06--(Keputusan)

267 29 2
                                    

¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢

Typo Bertebaran🌸🌸

¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢¢

Semua elemental bahkan para sahabat Halilintar menatap Halilintar dengan pandangan yang sulit percaya.

Mereka kenal Halilintar sebagai sosok yang tak kenal ampun hingga menjadi sosok yang bisa dikatakan cukup kejam. yah kepribadiaan pemuda bermanik ruby itu memang tegas.

Tapi sekarang? Apa yang mereka lihat tadi? itu semua bagaikan mimpi.

Yah itulah yang ada di benak mereka.

Halilintar yang terkenal tak pernah ingin berurusan dengan seseorang yang tak dikenalinya kini menjadi seorang pembela bagi sosok asing yang ikut serta dengan mereka sekarang.

Ia kini sedang berdiri di pojok kapal angkasa mereka, dengan kepala yang terus tertunduk ke bawah mungkin merasa ketakutan. Mungkin sekarang ia berpikir bahwa ia tak seharusnya berada di sini.

"kak Hali? Ini serius kakak kan?" Blaze yang tak lagi bisa menahan mulutnya untuk tidak bertanya langsung menyeruakan isi hatinya menatap punggung si sulung elemental yang membelakangi dirinya bersama yang lain saat ini.

Semua hanya terdiam menunggu akan ucapan Halilintar memberi mereka penjelasan atas tindakannya tadi. Sampai dengan beraninya menantang sang kapten Kaizo.

"huh? apa?" berbalik menatap sang adik dengan pandangan tak mengerti, namun tatkala ia berbalik ia sudah melihat bukan hanya satu sosok yang menatapnya ternyata semuanya menatap dirinya.

"err...kenapa kalian semua menatapku?" mengeryit bingung, menatap semuanya.

Jujur ia merasa risih jika ia harus ditatap begitu oleh saudaranya bahkan sahabatnya sekalipun.

Seandainya kalian bisa lihat, mereka semua manatap Halilintar seakan ia adalah kriminal yang melakukan tindak kejahatan yang berat.

Mereka terlihat seperti seorang wartawan yang menunggu jawaban darinya sekarang. Dan hal itu benar benar membuatnya risih.

"kak Hali, kita semua mau jujur, kak Hali kali ini beda dari biasanya loh" ucapan Gempa membuat Halilintar semakin mengeryit bingung.

"beda apanya?" serunya tak paham.

Terlihat semua yang berada dihadapannya hanya terdiam sesaat, mereka semua saling menatap seakan terlihat ragu untuk memberitahukan akan isi hati mereka masing-masing.

Sebelum Fang akhirnya maju berjalan mendekati Halilintar.

"Hali, tentu saja kau terlihat berbeda sekarang, kami mengenalmu, kau bukan tipikal yang ingin membawa orang asing masuk ke dalam Tapops, sampai kau berniat bertarung dengan abang aku untuknya"

Sambil menunjuk sosok yang Halilintar bawa bersama mereka. Fang berseru akan pendapatnya yang menjadi perwakilan semua orang.

"tch, dia punya namalah Fang, dia bukan lagi orang asing" mendesis kesal karena Fang kembali mengungkit kejadian yang telah berlalu, Halilintar menatap semuanya secara bergantian hingga tatapannya terhenti pada sosok yang ia tolong, yaitu Petir.

"Petir, kemarilah" panggilnya membuat semuanya menoleh menatap Petir yang sedari tadi hanya diam tak berkutik di pojok kapal angkasa mereka.

"tapi aku...."

ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang