Prologue-Di Bawah Langit Biru

1.4K 75 3
                                    

"The Eleventh of the Eleven Harbingers, Tartaglia," ucap tegas wanita misterius yang duduk anggun di singgasananya yang megah.

Tangan kanannya menjulur kearah salah satu ksatria setianya yang berlutut dan terus menanti perintah mutlak darinya. Kepalan tangan kanan lelaki berambut orange itu masih dia rapatkan dan taruh di depan dada kirinya pertanda bukti kesetiaan atas sumpah setia yang sudah dia buat diawal dia diterima.

"Tartaglia," pangil sekali lagi wanita itu.

Lelaki muda itu mendongak dan membuka perlahan mata biru yang sudah sekian lama dia sembunyikan sebelumnya.

Sejenak terdiam, menarik nafas dan memantapkan tekadnya, "atas perintah mutlakku, mulai hari ini kau akan kuutus untuk ikut ke dalam ekspedisi khusus,"

Mata tenang wanita itu sedikit bergeser-melihat ke sebelah ksatria itu.

"The Eighth of the Eleven Harbingers, La Signora. Kau akan bertanggung jawab atas misi kali ini," ucapnya tanpa ada tekanan sedikit disetiap nafasnya.

Mata abu-abu muda wanita yang disebut namanya itu memandang lurus kearah wanita yang sangat dia hormati itu. Rambut platinum-pirangnya sedikit terseret jatuh dari pundaknya ketika kepalanya menganguk menyetujui perintah itu.

"As You Wish, Ratu Tsaritsa. Kami akan kembali dengan membawa kejayaan padamu," ucapnya dengan senyuman sangat tipis mengiringi ucapannya.

***

Kaki para ksatria itu turun di wilayah misi mereka akan dimulai. Liyue Harbour adalah tujuan mereka kali ini. Wanita tinggi dengan topeng hitamnya yang menutup setengah wajahnya masih mengamati situasi di pelabuhan semenjak mereka tiba di sana. Lelaki yang nampak lebih muda darinya jalan mengikuti wanita itu dengan wajahnya yang sangat antusias untuk mencicipi segala hal yang baru dia lihat itu.

Wanita itu menoleh kebelakang, "nah, childe. ini adalah Liyue Harbour."

"wah~ nampak sangat menyenangkan. Aku akan segera cari musuh yang kuat untuk kuajak bertarung," ucapnya dengan mata berbinar-binar.

Signora hanya menggeleng kepalanya melihat rekan juniornya sudah punya imajinasi seperti itu tepat ketika mereka baru menginjakkan langkah di wilayah itu. Wanita itu memberi isyarat kepada bawahannya dengan jari. Salah satu dari mereka langsung menghampiri,

"ya, nona Signora ? ada yang bisa saya bantu ?" tanya dia dengan membungkuk sopan dihadapan wanita itu.

"Nadia, kau sudah lama di sini sebelumnya kan? " tanya wanita pirang dengan senyuman hangat.

Perempuan berbaju mantel hitam dari atas hingga bawah itu mengangguk gugup, "y-ya, nona. apakah ada tempat yang ingin anda kunjungi ?"

Signora meletakkan dagunya di punggung tangan kanannya diiringi mata abu-abu yang melirik tipis ke rekan Harbinger.

"hmmm... apakah ada yang ingin kita kunjungi dulu, Childe?" tanyanya menawarkan semacam tour gratis di tanah asing itu.

Lelaki muda itu kebingungan karna terlalu banyak hal yang ingin dia coba, "hmmm... entahlah, aku juga masih bingung harus memulai menjelajah tempat ini dari mana, haha," ucapnya diikuti tawa kecil dengan mata birunya masih memandang berbagai macam fenomena di dermaga.

"kau nampak sangat menikmatinya,"

"ya, sangat menikmatinya! ini pertama kalinya aku kesini dan ini luar biasa,"

"fufu~ baiklah. karna ini juga masih pagi jadi kita bebas mengelilingi hari ini. kebetulan aku ada urusan sebentar,"

"baiklah, nanti malam kita akan bertemu di Northland Bank,"

In Another Genshin World (IDN || Zhongli X Childe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang