Geese Or Ducks?

Your Suffering Is My Happiness

"Nikmatilah tidurmu, wanita berkacamata yang idiot" yesung menyeringai kejam namun sebelum melangkah pergi, dia menampar kembali pipi sang istri berkali-kali hingga mengeluarkan darah di sudut bibir itu.
Kyuhyun menangis terisak-isak sekarang.

______________________________________________________________

Kyuhyun lagi-lagi meratapi nasib buruk yang menimpanya kini, mata itu memandang sendu ke rerumputan hijau di dibawahnya hingga buliran-buliran bening berjatuhan dari pelupuk matanya yang indah. Angin malam ini menusuk permukaan kulit halusnya dan baju atasnya yang basah karena terkena air kolam tadi membuat kyuhyun sedikit kedinginan.

Sang suami tidak akan peduli padanya bahkan sampai dia menangis darah sekalipun, pikirannya tertuju pada lelaki yang mungkin saat ini tengah mencarinya karena sebuah janji.

"Maafkan aku, donghae oppa. Kita tidak bisa makan ice cream malam ini" disela tangisannya, kyuhyun hanya bisa meminta maaf pada lelaki yang sangat dicintainya tersebut. Ingin sekali dirinya pergi dari rumah ini untuk menemui donghae namun niat itu telah ditampar oleh kenyataan yang kini dia jalani.

Donghae

Satu nama yang terus-menerus kyuhyun sebut dalam hatinya sejak tadi, dia lelah untuk meronta sejak tadi apalagi kini yang dia rasakan di pergelangan kedua tangannya sangat perih.

Di balkon itu, yesung menyeringai puas saat melihat bagaimana sang istri tengah menerima hadiah kecil yang dia berikan. Yesung sudah bersumpah untuk membuat wanita itu menderita, maka sampai kapanpun dia akan melakukan apapun itu agar kyuhyun tersiksa hidup dengannya.
Rasa kantuk yang semakin mendera itu membuat yesung masuk ke dalam kamarnya untuk merebahkan diri di kasur king size miliknya.

***

Pagi menjelang, kyuhyun tidak bisa sepenuhnya tertidur karena kondisinya saat ini. Mata itu terlihat sayu karena kurang tidur, dia berusaha memejamkan mata lagi namun baru beberapa menit, kini sebuah guyuran air mengenai seluruh tubuhnya.

Mata itu menajam ketika melihat sosok sang suami dengan selang air di tangannya, lelaki itu menyiram tubuh sang istri layaknya sebuah tanaman. Dia hanya fokus menyiram tubuh itu tanpa peduli pada kyuhyun yang sejak tadi berteriak.

"Tolong hentikan!" untuk kesekian kalinya kyuhyun berteriak namun tidak mendapat respon apapun dari sang suami, mata itu bahkan sudah memerah karena terkena air sejak tadi. Ingin menangis namun dia tidak boleh terlihat lemah di hadapan sang suami, rasanya tubuh itu benar-benar akan tumbang lagi jika seperti ini.

Yesung menghentikan perlakuan buruknya ini kemudian melangkah ke sang istri yang telah basah kuyup, jemari telunjuknya menyusuri setiap inchi wajah sang istri namun tatapan kebencian itu sangat jelas terlihat di matanya.

Dia mencengkeram kedua pipi kyuhyun dengan kuat membuat wanita itu berusaha menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, namun hanya rasa sakit yang dia rasakan jika melakukan hal itu.

"Bagaimana hari-harimu saat tinggal di rumah orang tuamu? Pasti menyenangkan, bukan?" yesung tertawa meremehkan, kemudian menatap tajam sang istri yang kini menatap benci ke arahnya.
Pandangan mereka sama-sama penuh kebencian dan amarah.

Yesung melangkah pergi membuat wanita itu mendesah lega, namun mata itu melebar sempurna ketika melihat sosok sang suami yang kembali datang dengan sebuah tongkat kecil di tangannya. Pikirannya terlalu negatif dengan memikirkan hal-hal buruk yang sebentar lagi pasti akan menimpa dirinya.

Apa yang dipikirkan kyuhyun ternyata menjadi kenyataan, lelaki itu memukul kedua kaki istrinya dengan tongkat tersebut. Beberapa pukulan namun sudah mampu membuat kyuhyun mengerang kesakitan, kakinya menjadi memerah karena pukulan ini.