisa terbebas dari ikatan ini.
Pelukan itu terlepas hingga kedua mata mereka saling memandang begitu dalam, ada rasa yang tidak bisa di deskripsikan dalam pandangan itu dan keduanya sama-sama merasakan hal itu.

“Aku merindukanmu, donghae oppa” kyuhyun berusaha menghapus kasar air matanya, tersenyum kembali dengan begitu lembut saat bisa merasakan pelukan hangat dari lelaki di depannya ini. Hal yang sangat dia rindukan selama beberapa waktu terakhir ini.

Dia memeluk kembali tubuh donghae dengan erat, seolah tidak ingin melepaskan pelukan ini untuk sementara waktu. Sementara mendapat perlakuan seperti ini, relung hati donghae menghangat. Dia tersenyum lembut sembari membelai punggung itu dengan gerakan naik turun untuk menyalurkan rasa nyaman.

Donghae melepaskan tautan mereka saat merasa wanita di dalam pelukannya tersebut tertidur, dia bisa merasakan deru nafas teratur yang menguar saat ini. Di pandanginya wajah seputih salju itu dengan intens, ada gurat kesedihan di raut wajah tampannya saat memandangi luka di wajah kyuhyun. Dia menggeram marah pada pelaku yang melakukan semua ini pada wanita berharganya, dalam hati donghae bersumpah akan memberi pelajaran bagi lelaki itu.