"Ya, begitulah, aku akhirnya pergi ke toko kuenya Yoongi sunbae kemarin. Tetapi, dia hanya menggeleng."
"Kenapa tidak kau tanya langsung saja, balas note itu? Lagipula," Taehyung menjeda ucapannya, memilih untuk mengunyah lalu menelan makanan yang memenuhi mulutnya, "lagipula, Yoongi sunbae mana mungkin hafal sih, wajah-wajah pelanggannya? Dia juga tidak setiap waktu di toko itu."
Jimin mendesah pelan, sepiring nasi goreng dihadapannya terlihat nikmat, sayangnya nafsu makannya turun. Meskipun demikian, dia tetap memakannya walaupun ogah-ogahan, teringat petuah sang ibu untuk tidak buang-buang makanan.
"Bukannya aku sudah pernah membalas note itu? Kalian juga tahu kan, mana mau dia menjawab tentang siapa dirinya."
"Tetapi hyung," Jungkook yang sejak awal percakapan diam-diam saja menikmati makan siang, akhirnya angkat bicara, "kau segitu ingin tahunya tentang orang itu? Kenapa?"
"Kenapa ya? Entahlah, ingin saja. Bukankah lebih baik dia memberikannya secara langsung kepadaku? Jadi, aku juga bisa mengucapkan rasa terimakasih dengan benar."
"Justru karena tidak bisa memberikannya padamu langsung, makanya dia pakai cara itu." Taehyung berujar, sumpitnya yang dipakai untuk semangkuk mie tersebut ditunjuk-tunjukkan kepada Jimin.
Mendengar tersebut Jungkook yang duduk tepat di sampingnya mengangguk, menyetujui ujar kekasihnya. "Alasannya ada dua hyung. Pertama dia malu, dan kedua– jelas dia suka padamu."
•Secret Admirer•
Jungkook mendengus malas, sembari tangannya mencatat penjelasan guru di depan kelas. Berusaha fokus dengan materi tapi gagal, pikirannya terbagi. Pada kelas, dan pada si pengagum rahasia Jimin.
Jungkook menguap lebar, bibirnya mencebik sebal bersamaan dengan langkahnya yang ogah-ogahan. Dia berangkat lebih pagi hari ini, tidak bersama Taehyung. Kali ini diantar–secara paksa–oleh ayahnya. Katanya sih, rindu berangkat kerja berbarengan dengan sekolah Jungkook.
Mungkin karena kelewat semangat, ayahnya mengantarkan Jungkook empat puluh lima menit lebih cepat daripada jadwal biasanya.
"Hah, ya Tuhan gara-gara tugas sialan itu aku tidur larut. Ayah juga sama saja, pagi-pagi sekali sudah membangunkanku–" Jungkook mencak-mencak, sekolahnya bahkan masih terlalu sepi.
Saat hendak berbelok ke arah ruang kelasnya, Jungkook yang melewati bagian loker kelas dua menangkap siluet seseorang di sana.
"Hm? Tidak asing..."
Berbekal rasa penasaran, akhirnya ia berjalan mendekat, melupakan niat awalnya untuk segera sampai kelas dan tidur.
Jungkook tentu hapal sekali loker ini, milik kelas dua, dan orang tersebut berada di deretan loker milik kelasnya Taehyung dan Jimin.
Cklek. Loker tertutup, dan wajah seseorang yang Jungkook lihat membuatnya membolakan mata.
"Loh, Yoongi hyung?!"
"J-jung..."
Jungkook mendengus entah sudah keberapa kalinya, itu adalah peristiwa beberapa hari yang lalu. Agak tidak percaya bahwa seseorang dibalik surat-surat kecil itu adalah saudaranya sendiri, tetapi bahkan Yoongi mengaku begitu saja saat dipergoki oleh Jungkook. Terlampau pasrah, ya Tuhan.
Dan kejadian saat itu diakhiri dengan Jungkook yang meminta Yoongi untuk menjelaskan tujuannya sembari menyesap sekotak susu pisang sebagai jaminan tutup mulut.
"Ternyata bukan hanya perasaanku saja, gelagat hyung aneh ketika bersama Jimin," Jungkook nampak berpikir, jemarinya mengetuk-ketuk permukaan meja, "melihat Jimin yang tidak peka dan menyerempet bodoh, rasanya aku gatal sekali ingin memberitahunya langsung."
"Memberitahu apa? Pada siapa?"
Jungkook mengerjap, kepalanya menoleh cepat ke asal suara. Taehyung sudah berdiri di sampingnya dengan tatapan penuh tanya. Saat melihat ke sekitar, ternyata kelas telah usai.
"Tidak," kepalanya menggeleng pelan, dengan segera Jungkook membereskan alat tulisnya "ada yang harus kuambil di tokonya Yoongi hyung, titipan mama."
Setelahnya Taehyung hanya mengangguk paham, tidak begitu ambil pusing dan hal tersebut membuat Jungkook bernapas lega. Dia harus lebih hati-hati untuk menjaga rahasia ini, apalagi kepada manusia bernama Kim Taehyung. Yah, walaupun sebenarnya mulutnya juga gatal ingin membeberkan semuanya.
To be continued
a/n : HEHE, Jungkookie sudah tahu. Apa memang lebih baik dibeberkan saja, ya pada Jimin?? hmm hmm
KAMU SEDANG MEMBACA
Post-it : Secret Admirer [On Going]
FanfictionJimin menyukai Seokjin, tapi Seokjin sudah menjadi milik Namjoon! Ah, sial. Jimin patah hati mendengarnya. Tunggu, tiba-tiba saja ada notes yang selalu menyemangati hari-hari Jimin. Dari siapa? Jimin punya penggemar rahasia? Minyoon/Jimsu! Top! Jimi...