Di cerita ini mbak yeen umurnya 18 tahun dan sudah lulus dari Hogwarts duluan, N.E.W.T nya dimajuin gitu. Enjoy! Fluff & angst 💔✨ House terserah kalian, tapi buat author mbak yeen house nya Slytherin.
—
(Y/N) Black, putri tunggal Sirius Black dapat mendengar kegaduhan yang sedang terjadi di lantai bawah 12 Grimmauld Place. Untuk kesekian kalinya, Order of The Phoenix mengadakan pertemuan untuk membahas berbagai cara untuk mencegah Harry Potter masuk dalam genggaman The Dark Lord.
"Apa yang mereka bahas kali ini? Apakah di bawah tidak ada jam? Aku sudah lapar sedari tadi", kata Ron tiba-tiba.
"Sshh! Kau tahu itu penting, Ron. Tunda saja rasa laparmu, keselamatan Harry lebih penting", sahut Hermione.
"Memangnya rasa lapar bisa ditun-"
"Fine, Weasley. Akan kulihat apakah ada camilan di bawah. Aku tidak berjanji untuk membawa apapun, jadi jangan terlalu berharap", katamu sedikit dingin.
Kau berjalan mendekati pintu dan membukanya. Terdengar suara teriakan Mrs.Weasley dari bawah tangga.
"Makan malam sudah siap, anak-anak. Turunlah, aku tahu kalian lapar!"
Tanpa basa-basi Ron lari ke bawah, diikuti Hermione dan Harry. Kau mendengus melihat tingkah mereka. Lalu seseorang menepuk pundakmu.
"Biarkan saja dia, sedari kecil sudah begitu. Hanya makanan yang ada di pikirannya", celetuk George. Saudara kembarnya, Fred, tertawa dan mengedipkan matanya ke arahmu dan menghilang bersama George.
Senyum kecil terbentuk di wajahmu. Weasley twins adalah mereka yang bisa kau sebut sebagai teman baik, mengingat bahwa kalian seumuran dan memiliki beberapa kesamaan.
Kau segera menyusul mereka ke bawah. Nampaknya si kembar terkena marah dari ibu mereka. Kau melihat Mrs.Weasley di bawah tangga.
"Kau lapar, Dear? Aku membuat pie apel kesukaanmu. Maaf sedikit gosong, kau tahu pertemuan-pertemuan ini bukan relaksasi", ujar Mrs.Weasley sembari menepuk pipimu pelan.
"Tidak masalah, Mrs.Weasley. Kau tahu aku akan selalu menyantap apapun itu buatanmu, tak terkecuali mereka yang sedikit gosong atau bahkan gosong sekalipun. Thank you", kau terkekeh.
"Baiklah, ayo. Yang lain sudah menunggu. Dan sudah berapa kali kubilang, panggil saja aku Molly, Dear", Molly merangkul bahumu dan berjalan ke ruang makan.
Seperti biasa, kau duduk di samping Remus. Kau menyukainya, ia lebih seperti figur ayah bagimu ketimbang ayah kandungmu sendiri yang tidak pernah memperhatikanmu dengan berbagai alasan.
Menoleh ke sampingmu, ada kursi yang selalu kosong. Ya, Severus Snape tidak pernah tinggal untuk makan malam. Sejak kau lulus duluan beberapa minggu yang lalu, Severus bersikeras agar kau memanggilnya dengan nama, bukan "Professor" atau "Sir".
Kau mengambil sepotong pie apel dan merasakan lembutnya perpaduan karamel serta apel yang meleleh di mulut. Molly selalu memasak dengan sepenuh hati, mencurahkan kasihnya, bahkan, ke dalam setiap masakannya.
"Sempurna seperti biasa, Molly. I love it!"
Molly tertawa. Arthur melirik ke arah istrinya dan ikut tertawa.
"Aku senang kau menyukainya. Jika sudah habis, ambillah lagi. Jika kurang nanti akan kubuatkan sesuatu."
"Makanlah dalam diam, (Y/N). Sudah berapa kali kubilang, tidak sopan makan sambil berbicara. Kau memang tidak pernah mendengarkan, tak heran kau selalu terlibat masalah", Sirius berkata, menatap tajam ke arahmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories (Severus Snape x Reader Oneshots)
FanfictionRandom oneshots, antar cerita tidak bersangkutan kecuali terdapat keterangan. Semua karakter dan latar dari Wizarding World adalah milik J.K.Rowling, except (Y/N), of course