chapter 7

1.5K 136 1
                                    

"Kakak... Sebenernya adek.. Adek mau nanya.. " Lirih taehyun.

"Yaudah tinggal tanyain aja. Gak biasanya kamu izin dulu." Beomgyu terkekeh setelahnya.

"Apa boleh suka sama saudara sendiri?" Ucapnya, bersuara. Tanpa membatin lagi.

Beomgyu masih memproses pertanyaan sang adik.

"Maksud adek?" Sebenarnya beomgyu paham, tapi ia ingin taehyun mengatakannya lebih jelas agar tidak ada kesalahan pahaman nantinya.

Taehyun menunduk, "misalnya adek suka ke kakak.. gitu.. Apa boleh?" Tanyanya lagi.

Jelas, beomgyu menegang.

"Adek lagi buat contoh gtu? Maksud kakak adek contohin pertanyaan adek sama kita?" Tanyanya sekali lagi.

"Kakak tinggal jawab. Boleh apa nggak?"

"Adek.. Jelas-jelas hubungan sedarah itu gak boleh. Memangnya siapa yang kayak gitu?"

Taehyun meremas kain celananya. Ugh.. Sepertinya dia harus benar-benar memusnahkan perasaannya.

Tapi.. Dia tidak mungkin bisa. Orang yang membuatnya jatuh cinta pertama kali selalu didekat nya. Tanpa sadar, dirinya menjatuhkan air matanya. Sungguh taehyun tidak sanggup jika memendamnya.

Beomgyu semakin mendekatkan diri, membawa tangannya untuk menaikkan dagu sang adik.

"Hey.. Kok nangis? Kenapa?" Beomgyu masih berusaha berpositif thinking.

"Hiks.. Adek.. Adek udah ngelanggar peraturan Tuhan?" Tanyanya pada sang kakak.

"Peraturan yang mana hm? Jangan ngomong setengah-setengah tae."

"Karena.. Karena udah suka sama saudara tae sendiri.. Hiks hiks.. "

Benar. Saat ini, taehyun mengutarakan perasaan yang selama ini ia pendam.

Beomgyu tertegun. Saudara taehyun.. Ya dia sendiri. Siapa lagi...?

Ia berusaha untuk tidak menumpahkan kemarahannya. Juga ia tidak bisa menyalahkan perasaan sang adik.

"Adek... Sejak kapan?" Tanyanya sehalus mungkin.

Taehyun menggeleng, "nggak tau.. Tapi adek baru nyadar hiks.. Kalau t-ternyata ini perasaan hiks..yang seharusnya nggak ada hiks." Ucapnya terbata-bata.

Beomgyu mencoba menetralkan emosinya, ia kemudian merengkuh sang adik. Mendekapnya sayang. Ia tau, adiknya itu pasti tengah bimbang.

Dan tanpa disadari, sang papa mendengarkan percakapan kedua anaknya.



Papa taehyung dan bunda yuri kini tengah berada di dalam kamar mereka.

Bunda yuri tampak bingung melihat raut wajah suaminya yang terlihat masam.

"Papa? Ada apa hm?. " Tanyanya seraya mengusap rahang tegas milik suaminya.

"Bunda gak bakal percaya ini." Ucapnya membuat sang istri mati penasaran.

"Iya.. Kenapa hm?"

"Taehyun.. Dia tadi nyatain perasaannya ke beomgyu bun." Ucapnya.

Bunda yuri menganga tak percaya, "papa? Gimana bisa???"

"Bunda.. Kamu coba bicarain baik-baik sama adek. Jangan pake emosi, karena taehyun tipe orang yang gak suka sama yang kasar-kasar."

Bunda yuri lantas mengangguk. Ia segera beranjak ke kamar sang anak dengan tergesa-gesa.

Ia membuka pintu kamar sang anak, disana taehyun tengah melamun di atas kasurnya. Bunda yuri menutup pintu dan berjalan ke arah taehyun.

"Sayang.. " Panggilnya membuat taehyun mengerjap lucu.

"Ya.. Bunda?"

"Bunda mau tanya.. Bener adek suka sama kakak?" Tanyanya lembut.

Namun meskipun begitu, taehyun kembali menumpahkan air matanya. Ini yang Ia takutkan. Para orang tuanya tau, dan pastinya akan sangat kecewa terhadapnya.

"Bunda~hiks.. " Taehyun berhambur ke pelukan bunda yuri.

"Kok bisa sih adek suka sama kakak sendiri?" Tanyanya kembali.

"Adek gak tau hikss.. Kakak itu orang yang bikin adek kenal cinta hiks... Adek gak bisa nahan perasaan ini bunda~ gimana dong~"

"Terus kakak bilang apa?"

"Kakak.. Kakak belum bilang apa-apa. Tapi dia gak marah. Tapi.. Tapi adek takut.. Nanti kakak jadi jauhin adek.. Hiks. "

Bunda yuri mengusap lembut punggung si kecil. Kenapa bisa jadi begini.. Padahalkan.. Mereka saudara?

Kini ia harus menemui sang putra yang satunya, tapi setelah si kecil berhenti menangis tentunya.



Bunda yuri mengetuk pintu kamar beomgyu, dan mendapat izin dari sang pemilik kamar untuk masuk.

"Malam sayang. " Sapanya pada beomgyu.

Beomgyu lantas tersenyum melihat kedatangan sang bunda. Ia menuntun bundanya duduk bersisian dengan dirinya pada samping kasur miliknya.

"Bunda, ada apa?" Tanyanya.

"Soal.. Adek?"

"O-oh.." Jawabnya canggung. Apakah bundanya sudah tau? Ughh, beomgyu takut sekali.

"Kamu tau kan sayang?" Tanyanya membuat sang putra menatapnya.

Lalu bunda yuri tersenyum hangat kearahnya. Pun sedetik setelahnya ia bangkit dan beranjak dari kamar beomgyu.

Sekarang.. Beomgyu akan memutuskan perkara ini. Ini semua demi kebaikan keluarganya. Bagaimanapun, ia harus bersikap dewasa.

Bersambung~

Wihhh.. Kok gak jelas-_

Bentar lagi akan menemui penghujung chapter..

brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang