7. Sudah Seminggu

591 72 2
                                    

Tepat satu minggu Jimin sudah mendapatkan stick note dari penggemar rahasianya. Iya, kata Taehyung itu adalah penggemar rahasia, Jimin sih tak begitu mau ambil pusing, selama bukan teror mengerikan dan membahayakan hidup ya tidak apa-apa.

Jimin membuka lokernya, ia sudah dapat menebak apa yang dibawakan oleh secret admirer hari ini. Iya, kue muffin.

Eh, kalau dipikir lagi bukan seminggu. Jimin mendapatkan surat pertama kali hari jum'at minggu lalu, dan ini sudah hari senin. Jadi... ngapain Jimin repot menghitung harinya?

Muffin itu ada dalam bingkisan kecil yang sepertinya sangat niat dihiasi, melihatnya Jimin jadi sayang untuk membongkarnya.

.
.
Ding dong! selamat hari senin!
Jimin, ini adalah note yang ke tujuh
dan aku membawa muffin buatankuu

Aku baru belajar membuatnya di hari sabtu-minggu kemarin. um.
Semoga rasanya tidak mengecewakan ya!

(„• ֊ •„)

.
.

Muffin di dalam bingkisan tersebut total ada tiga buah, Jimin berikan satu untuk Taehyung. Kasihan melihat wajah pengennya.

"Jim, orang ini suka bikin kue ya? yang kapan hari itu kau juga dibuatkan kukis.. Hmm-- muffinnya enak"

Taehyung berkomentar panjang lebar disela kunyahannya, Jimin menyimak saja.

"Halah, jelas enak, kau kan sukanya gratisan."

Memang benar sih, tapi kenapa Taehyung tetap kesal ya?

"Ya-- tapi memang bener enak, Jim! kayak kenal rasa muffinnya, dimana ya?"

Sementara Taehyung asik bergelut dengan pikirannya sendiri, Jimin sudah memakan muffin keduanya. Memang benar kata Tae, kue ini enak, dan rasanya khas. Entahlah, pokoknya beda saja.

Ah, Jimin jadi penasaran besok akan ada note apalagi?

Dan yang pasti, mau sampai kapan orang dibalik note tersebut terus bersembunyi dari Jimin?

.
.


"Langsung ke ruang kesenian, Jim?"

Jimin mengangguk mengiyakan pertanyaan temannya, tangannya masih sibuk membereskan alat tulis sekolahnya.

"Ya sudah, aku datangin kookie saja, dadaah"

Jimin merotasikan bola matanya malas, Taehyung itu tiada hari tanpa mengunjungi kekasihnya. Pagi sebelum masuk kelas, istirahat pertama, istirahat kedua, pulang sekolah, tidak mungkin absen untuk mengunjungi Jungkook.

Hari senin materi pelajaran kesenian, jam pelajarannya sesudah istirahat kedua. Karena ia merasa masih kenyang makan di istirahat pertama, lebih baik baginya duluan pergi ke ruang kesenian, sekalian pilih-pilih tempat duduk yang pas.

Tak sengaja Jimin berpapasan dengan Seokjin, huh ia tak mungkin terus-terusan menghindar, bagaimana pun mereka masih satu sekolah dan jarak ruang kelaspun tak begitu jauh. Sudah pasti sering bertemu.

"Hai, Jimin mau kemana?"

"Ke ruang kesenian hyung, hehe.. duluan ya!"

Sudah begitu saja, biar tidak terjebak ngobrol lama-lama.

cklek

Jimin masuk tanpa aba-aba, ya lagipula ruangan ini memang sering kosong. Paling dipakai kalau ada pelajaran kesenian atau ekstrakurikuler yang bisa dihitung jari pertemuannya.

Tak diduga ternyata ada sosok lain di ruangan itu, hampir Jimin berteriak kaget tetapi untungnya masih tertahan di mulut.

Jimin tahu sih itu siapa,

Yoongi sunbae, teman dari mantan doi Jimin.

Sedang asik dengan gambarannya, tidak menyadari sekitar juga karena earphone di telinganya.

"Wah.. gambarannya bagu--"

"--AH! ASTAGA HOLLY ANJING!!"

"H-hah! eh, sunbae ini aku Jimin!"

.
.

Waktu istirahat tersisa sekitar sepuluh menit lagi, belum ada tanda-tanda siswa lain datang ke ruang kesenian. Hening, yang satu sibuk dengan handphonenya dan satunya lagi dengan gambarannya.

"Sunbae?"

Yoongi mendongak, menatap pada pemuda yang duduk santai di seberangnya.

"Boleh tahu, siapa yang kau gambar itu?"

Rasa penasaran Jimin akhirnya tersampaikan, ia memang sempat melihat gambaran Yoongi di sketchbooknya dan terdapat wajah seorang laki-laki.

Jimin rasanya mau ge-er, karena bentuk wajah digambar Yoongi mirip dirinya.

"...bukan siapa-siapa" bukan jawaban yang diharapkan.

"Pacarmu ya?"

Gerakan tangannya berhenti sesaat setelah pertanyaan itu terlontar. Suasananya jadi semakin canggung, Jimin jadi sedikit merasa bersalah.

"Maaf, bukan y-- eh loh, Yoongi sunbae mau kemana?"

Yoongi berdiri, segera membereskan peralatannya. Pergi tanpa mengindahkan pertanyaan Jimin.

"SUN--bae.."

Jimin menghela napas, semakin merasa bersalah karena mungkin ia membuat seniornya tak nyaman.

Yoongi sunbae pendiam sekali, jauh berbeda dengan Seokjin hyung.


.
.

To Be Continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continued
.
.

Sudah sebulan? menggantung ini fanfik, uuh maaf ㅠㅠ

Post-it : Secret Admirer [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang