Jam mulai menunjukkan pukul 9 lewat 4 menit. Memang sudah dibilang ini cukup malam tetapi Liyue adalah kota hidup yang mana semakin malam semakin ramai pusat pertokoan.
Gadis berambut cokelat yang panjang itu sibuk membaca koran yang ada digenggamannya. Sesekali mata merahnya melirik jam sambil menahan kantuk yang semakin menjadi-jadi.
"hoaaaammm... "
Dia menguap sangat lebar dan menoleh ke arah pintu masuk kantornya. Semakin dia lihat itu pintu, semakin dia merasa resah malam itu. Salah satu karyawan kepercayaannya belum juga kembali. Dia segera beranjak bangun dan pergi dari persinggahan.
"nona hutao, mau kemana anda pergi selarut ini?" ucapnya salah satu nona muda karyawannya.
"aku... Aku mau cari udara sebentar," ucapnya sambil menutup pintu dari luar kantor.
Dia pergi berkeliling seorang diri di tengah malam kota pelabuhan itu. Udara hangat dari laut terus menemaninya pergi.
"hmm?? Hutao??"
Ucap salah seorang lelaki bertubuh mungil dengan buku di tangannya. Rambutnya yang nyentrik-tak simetris itu selalu membuat gadis Wangsheng menertawakannya tetapi kali ini tidak.
"ara? Xingqiu ?? Kemana kau keluyuran sendirian malam-malam begini?? Sangat jarang aku lihat dirimu berjalan semalam ini," ucap gadis itu terkejut melihat kenalannya di situasi macam ini.
"aaah~~ kebetulan aku abis dari toko buku, LIHAT!! INI BUKU BARU RILIS DAN HANYA ADA 2 DI LIYUE!! makanya aku harus cepet-cepet beli sih ahaha,"
"dasar kutu buku kau, xingqiu,"
"ahaha.. Bagaimana denganmu sendiri, Hutao? Sangat jarang kau pergi tanpa Tuan Zhongli disebelahmu... "
Hutao terdiam dan memalingkan arah matanya. Xingqiu langsung mulai menebak situasi yang terjadi,
"kalian bertengkar?" dan respon hutao adalah gelengan kepala.
"lalu apa yang sebenernya terjadi??"
Hutao menjelaskan jika dari pagi Zhongli sudah ijin untuk keluar tetapi bahkan hingga larutpun dia belum kembali. Xingqiu yang mendengar itu merasa turut khawatir dan berinisiatif menemani gadis itu mencari.
Mereka berjalan-jalan sambil mencari kemana sebenarnya Zhongli pergi. Dari kedai teh yang biasa dikunjungi, dermaga pelabuhan sampai semua sisi Liyue Harbor sudah mereka jelajahi hingga akhirnya Hutao bertemu dengan orang yang tidak dia duga. Langkah kecilnya langsung bergegas menyusul pria berbaju abu-abu dengan mantel bulu khas diplomat Snezhnaya.
"T-Tuan childe?" ucap gadis itu menggenggam mantel hitam pria yang lagi beli kepiting di dermaga.
Lelaki yang masih sibuk memilih ikanpun langsung teralihkan perhatiannya.
"hmm?? Nona Hutao?? Dan-" ucapnya terkejut.
Teman hutao memperkenalkan dirinya,
"Xingqiu.. Teman Hutao," ucapnya dengan senyuman sopan dan anggukan kepala.
Hutao yang mulai hopeless pun cerita apa yang terjadi dengan wajahnya yang khawatir. Dia takut jika karyawannya itu terjadi apa-apa. Childe yang mendengar itu merasa kasihan pada Hutao tetapi merasa trauma dengan apa yang sudah pria itu lakukan padanya sebelumnya.
Childe berjongkok dihadapan Nona wangsheng itu dan menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu dia bertemu dengan pria yang dia maksud dan berusaha mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Hutao merasa sedikit lega tetapi bukan berarti segala kekhawtirannya pun bisa sirna sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Genshin World (IDN || Zhongli X Childe)
FanfictionDunia dimana kau akan melihat sisi lain yang tidak pernah kau lihat, rasakan maupun kau bayangkan. Teyvat masih menyembunyikan banyak teka-teki untuk dijelajahi ketika banyak sekali orang masih hidup dalam kedamaian sesaat. Seiring waktu semua akan...