Hayeooo guys jan lupa vote and komen.💜
Maaf banget nih aku baru up skrng, lagi persiapan buat graduation guys hahah, yaudah lah g penting xixixi yg penting udh up, ok.
Happy Reading✨
.
.
.
._________________________________________
***
"Kita harus menelepon orang tuanya. Keyla harus dirujuk ke rumah sakit. Soalnya radang lambungnya kambuh" ucap dokter tersebut yang bernama Naisyah menatap satu persatu orang yang ada dihadapannya kini.
"SEMUA GARA-GARA SEBLAK!!" teriak Renata seraya berteriak dan menangis. Denta terhenyak kaget saat mendengar teriakan Renata yang melengking.
"Iss! Renata! ga ush teriak, kasian Keyla" Adira mencoba menenangkan Renata.
"Tau nih! sakit telinga gue gara-gara nih, lampir!" ucap Denta sembari menutup telinga. Ririne yang mendengar Denta mengucapkan itu langsung melotot memberi isyarat agar Denta diam. Denta pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Hiks, g–gue takut. Takut dimarahin tante Shinta," ucap Renata khawatir. Semua orang yang ada disana pun ikut bingung, bagaimana cara mereka memberitahu orang tua Keyla, atas kejadian hari ini.
"Jadi bagaimana? tidak ada yang mau menghubungi orang tua Keyla? kalian tidak kasihan melihat teman kalian yang sedang menahan rasa sakit didalam sana, hm?" ucap Dokter Naisyah, karena melihat tidak ada satu orangpun disana yang akan menghubungi orang tua dari Keyla.
"Mana HP, lo?" Suara Devano memecah keheningan yang terjadi beberapa saat lalu setelah mendapat pertanyaan dari dokter Naisyah.
"Hah, Hp gue? buat apa?" tanya Renata yang bingung saat tiba-tiba Devano meminta handphonenya.
"Ribet. Sini gue pinjem bentar," jawab Devano. Kemudian Renata memberikan handphonenya, Devano sedikit menjauh dari teman-temannya dan segera mencari nomer orang tua Keyla. Wait? emang sih Devano tau?
Setelah mencari-cari akhirnya Devano menemukan kontak bernama 'Mama Keyla' ia yakin ini adalah nomer orang tuanya Keyla. Ia segera mendial tombol panggilan, telpon pun tersambung tetapi belum ada jawaban dari seberang sana.
"Devano, lo apain handphone gue?" tanya Renata ditempat, Devano hanya diam tak menanggapi ucapan Renata. Dokter pun hanya diam memperhatikan sama seperti yang dilakukan Denta, Khanza, Nathan serta teman-teman Keyla mereka hanya memperhatikan gerak-gerik Devano.
["Assalamualaikum, Renata. Ada apa, Ren?] Itu suara Shinta-Mama Keyla.
"Waalaikumusallam, tante. Ini saya Devano temennya Keyla" jawab Devano sopan, Shinta sedikit terkejut mendengar suara laki-laki yang keluar dari telpon tersebut. Ia melihat nama orang yang menelpon dirinya, ia tak salah itu Renata.
["Eh? Renata bukannya cewek yah? kok tiba-tiba jadi suara cowok? terus namanya juga berubah,"] jawab Shinta bingung, Devano hanya menahan tawanya, padahal ia ingin memberitahu keadaan Keyla kepada mamanya, tetapi mendapat lelucon dari Shinta.
"Iya tante, ini Devano pinjem hp nya Renata."
["Oh, gitu. Ada apa ya nak vano?"] tanya Shinta.
"Jadi gini tante, radang lambung Keyla kambuh." ucap Devano sopan, tiba-tiba ia langsung menjauhkan ponsel Renata dari telinganya, karena mendapat teriakan dari seberang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano (Tamat)
Teen Fiction[Follow Sebelum Membaca!] @Dheyyyyyyyyy_09 [KAWASAN WAJIB VOTE!] ____________________________________________________ Dia bukan Iqbal Guanna, yang dinginnya melebihi kutub Utara. Tetapi dia-Reyllan Devano Bagaskhara, seorang pria yang memiliki sejut...