VII - Anting Merah

399 39 20
                                    

"huh! Menjijikkan!"

Jerit wanita berambut platinum blonde dengan topeng hitamnya yang setengah menutup wajah cantiknya. Jemarinya sibuk memainkan garpu sambil membolak-balikkan makanan yang sudah tertancap.

Matanya melirik kesal pada bawahannya, Luke, yang biasa terlihat menjaga pintu masuk hotel yang mereka reservasi.

"Apa.. urusanku disini sudah selesai?" Tanyanya kesal mendengar situasi di Liyue semakin tak terkendali.

Luke sang pria pirang ingin mengatakan jika sebenarnya situasi di kota anemo ini masih dalam keadaan yang rusuh. Wajahnya memang sedang tak bisa berbohong dihadapan atasannya yang terus-terusan memberikan tatapan sadis penuh intimidasi.

Dia menelan ludahnya dan menarik nafas,

"N-nona... S-sebenernya nona harus melakukan inspeksi protokol fatui yang akan di selenggarakan di Sumeru besok jadi nona Belum bisa pulang,"

Perubahan ekspresi wanita itu semakin menjadi-jadi mendengar jadwalnya sebagai Harbingers masih merentet tanpa henti.

"Kau-! Bukannya Dottore yang kesanaa gantiin aku ya?! Duh gimana sih ini???"

Wanita itu membantah dan menepuk jidatnya. Helaan nafas berat terus keluar dengan wajah lelahnya,

"Aku tau aku harus kesana... Tapi kau sudah dengarkan Liyue sedang kacau?"

Luke mengangguk setuju setelah mengetahui kabar menggemparkan,

"Ya nona, saya sudah mendengar tentang itu,"

"Bocah itu.... Benar-benar luar biasa atau aneh kubilang tapi lupakan saja. Mari kita bersiap ke tujuan selanjutnya dan jangan lupa tolong bereskan barangku,"

"Baik nona,"

***

"TUAAAN CHILDE!! TOLONG BERSIKAP LEBIH TENAANG!!!! "

Liyue memang sedang kacau. Ya, kacau. Harbingers muda itu tiba-tiba sudah bisa melihat dengan sangat jelas dan membuat seisi kedutaan fatui Liyue pun rusuh dibuatnya.

Childe terus berlari ke sekeliling kamarnya, mencari boots hitamnya, syal merah, topeng dan berbagai aksesoris sebelum dia pergi.

"tuan Childe! Anda mau kemana ?! Anda belum pulih total!!!! "

Sang asisten menengok kekanan-kekiri, melihat atasannya sibuk berlari menelusuri segala sisi ruangan.

"Vallen, tau kah kau dimana anting merahku? Kenapa gak ada dimana-mana?!"

"Saya kurang tau juga, tuan.. selama ini seingat saya tuan selalu suka menaruhnya di dekat kaca wastafel kamar mandi, " balasnya sambil berjalan ke arah tempat yang dia sebutkan sebelumnya.

Kepalanya berusaha keras memikirkannya namun tetap dia tak bisa menemukan anting kesayangannya itu. Perasaannya mulai tak enak tetapi dia harus cepat-cepat sebelum misi selanjutnya.

"Yah sudahlah.. lupakan saja, aku akan pergi sekarang,"

"Eh? Kemana tuan?"

"Menemui seseorang, seharunya dia sudah balik ke Liyue bersama peri kecil berambur silver itu,"

***

Childe's POV

Aneh...
Kemana antingku pergi ? Benar katanya jika aku biasa menaruhnya disana tapi kali ini tak ada. Itu anting pemberian Tonia saat itu, dia akan sedih jika aku menghilangkannya. Ughhhh...

In Another Genshin World (IDN || Zhongli X Childe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang