Mian baru ngelanjutin ceritanya lagi x_x soalnya lagi banyak tugas xD
oh iya takut gak pada suka cerita ini, jadi aku niatnya mau cepet-cepet ngabisin ceritanya aja deh:3
Oke mari membaca^^
>
>
>
>
>
>
>
Kai POV
Aku yakin, aku pasti bisa. Dan ternyata, apa yang sudah aku kerjakan berhasil semua. Gomawo chingu-deul.
"Sekarang bagaimana? Kau bisa suka kan dengan pelajaran ini?" Sehun bertanya pada ku.
"Ah, lumayan aku sudah hampir suka" aku menjawab dengan santai.
Author POV
"Sepertinya sudah mau malam, aku harus cepat pulang, masih ada tugas yang belum ku selesaikan di rumah" Krystal terburu-buru untuk segera pulang.
Kai juga memutuskan untuk pulang, akhirnya mereka pulang bersama.
Kai menaiki mobil milik Krystal. Entah mengapa, suasana di dalam mobil malah hening. Tak ada yang berani bersuara.
"Jung-ssi" panggil Kai.
"Wae? Tidak biasanya kau nemanggil ku seperti itu?" Krystal heran.
"Memang nya tidak boleh? Aku suka jika aku memanggil mu seperti itu"
"Aku juga suka jika kau memanggil ki seperti itu"
Jantung Kai mulai berdebar lebih cepat dari biasanya, begitu juga dengan Krystal. Mereka merasakan sebuah getaran dihati masing-masing.
"Kenapa kau diam?" Tanya Krystal.
"Sebenarnya aku ingin bicara"
"Bicara apa? Silakan saja, dari tadi juga kita memang tidak saling bicara"
Kai malah diam, hingga akhirnya ia sudah sampai di rumahnya.
"Cepat sekali ya, padahal aku ingin bicara dengan mu" ucap Kai sebelum turun dari mobil.
"Kau ini, dari tadi bilang seperti itu terus tapi kau tidak mengatakan apapun akhirnya"
"Ikut aku keluar sebentar" Kai membuka pintu mobil dan mengajak Krystal berbicara.
"Ada apa? Sepertinya sangat serius?" Tanya Krystal.
"Ah, em, sebenarnya, aku ingin bicara, tapi aku takut" Kai bicara menunduk.
"Yang aku kenal, Kai bukanlah seorang yang penakut. Bicaralah"
Mendengar perkataan seperti iti, Kai memberanikan diri untuk kembali bicara.
"Jung-ssi"
"Ne, Jongin-ssi?"
"Apakah kau merasakan ada perasaan yang berbeda saat bersama ku?" Kai mulai serius.
"Uh?" Krystal tidak mengerti, jantung nya berdebar kencang.
"Apakah kau merasa nyaman saat bersama ku? Apakah kau selalu mengkhawatirkan ku di setiap malam mu?"
Krystal hanya diam saja.
"Jika jawaban mu, iya, perlu kau tau, aku juga merasakan hal yang sama. Jika tidak, mungkin hanya perasaan ku saja yang berbeda" lanjut Kai.
Krystal yang merasa tak bisa bernafas karena ucapan Kai barusan, perlahan mencoba mengatur nafasnya dengan baik.
"Jika aku merasakan semua yang kau rasakan, apakah artinya semua itu?" Krystal balik bertanya.
Kai diam, dia terus berfikir untuk melanjutkan kata-katanya.
"Jung-ssi, would you be mine? Menjadi pendamping hidupku hingga kelak kita ditakdirkan berjodoh oleh Tuhan" Kai mengucapkan semuanya dengan tenang namun sedikit bergetar.
"Uh? Ap-apa? Your mine? Me?"
"Ne, Jung-ssi" Kai berlutut dihadapan Krystal kemudia memegang tangan nya.
Kai mendongak menatap mata cantik milik Krystal.
Krystal hanya terdiam membeku saat Kai berlutut dan menatapnya. Bahkan Kai menyanyikan sebuah lagu masih dengan posisi berlututnya.
'Cause all of me
(Karena semuanya dariku)
Loves all of you
(Mencintai semuanya padamu)
Love your curves and all your edges
(Mencintai semua lekukmu)
All your perfect imperfections
(Semua ketidaksempurnaanmu yang sempurna)
Give your all to me
(Berikan semua milikmu padaku)
I'll give my all to you
(Kan kuberikan semua milikku padamu)
You're my end and my beginning
(Kaulah akhir dan awalku)
Even when I lose I'm winning
(Bahkan saat kalah, aku menang)
Cause I give you all of me
(Karena aku beri kau semua milikku)
And you give me all of you
(Dan kau beri aku semua milikmu)How many times do I have to tell you
(Berapa kali harus aku katakan padamu)
Even when you're crying you're beautiful too
(Meskipun menangis, kau masih cantik)
The world is beating you down, I'm around through every mood
(Dunia mengalahkanmu, aku ada di setiap waktu)"Jongin-ah" Krystal seperti tersentuhh di dalam hatinya yang paling dalam.
"Aku bersungguh, Krystal-ah, aku tak bisa menahan perasaan ini lagi" ucap Kai yang akhirnya berdiri dan terus menatap Krystal.
"Uljima, kau tidak cantik jika menangis" lanjut Kai kemudian menghapus air mata Krystal.
"Aku terharu, sangat tersentuh, semua ini sangat manis. Aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi barusan. Angan-angku menjadi sebuah kenyataan. Apa yang harus aku jawab lagi?" Ucap Krystal.
"Would you be mine?" Ucap Kai lagi seperti tadi yang sudah diucapkan.
Krystal tak mampu menjawab nya dengan kata-kata, ia hanya tersenyum kemudia mengangguk pertanda mau.
"Gomawo, Krystal-ah" Kai memeluk Krystal dengan penuh kehangatan dan Krystal pun membalas pelukan Kai dengan rasa bahagia.