Baru 2 chapter sekarang chapter yang ke 3. Maaf juga ceritanya masih singkat-singkat takut nya gak suka sama jalan cerita nya atau cast nya xD oke deh lanjut aja ya chapter 3 nya^^
>
>
>
>
>
>
"Darimana kau?" Tanya Sehun yang sudah berada di dalan kelas.
"Taman, mendengarkan musik, mencari udara segar, apa lagi?" Jawab Kai santai
"Oh begitu. seragam mu? Kenapa kau lepas? kenapa kau hanya memegangi nya saja ditangan mu bukannya di pakai?" Tanya Sehun penuh selidik.
"Em.. diluar panas, akhirnya aku membuka seragam ku saja dan hanya memakai kaos ini, hehe" Kai mencari alasan.
"Ah, Arraseo" Sehun percaya.
Keesokan hari nya Krystal menghampiri kursi Sehun dan Kai.
"Kai" panggil Krystal.
"Wae?"
"Ini seragam mu, sudah ku cuci tapi belum terlalu kering, aku takut kau membutuhkannya" Krystal memberikan seragam itu pada Kai.
Kai menatap Sehun yang memasang wajah seperti ingin memakannya karena telah berbohong.
"Gwaenchana, palli, kembali ke kursi mu" Kai malah mengusir Krystal.
"Hehehe" Kai menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu kemudian tersenyum kepada Sehun.
"Penipu!" Sehun menyindir Kai.
***
Saat jam istirahat, Sehun menghampiri Krystal."Krystal-ssi, Mianhae, kemarin membuat seragam mu basah" ucap Sehun kaku.
"Gwaenchana, hanya basah sedikit"
"Em, bagaimana kalau pulang sekolah nanti aku traktir bubble tea? Sebagai permintaan maaf ku?" Ajak Sehun.
"Baiklah, pulang sekolah kita kesana" Krystal menerima ajakan Sehun.
Kai terkejut mendengar Krystal menerima ajakan Sehun.
"Sehun, hanya karena merasa bersalah ia mentraktir Krystal? Ah tapi kenapa? Mengapa aku mengurusinya? Huh." Kai bicara sendiri.
"Bicara apa kau?" Hye Rin yang tiba-tiba wajahnya mendekati Kai membuat Kai terjatuh dari kursinya karena terkejut.
"Ya! Appooo!" Kai mengusap-usap tangannya yang terbentur lantai.
"Yak! Apakah aku mengejutkan mu? Hahaha" Hye Rin malah menertawai Kai.
Seluruh murid yang ada di dalam kelas tertawa melihat ekspresi Kai yang sedang kesakitan.
"Sudah!! Kalian tidak perlu tertawa seperti itu! Apa kalian tidak punya hati untuk membantunya!" Krystal membentak dan semuanya diam.
"Untuk apa membantu anak pemalas yang suka bolos pelajaran matematika, pabbo!" Ucap seorang siswa yang ada di kelas.
"Hey kau! Kau bilang apa tadi?! Ulangi di depan ku sekarang!" Sehun yang tak sabar mendengar Kai diejek seperti itu langsung menghampiri orang yang mengejek Kai.
"Andwae, Sehun-ah! Biarkan saja. Memang seperti itu ada nya. Aku memang bodoh. Dan kau tak perlu menyebutkan nya lagi di depan banyak orang" Kai bangun dan pergi keluar kelas.
Kai kembali membolos saat mata pelajaran IPA. Ia memasuki ruang seni dan menari seperti biasanya.
"Aku memang bodoh! Apa peduli kalian! Bukan urusan kalian!" Kai sangat emosi saat ini. Ia terus mempercepat gerakan tariannya tak peduli selelah apapun.
Pulang sekolah, Kai hanya sendirian. Sehun pergi bersama Krystal.
Hye Rin menghampiri Kai yang saat itu sudah sampai di depan gerbang.
"Wae? Mau mempermalukan aku lagi?" Tanya Kai saat Hye Rin belum bicara apapun.
"Mianhae, aku tidak sengaja"
"Sudahlah, aku sudah memaafkan mu" Kai langsung meninggalkan Hye Rin.
Kai berjalan tak tentu arah. Kemana pun kaki nya ingin melangkah, hati nya mengikuti saja. Kai ingin sendiri untuk saat ini.
Di depan toko bubble tea, Kai melihat dua orang yang ia kenal, siapa lagi kalau bukan Sehun dan Krystal.
Melihat Sehun dan Krystal tertawa bersama membuat hati Kai merasa sakit. Kai pun tak tau mengapa seperti ini.
"Krystal-ya, aku kenapa? Apa yang salah dengan ku? Setiap aku dekat dengan mu, jantung ini berdebar lebih cepat" batin Kai.
"Apakah ini artinya aku......."
Kai cepat-cepat melupakan pikiran aneh nya tentang perasaan itu. Ia berusaha mengabaikan nya saja.
Kai sampai di rumahnya sudah sangat malam. Ibu nya sangat marah melihat dirinya baru kembali.
"Kau.. Tak usah pulang saja!" Tamparan mulus mendarat dipipi Kai tetapi Kai hanya diam, sudah biasa pikirnya.
"Percuma, kau tak akan peduli dengan ku" jawab Kai pergi meninggalkan Ibu nya.
"Kai! Kau bilang apa?! Hey! Kau anak kurang ajar! Ibu mu sedang bicara! Kai!"
Kai malah masuk ke dalam kamarnya tanpa mau mendengarkan omelan Ibu nya.
Kakak nya yang saat itu berada di kamar ia mendengar semuanya. Ia mencoba bicara dengan Kai.
"Jongin-ah" panggil kakak nya sambil membuka pintu pelan.
"Aku tau kau belum tidur" lanjut kakak nya.
"Wae? Kau ingin memarahi ku juga?" Kai membuka selimut nya yang tadi menutupi seluruh tubuhnya.
"Ani, aku hanya ingin bertanya kau darimana jam segini baru pulang?"
"Mencari udara segar, di rumah aku selalu merasa sesak dan kehilangan oksigen"
"Ah, kau ini, Eomma kan memang seperti itu, kalau dia begitu artinya dia sayang pada mu"
"Sayang? Dia bilang aku bodoh. Noona, apakah orang yang tidak suka matematika itu harus di cap sebagai bodoh?" Kai duduk diatas kasurnya.
"Aniyo, kau pintar dibidang lain. Eomma hanya tidak tau itu"
"Ya karena ia tidak peduli dengan ku. Ah sudahlah, Noona, aku ingin cepat tidur. Kembali lah ke kamar mu" Kai kembali menutupi tubuh nya dengan selimut.
"Ne, jaljayo, Jongin-ah" kakaknya mengusap rambut Kai lembut.
Kai mempunyai Noona yang sangat menyayangi nya dan sangat mengerti keadaan Kai.
Pagi nya, Kai belum bangun juga. Eomma dan Appa nya sudah mencoba membangunkan nya namun tidak bisa. Akhirnya Noona nya pun yang membangun kan nya.
"Aigo!! Eomma! Appa! Palli!" Noona berteriak.
"Wae?" Tanya Appa.