"kau nampak kesal, tak seperti biasanya, Hutao. Kamu.. kenapa?" Tanya lelaki yang sebaya dengan gadis itu.
Dia sibuk membaca buku namun tampak mengkhawatirkan gadis penerus usaha Wangsheng di sebelahnya. Gadis berambut cokelat panjang itu melempar-lemparkan kerikil pada jalanan sepi di depannya sambil memanyunkan bibirnya.
"Huft!! Kesal aku!" Keluhnya emosi setelah ditanya begitu.
Tangannya yang lentik merapatkan belahan buku di tangannya, menaruhnya disamping di lantai jalanan sebelah tubuhnya dan memiringkan badan kearah temannya.
"Hmmm??? Apakah ini berhubungan dengan Tuan Zhongliii??? " Sindirnya dengan senyuman licik menggoda.
Lidahnya mengecap dan melirik penuh amarah,
"Ya... Belakangan ini dia sering pergi keluar dan aku ngerasa alasannya semakin mengada-ada,"
"Hmmm?? Benarkah itu?? Atau jangan-jangan kau yang terlalu berlebihan memikirkannya," tanya sang kutu buku sambil memalingkan mata ke arah langit.
Jemari dengan kuku hitamnya itu mencabut rumput liar yang tak jauh darinya, memotong kecil-kecil dengan kukunya dan ikut memandang ke arah dimana temannya melihat saat ini,
"Xingqiu... Aku.. aku tak tahu ada apa dengan perasaanku ini. Otakku selalu bilang kalau ini semua hanya overthinking tapi hatiku bilang ini ada yang berbeda, aku sudah tak tahu harus bagaimana ini,"
Bocah laki-laki dengan poni miring itu merasakan jika pembicaraan ini tidak sesederhana yang dia duga. Teman baiknya benar-benar di kondisi yang aneh atau lebih tepatnya dia sedang down.
Xingqiu menepuk pundak sahabatnya dan mengacungkan jempol,
"Tenang teman! Kuharap semua perasaanmu hanyalah dugaan saja! Semua akan baik-bail saja kok," ucapnya menenangkan hati.
Gadis itu mengangguk pasrah dan berharap sama dengan yang diucapkan temannya. Mereka berjalan dan kembali ke pusat kota Liyue sambil mengobrol bahasan lainnya.
***
"Signora~ bolehkah aku pergi???"
"Gak..."
Jawaban singkat dan jelas langsung mematahkan semangat Harbingers termuda yang hendak pergi ke luar. Dia langsung melemparkan diri ke sofa tepat diseberang wanita itu sambil melemparkan bantal sofa ke arah rekannya.
"Jahat kau, Signora!!"
Wanita itu memiringkan badannya tuk menghindari serangan konyol juniornya.
"Cukup, Childe! Kau bertingkah seperti anak kecil sekarang!!! " Balas sang wanita kesal mendengar serta melihat perlakuan yang menyebalkan itu.
"-Tapi kau tidak mau membiarkanku pergi!!!"
"DIAM CHILDE!! kau tau kita lagi dalam tugas dan kau seenaknya saja bertingkah seperti anak kecil!!! Diam!"
Kepalan tangannya menghantam keras meja kaca yang ada di depannya saat itu. Suara gema dan juga getaran kaca yang nyaris pecah membuat semua aktivitas di ruangan itu berhenti senyap dan semua mata tertuju pada wanita yang sedang geram.
Tatapan penuh marah terus menatap penuh kemurkaan pada juniornya yang tak kunjung sadar apa yang telat dia lakukan.
"CHILDE!!!! KAU-"
Sesaat sebelum wanita itu melemparkan tumpukan kertas ke arah rekannya, dia merasakan pundaknya ditepuk pelan dari belakang. Fokusnya pecah dan melihat asisten dari juniornya tepat berdiri dibelakangnya.
"Maaf nona Signora, saya akan membawa tuan Childe keluar untuk misi dadakan ahaha. selagi kami pergi, nona bisa mendinginkan kepala dan saya sudah menyiapkan red Velvet cake buat nona,"
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Genshin World (IDN || Zhongli X Childe)
FanfictionDunia dimana kau akan melihat sisi lain yang tidak pernah kau lihat, rasakan maupun kau bayangkan. Teyvat masih menyembunyikan banyak teka-teki untuk dijelajahi ketika banyak sekali orang masih hidup dalam kedamaian sesaat. Seiring waktu semua akan...