Chapter 5

676 56 0
                                    

"Aku tidak mengerti apa yang sedang aku rasakan sekarang" ucap Krystal setelah menjelaskan semua perasaan nya dengan Kai kepada Sehun.

"Itu berarti kau menyukainya" jawab Sehun.

"Ani, aku rasa tidak"

"Lalu bagaimana kau bisa bilang kalau kau tidak menyukai nya tapi faktanya hati mu tak bisa berbohong"

"Ah, sudahlah, Sehun-ah, aku tidak mau mempermasalahkan soal hati ku ini. Biarkan saja berjalan bagaimana seharusnya"

"Arraseo"

Malam hari nya, Sehun terus memikirkan semua ucapan Krystal saat bercerita tadi.

"Aku merasa tenang di dekatnya. Aku merasa jauh lebih baik dengannya, hal ini sudah lama ku rasakan"

Perkataan Krystal itu masih terus tetingat di pikiran Sehun. Kata-katanya masih terdengar jelas di telinga.

"Ige mwoya!" Sehun mengacak-acak rambutnya dan membanting handphone nya ke lantai.

Krystal POV.

Senyum nya saja sudah membuat aku bahagia. Ah, tapi apakah ini pertanda kalau aku jatuh cinta padanya?

Aku tak mengerti lagi dengan perasaan ku kepada Kai. Sehun juga terus menanyakan tentang perasaan ku pada Kai.

Ah, aku saja tidak bisa menyimpulkan nya, apalagi jika ditanya. Mempelahari perasaan jauh lebih rumit daripada belajar matematika.

Kai mengajak ku jalan hari ini. Mengunjungi sebuah kedai ice cream yang tak jauh dari sekolah.

"Pesan yang kau mau" Ucap Kai pada ku sambil membuka dompetnya.

"Kalau aku mau pesan banyak, apakah kau akan tetap membayarkan nya?" Tanya ku sambil memperhatikan gerak-gerik nya saat ia membuka dompet.

Aku mengambil dompetnya, melihat apakah cukup jika ia yang mentraktir ku.

"Ya! Kau hanya bawa uang sedikit, tapi ingin mentraktir ku" ucap ku sedikit meledek.

"Ya sudahlah, gwaenchana, aku mentraktir mu sesuau dengan isi dompet ku. Aku kan bukan lah orang kaya seperti Sehun, mempunyai banyak uang. Untuk belanja keperluan ku sendiri saja aku susah"

Kai memanglah bukan orang seberuntung Sehun yang tinggal di rumah mewah. Kai hanyalah anak dari orang tua yang bisa dibilang sederhana.

"Ah kau malah merendahkan diri mu. Aku mengerti kok"

Setelah memesannya. Kami makan bersama di meja yang tersedia di kedai ini.

"Krystal-ah, kapan kau dan Sehun mau mengajari ku matematika?" Tanya Kai

"Sehun bilang besok. Kita belajar di rumahnya"

"Ah, arraseo, cepat habiskan ice cream mu"

Aku sangat menyukai wajah Kai saat makan seperti ini. Terlihat sangat lucu.

"Ada apa? Kai terus memperhatikan ku?" Kai menatap ku.

"Aniyo, kau hanya terlihat sangat tampan sekarang"

"Jinjjayo? Kau bilang aku tampan? Hahaha, aku memang tampan sejak lahir" jawab Kai dengan rasa percaya diri yang tinggi

"Aish, kau ini"

***

Author POV

Keesokan hari, saat mereka memulau hari pertamanya untuk mengajarkan Kai pelajaran matematika.

"Susah sekali, tidak ada yang lebih mudah kah?" Kai protes

"Sudahlah, pulang saja jika tidak mau belajar" Ucap Sehun dengan kasar.

"Oke, oke, mianhae, aku akan belajar" jawab Kai melanjutkan mengisi soal yang telah diberikan.

30 menit berlalu akhirnya Kai selesai mengerjakan tugasnya.

"Finish! Coba periksa jawaban ku"

Sehun dan Krystal sangat teliti memeriksa jawaban yang sudah dijawab oleh Kai.

Tak lama, Sehun dan Krystal saling bertatap mata. Kemudia mereka berdua menatap Kai.

"Wae? Apa salah semua?" Tanya Kai bingung.

"Kau!!" Sehun seperti orang yang sangat tak percaya.

"Bagaimana bisa?" Krystal terus bertanya-tanya.

"Mianhae, aku memang bodoh" Kai terlihat sedih.

"Bagaimana bisa, kau mengisi semua jawaban ini dengan tepat dan tidak ada kesalahan apapun? Mengerjakan tanpa sedikit coretan apapun. Kai!! Daebakkk!!" Puji Sehun dengan rasa bangga pada sahabatnya.

"Jinjja? Benar semua? Akhirnyaaa!" Kai sangat senang mendengarnya.

"Dari awal aku memang yakin kau ini memang pintar, hanya saja kau memang malas untuk mencoba mengerjakannya" ucap Krystal.

"Gomawo" Kai memeluk Krystal yang membuat Krystal dan Sehun terkejut.

"YAAA!" Krystal dan Sehun berteriak.

"Wae? Ah, ne, aku tau kau ingin ku peluk juga, Sehun-ah, kemarilah sahabat ku" Kai menghampiri Sehun kemudian memeluknya.

"Ige mwoya! Lepaskan! Ini menjijikan! Jongin-ah!!" Teriak Sehun sambil mencoba melepaskan diri.

Krystal yang melihat tingkah keduanya malah tertawa saja. Ia merasakan kebahagiaan saat mereka bersama.

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang