Chapter 4

1.3K 63 0
                                    

"Jongin-ah! Bangun!" Noona nya sangat panik.

"Wae Ahra-ya?" Tanya Appa

"Suhu tubuh nya sangat panas, aku yakin dia demam sangat tinggi dari semalam. Ini akan sangat berbahaya, kajja, palli, kita bawa ke rumah sakit" ucap Noona diikuti Eomma dan Appa.

Saat Kai selesai di periksa dokter hanya bilang dia terlalu banyak berfikir dan terlalu lelah, hingga harus banyak istirahat.

"Sehun-ah, akhirnya kau datang juga" ucap Eomma.

"Ah, Ne, Ahjumma, bagaimana keadaan Kai?" Tanya Sehun.

"Dia hanya perlu banyak istirahat" jawab Appa.

"Apakah aku boleh masuk?" Tanta Sehun.

"Ne"

Sehun memasuki ruangan dimana sahabatnya itu terbaring di atas kasur rumah sakit.

Sehun tak tega melihat Kai seperti ini. Wajahnya pucat.

"Kai-ya, aku datang. Apa kau mendengar ku?" Sehun bicara pada Kai yang sedang tertidur.

"Krystal-ah, Krystal-ah." Kai malah menyebutkan nama Krystal yang  sedikit menbuat Sehun tak percaya.

"Kau benar-benar menyukai nya, Kai? Lalu bagaimana dengan perasaan ku ini. Aku harus bagaimana?" Batin Sehun.

"Aku akan menghubungi Krystal, tenang saja dia akan datang" ucap Sehun

Setelah 15 menit menunggu, Krystal pun datang dengan wajah terkejut nya melihat keadaan Kai.

"Jinjja? Kai? Ini kau? Bukannya Kai itu sangat kuat? Tidak seperti ini" Krystal duduk di kursi sebelah Kai.

Sehun yang hanya bisa memperhatikan nya dari luar pun tak bisa bicara apa-apa.

"Kau harus cepat sembuh, Kai. Kau harus menari lagi" Krystal yang menahan air matanya daritadi pun akhirnya gagal.

Krystal beranjak dari kursi nya namun tangan Kau tiba-tiba menarik tangan Kryatal.

"Jung-ssi" panggil Kai dengan mata yang masih tertutup.

"Wae? Kau memanggil ku seperti itu?" Krystal kembali duduk.

"Kau mau kemana? Kau harus tetap disini" pinta Kai dan Krystal pun mengabulkannya.

Sehun yang masih melihat kejadian itu pun merasa sesak. Ia segera pamit pulang.

Keesokan hari, Krystal kembali datang ke rumah sakit menjenguk Kai.

Keadaan nya sudah membaik bahkan diperboleh kan untuk pulang.

"Kau mau pulang sekarang?" Tanya Krystal.

"Ne, hanya akan membuang uang saja jika terus berada disini" jawab Kai.

"Baiklah kau bisa pulang menggunakan mobil ku"

"Aniyo, itu merepotkan mu. Sehun sebentar lagi datang menjemput ku"

"Ah, baiklah"

Sehun memberanikan diri membuka pintu saat melihat mereka sedang tertawa bersama.

"Sehun-ah! Kau lama sekali, palli, aku sudah tidak nyaman disini" ucap Kai.

"Kajja" jawab Sehun.

Krystal ikut di mobil Sehun, ia duduk di belakang bersama Kai.

"Apa yang kau pikirkan sampai sakit begini?" Tanya Krystal.

"Eomma selalu bilang kalau aku bodoh, benarkah aku terlihat bodoh saat aku tidak mau belajar matematika?" Ucap Kai.

"Ani, kau tidak bodoh, Kai. Eomma mu kan tidak tau selama ini kau memiliki banyak penghargaan dibidang seni" jawab Sehun

"Mwo? Eomma mu tidak tau?" Tanya Krystal.

"Percuma kalau ia tau, tak akan bangga pada ku. Apa pedulinya, aku tak pernah dianggap" Kai terlihat kesal pada Eomma nya.

"Belajarlah, Kai, kau pasti bisa" Sehun memberi nasihat pada Kai.

Kai terdiam sejenak. Seperti ada yang ia pikirkan.

"Sehun-ah, Krystal-ah, kau mau kan membantu ku belajar matematika?" Tiba-tiba Kai bicara seperti itu yang membuat Sehun dan Krystal memandangi wajahnya.

"Wae? Apakah tidak bisa? Kalian berdua kan pintar" ucap Kai.

"Nanti akan kita atur jadwalnya" jawab Sehun.

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh dari rumag sakit menuju rumah Kai, akhirnya sampai juga.

Kai segera beristirahat di kamar nya. Sehun dan Krystal pun segera kembali pulang ke rumah masing-masing.

Krystal diantar oleh Sehun ke rumahnya. Di perjalanan Sehun memberanikan diri untuk bicara.

"Krystal, ada yang ingin aku tanyakan" ucap Sehun

"Wae?"

"Sudah sedekat apa hubungan mu dengan Kai?"

Krystal bingung dengan maksud ucapan Sehun itu.

"Maksud mu? Ah kami tidak pacaran. Hanya teman" jawab Krystal gugup.

"Kau bohong"

"Ani, aku tidak bohong"

"Apa kau menyukai nya?"

Pertanyaan Sehun sangat membuat Krystal tidak tau harus menjawab apa. Krystal diam cukup lama hingga akhirnya dia mencoba menceritakan semuanya.

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang