chapter 4

1.5K 152 4
                                    

Taehyun uring-uringan malam ini, bagaimana ya? Dia itu tidak paham atas perasaan yang membuatnya sesak akhir-akhir ini kalau berada di dekat beomgyu.

Kalau apa yang dia fikirin itu benar, bagaimana kelanjutan hubungan keluarganya nanti? Taehyun tidak seegois itu untuk meruntuhkan persaudaraan nya dengan beomgyu, namun, ia juga sulit untuk melenyapkan perasaan yang menurutnya.. Tidaklah wajar itu?

Sampai dimana pintu terbuka, barulah ia duduk manis kembali setelah berguling-guling seperti cacing kepanasan.

Yang datang itu yaa orang yang membuat hati seorang taehyun bimbang. Siapa lagi kalau bukan beomgyu.

Beomgyu duduk lesehan seperti taehyun di karpet beludru kamar taehyun. Menarik si adik untuk mendekati nya dan meletakkan kepala taehyun pada pahanya sebagai bantalan.

"Cerita sama kakak sekarang. Kamu kenapa akhir-akhir ini jadi aneh hm?"

Taehyun dag dig dug serr di buatnya, ternyata kakaknya ini sangat peka atas perubahan sikapnya akhir-akhir ini.

Tapi, mau bagaimana mengungkapkan nya?

"Kak, taehyun rasanya suka sama kakak?"

Begitu?

Taehyun berbalik menghadap perut sang kakak, lalu melingkarkan tangannya pada pinggang ramping milik beomgyu. Mengusakkan hidungnya pada perut beomgyu yang berbalut piyama satin itu, membuat sang empu sedikit geli.

"Adek gak kenapa-kenapa kak.. Cuma pusing sama tugas aja." Alibinya.

"Tugas apa tugas? Gak mikirin kak siapa itu... yang kata hueningkai kamu taksir-in itu?" Godanya.

Ingin rasanya taehyun bilang, "bodoh,yang  aku taksir itu kakak dan aku selalu mikirin kakak sampe rasanya mau pingsan tau!" Tapi sayang beribu sayang, itu hanyalah angan-angan taehyun saja.

"Aku gak naksir siapa-siapa ih!" Bohongnya.

"Kakak gak ngelarang kamu suka sama siapa aja taehyun. Tapi kalau buat menjalin hubungan, ya kakak jelas bakal larang kamu."

"Suka sama kakak gak apa-apa, kah?" Katanya..

.. Tentu dalam hati:)

"Kalau kak gyu, apa kakak ada naksir seseorang? Cantik gak? Atau ganteng?" Tanyanya penasaran.

Kemudian beomgyu terkekeh, lalu mengusak surai sang adik, "kakak cuma suka sama satu orang.. "

Taehyun memandang sang kakak dari bawah penasaran. Lantas bertanya, "siapa?"

"Kakak sukanya sama kamu. "

Deg.

Taehyun blank, apa-apaan! Padahal dia menahan diri untuk tidak keceplosan berkata seperti itu, dan sekarang kakaknya seenaknya bilang begini?! Wah tidak adil!

"Bercanda.. Kamu ini serius mulu deh. Yakali... "

Yakali...

Yakali...

Yakali...

Pupus sudah harapan taehyun, dan yah.. Sekarang ia akan mati-matian untuk menyembunyikan perasaan yang baru ia sadari...

Cinta...



Keesokan harinya, taehyun berencana untuk joging. Sekaligus bentuk penyegaran hati yang sempat sesak karena kejadian tadi malam.

Dia sudah berjanjian dengan si bule, rencananya mau keliling taman kota yang deket sama tempat tinggal hueningkai, tidak terlalu jauh dari perumahan taehyun.

Ia pun keluar tanpa pamit, sebab para penghuni rumah masih menjelajahi mimpinya.

5 menit berlari santai, ia pun melihat hueningkai melambai kearahnya.

Dan akhirnya mereka berdua joging beriringan.

Hueningkai melihat raut wajah tak biasa dari sang sahabat, "tae?" Panggilnya membuat taehyun menoleh.

"Kamu kenapa? Kok gak seceria biasanya?"

Taehyun menggeleng. Rasanya mau nangis saja kalau mendam sendiri, tapi ya mau bagaimana lagi, kalau bercerita pada hueningkai sama saja sia-sia, karena bisa-bisa anak itu memberitahu kakaknya, lalu mau ditaruh di mana mukanya??!

"Janji deh gak cerita. Aku bisa jaga rahasia kalau memang itu terlalu privasi menurut kamu." Katanya lagi.

Taehyun berhenti, ia duduk di rerumputan diikuti hueningkai setelah nya.

"Ning, kamu jangan kaget tapi. Aku bener-bener udah ga tahen mendem sendiri." Katanya lirih.

Hueningkai yang biasanya menyaut dengan nada candaan, kini merubah raut wajahnya menjadi serius dan memandang taehyun lekat, "iya, aku janji. Makanya kamu kalo ada apa-apa cerita aja. Aku gak selamanya ember ya." Tuturnya.

Taehyun memandang lekat iris hueningkai, "aku... aku ternyata.. beneran suka.. sama kak gyu.. Gimana dong. " Runtuh sudah pertahanan taehyun. Ia kini terisak.

Hueningkai jelas kaget, ia kira yang kemarin itu hanyalah candaan. Dan sekarang ia bingung, dan hanya bisa menenangkan sang sahabat, "tae, jangan nangis dong. Aku ga kuat liatnya." Seperti terhubung, pada akhirnya hueningkai ikut menangis di sebelah taehyun. Membuat para orang-orang disekitarnya menatap kedua remaja itu bingung.

.

Hueningkai mengantarkan taehyun sampai gerbang, mereka sudah pulang dari joging serta sesi mencurahkan isi hati dari taehyun.

"Aku gak bisa bantu kamu banyak tae. Tapi.. Kamu gak mungkin selamanya mendem perasaan kamu ke kak-

"Mendem perasaan ke kak siapa?"

Hampir saja hueningkai menyebut nama beomgyu, karena orang yang tengah di bicarakan tiba-tiba muncul di hadapan kedua cowok kelahiran 2002 itu.

"A-anu.. Ke.. Ke kak.. Kak.. "

'Aduh otak hueningkai ngebug lagi' batin taehyun gereget.

"Kak.. Kak yeonjun.. Iya kak yeonjun.. Temen kak gyu ada kan namanya kak yeonjun. Nah aku naksir temen kakak yang itu! Ehe.. " Taehyun menyambar, lama kalau menunggu hueningkai yang jawab.

"Oh."

Lalu si tertua diantara ketiganya masuk kembali, membuat dua cecunguk itu mengerjap heran.

Bersambung~

brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang