Bonus chapter 1

1.7K 130 2
                                        

Riuh tepuk tangan terdengar menggelegar di sebuah greja yang telah di dekor se megah mungkin.

2 menit lalu, beomgyu dan taehyun telah mengucap janji satu sama lain, dan kini mereka telah sah menjadi sepasang suami suami.

Setelah menanti umur sang adik tepat menginjak 20 tahun, akhirnya beomgyu berhasil untuk membawa taehyun mengucap janji suci bersamanya.

Tidak terlalu banyak yang hadir, sebab hanya keluarga terdekat atau kerabat terdekat saja.

Teman-teman beomgyu beriringan mengucapkan selamat juga beberapa dari mereka kaget akan siapa yang menjadi pendamping temannya itu.

"Gyu, gue gak nyangka lo duluan nikah. Gue makin gak nyangka lo nikahin adek sendiri, nekat juga lo." Ini soobin yang berucap, membuat kedua pengantin itu tersenyum kikuk.

"Ya, namanya juga jodoh kak. Tapi tenang kok, dia bukan adek kandung gue. Jadi sah sah aja kan? Eh lagipula udah sah yaudah sah in." Jawabnya bikin orang-orang di sekitar bingung.

"Udah ye, gue harap lo bisa bertanggung jawab penuh sama keluarga baru lo. Jangan lupa bikin ponakan buat gue oke." Ucapnya kembali dan berlalu di gantikan yeonjun.

"Ckck, ini yang katanya pernah suka sama gue? Ternyata suka sama kakaknya toh." Ucapnya sambil menatap taehyun.

"Hehe.. Maaf kak, udah ngelibatin kakak di drama aku. Aku harap kakak bisa ngungkapin perasaannya ke kak soobin ya, kasian banget yang kena friendzone." Ucapnya sambil tersenyum mengejek.

Senyum yeonjun luntur, ini kenapa suami si temannya tau kalau dia kejebak friendzone sama soobin.

"Lo itu setiap ketemu gue selalu aja ngemaki-maki. Heran, yaudah daripada gue kena mental sama omongan lo yang setajam silet itu, mending gue pergi aja. Dan.. Gue harap kalian langgeng tanpa ada permasalahan yang bikin kalian berantem." Ucapnya, namun ia kembali berkata, "karena lo minta gue ngungkapin perasaan ke soobin, oke gue turutin, sebagai hadiah pernikahan lo dari gue, oke." Tunjuknya pada taehyun yang tersenyum sumringah.

Kini giliran hueningkai yang menyalami dia pengantin baru itu, "Hyun, akhirnya kamu bisa milikin orang yang kamu suka." Ujarnya membuat taehyun senyum.

Mereka berdua kemudian berpelukan, "makasi ya kai udah mau nampung curhatan aku tentang kak gyu dulu." Taehyun melepaskan pelukan mereka.

Hueningkai mengangguk antusias, "iya sama-sama, aku harap kak beomgyu sama taehyun jadi pasangan yang awet." Lalu setelahnya hueningkai pamit ingin menyicipi makanan yang sudah tersedia di sana.

Setelah semua tamu sudah memberikan ucapan selamat kepada mereka berdua, kini sesi makan-makan.

Beomgyu dan taehyun tentu saja sudah makan banyak sebelum pemberkatan, jadilah mereka hanya menonton para tamu sembari bersenandung mengikuti alunan musik orkestra.

Tangan taehyun beomgyu genggam, membuat adik- eh ralat, suaminya itu menoleh padanya.

"Kakak masih gak nyangka kamu jadi milik kakak seutuhnya tae." Ucapnya masih tak percaya.

"Hum.. Mungkin kalau adek gak menyuarakan perasaan adek ke kakak, kita gak bakalan berakhir begini ya?"

"Tapi kakak lebih lama mendam rasa ke adek kalau adek perlu tau. Dan kakak juga beruntung bisa ngeliat pertumbuhan jodoh kakak sedari masih jadi janin di dalam perut bunda."

Keduanya lantas melemparkan senyum yang menandakan perasaan senang sekaligus lega. Sedetik kemudian, taehyun tersadar..

"Tapi kakak, adek gak bisa ngasi keturunan.." Ucapnya lirih sambil menunduk.



"Adek itu cowok istimewa. "

Keduanya menoleh, menampilkan sang bunda yang berbalut setelan glamour yang senada dengan suaminya.

"Maksud bunda?" Tanyanya bingung.

"Adek cowok carrier, dimana artinya cowok bisa hamil, ya walaupun gak bisa melahirkan secara normal." Jelasnya membuat kedua anaknya tersenyum haru.

Taehyun menatap beomgyu yang tersenyum kearahnya. "Kurang baik apalagi Tuhan sama kakak ,dek." Ucapnya bahagia, kemudian memeluk posesif sang suami.



Acara sudah selesai, semuanya kembali ke kediaman masing-masing, pun si pengantin sekarang tengah rebahan di kamar beomgyu. Capek guys ladenin banyak tamu.

"Huh adek mau mandi dulu." Taehyun beranjak ke kamarnya untuk mengambil baju.

Tak lama taehyun kembali ke kamar beomgyu, "kakak.. " Panggilnya.

Beomgyu mendudukkan dirinya sambil menatap suaminya yang tengah berdiri di ambang pintu.

"Baju adek kok gak ada di lemari?" Tanyanya kemudian masuk menghampiri beomgyu.

"Lho.. Hah? Yaudah pake baju kakak aja. " Titahnya yang diangguki taehyun.

Taehyun lantas membuka lemari milik beomgyu, kemudian mengernyit heran, "baju kakak juga gak ada.. " Adunya membuat beomgyu segera mengcek lemarinya.

"Loh kok-

" Barang-barang kalian udah diangkut ke rumah baru kalian berdua. "

Dua kakak beradik yang kini telah mengubah status mereka itu menoleh mendapati bunda berjalan kearah mereka.

"Kalian keluar gih, sopirnya udah nungguin kalian diluar."

Ini mereka diusir?

"Lho tapi bun.. Masa masih pake tuxedo. Gerah bunda." Rengek yang lebih kecil.

"Ya kan bisa mandi disana nanti. Mandi bareng juga bisa." Ucap sang bunda sambil tersenyum miring kemudian beranjak dari hadapan putra nya.

"Yaudah yuk kita turun."

Setelahnya mereka turun, di teras sudah ada bunda dan papa.

"Beomgyu, papa harap kamu bisa bertanggung jawab atas taehyun. Jangan buat dia nangis, atau.. "

"Iya papa.. "

Keduanya kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya. Dan pergi dari rumah yang sudah menjadi saksi bisu pertumbuhan mereka.

...

Beomgyu dan taehyun sudah membersihkan diri. Barang-barangnya pun sudah tertata rapi di rumah baru yang terbilang sangat megah untuk ukuran dua orang.

Kini sudah menunjukkan pukul 8 malam, taehyun rencananya akan memasak menu makan malam. Fyi, anak itu sudah lumayan mahir dalam hal memasak, walaupun belum semahir pak ekhm suami..

Ngomong-ngomong bahan pangan sudah lengkap di dapur, rupanya orang tua mereka sudah mempersiapkan ini semua matang-matang.

"Eh." Ucapnya terkejut, sebab sebuah tangan tiba-tiba melingkar di perutnya.

"Adek lagi apa?" Bisiknya tepat di samping telinga taehyun.

Taehyun tiba-tiba merinding dibuat beomgyu. Ini kenapa suaminya tiba-tiba kayak gini. Kan dedek takut.

"Emm.. M-mau masak buat makan malam." Jawabnya gugup.

"Kamu laper?" Tanyanya.

"Gak terlalu, t-tapi mau bikinin buat kakak."

"Kakak gak perlu makanan. Kamu aja udah cukup." Ucapnya membuat cowok berambut hitam itu bingung.

"Hm?"

Beomgyu membalikkan tubuh taehyun, sampai anak itu menghadapnya. Ia menatap manik taehyun yang bersinar bak rembulan itu dengan intens.

"Boleh?" Tanyanya kembali membuat taehyun tambah bingung.

"Kakak mau ambil hak kakak sebagai suami kamu."

Dan yah.. Taehyun tentu tak sepolos itu untuk tidak paham arti dari 'mengambil hak sebagai suami' yang dimaksud beomgyu.

Bonchap PT 1 bersambung.

brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang