I - Persiapan Festival

502 53 5
                                    

"hari ini memang lebih dari yang kuharapkan, Tuan Zhongli!"

Mereka jalan berdua dibawah gugurnya daun-daun kuning yang selalu menemani mereka melangkah. Childe bercerita tentang kampung halamannya yang jauh dan dingin menusuk tulang pada Zhongli yang nampak tertarik dengan itu. Pembicaraan tak kunjung berhenti diantara mereka seolah-olah mereka punya banyak sekali bahasan.

Sekian lama mereka berjalan, bocah fatui itu menyadari jika dia tak tahu kemana mereka menuju.

"ngomong-ngomong mau kemana kita, Tuan Zhongli? Kukira kita sudah menuju ke kota tapi rasanya kita semakin ke arah pegunungan kah?" tanyanya sambil melihat ke kanan dan ke kiri, melihat tebing-tebing yang semakin menyempit dan terlihat mengerikan.

Zhongli terdiam dan alisnya mengkerut,

"aduh.. Betapa memalukannya jika aku lupa mengatakan sebelumnya,nak. Kita ini dalam perjalanan ke Qingce Village," terangnya sambil mengelus keningnya.

"Q-Qingce Village ? Desa apa itu?"

"nanti kau akan tau sendiri. Sebentar lagi kita sampai kok,"

Memang benar katanya, tidak lama mereka mulai keluar dari jepitan tebing dan melihat suasana baru yang menyegarkan.

Mata biru bocah itu sejenak terpaku oleh keindahan hamparan permadani warna-warni di sepanjang horizon matanya memandang. Semacam perasaan nostalgia muncul ketika melihat gambaran yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Langkah mereka kembali menghantarkan ke pusat desa. Melewati jembatan gantung kayu yang nampak sudah berumur. Sisa-sisa pinecone dari burung-burung yang sudah terlanjur pergi karena kehadiran manusia yang akan menyebrangi jembatan itu. Melewati jalan setapak dengan kebun bunga berwarna-warni tumbuh indah di pegunungan.

Childe menghentikan langkahnya dan tertuju ke 1 bunga yang nampak berbeda dari yang lain.

" Tuan Zhongli, bunga apa itu ?"

Pria bijak itu menoleh dan melihat kearah mana tangan bocah itu menunjuk.

Biru sebiru langit sekaligus sebiru dalamnya samudra. Bunga Glaze Lily tumbuh 1 diantara sejuta bunga lainnya di sana.

Zhongli memandang bunga itu dalam diam. Terasa perasaan kesepian tersirat dibalik mata keemasannya ketika dia melihat bunga itu. Dia tenggelam dalam diam.

"Tuan Zhongli?" tanya bocah fatui sambil menarik lengan bajunya.

Pria itu tersadar dari lamunan dan matanya melihat ke arah bocah yang sudah menariknya kembali ke realita saat itu.

"itu Glaze lily. Bunga langka yang eksistensinya harus dipertahankan," ucapnya yang terdengar kesepian serta kesedihan dibaliknya.

Zhongli berjalan duluan keatas meninggalkam childe yang masih memandang bunga itu,

"langka ya..." ucap lirih bocah berambut orange sambil berlari kecil mengikuti langkah tertinggal dari zhongli.

Jalan setapak berbatu menghantarkan mereka ke pusat peradaban dari desa itu. Terasa tak terlalu jauh maupun melelahkan karena bocah fatui itu asik mengagumi macam bunga dan pemandangan pegunungan yang berjajar.

Zhongli membalikkan badan tepat sebelum memasuki gapura dari pintu masuk desa itu. Terlihat sederhana tetapi terawat walaupun memang sudah berumur tua gapura itu.

"nak, kita sudah tiba di Qingce Village,"

Mereka tiba di desa saat senja menemani mereka. Semburat cahaya orange membawa suasana hangat di desa yang didominasi oleh kebanyakan para lansia. Mereka hidup dengan damai dalam keterisolasian desa itu.

In Another Genshin World (IDN || Zhongli X Childe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang