6.Berdua

161 17 3
                                    

Hayeooo guys jan lupa vote and komen.💜
Maaf banget nih aku baru up skrng lagi banyak tugas soalnya, yaudah lah g penting xixixi yg penting udh up, ok.


Happy Reading✨
.
.
.
.

_________________________________________

***


Motor hitam itu melaju di tengah jalan raya yang mulai lenggang, karena hari sudah mulai sore. Mereka berdua pun masih sama-sama diam entah apa yang ada dipikiran mereka.

"Hhm, Dev?" Keyla memecah keheningan di antara mereka, kalo boleh jujur Keyla juga bosan kalau cuma diam-diaman seperti sekarang ini.

"Apa?" jawab Devano datar.

"E-enggk kok cuma mau mastiin aja," ucap Keyla terbata-bata, entah kenapa dia jadi takut dan gugup mendengar respon Devano yang sangat ketus.

"Mastiin apa?" jawab Devano lagi, kali ini tidak terlalu datar seperti tadi.

"Eem, lo sebenernya tau gak sih rumah gue dimana? perasaan dari tadi kita muter-muter aja," ujar Keyla lesu, kelihatannya ia sangat lelah dan ingin segera beristirahat.

"G tau," jawab Devano dengan santai nya.

"Hadehhh," Keyla menghela nafas, ia benar-benar sangat lelah.

"Kenapa lo g tanya sama gue, Dev?" ucap Keyla.

"Ga apa-apa sengaja," jawab Devano tanpa beban.

"Sengaja?" Keyla membeo, karena bingung dengan jawaban Devano. Keyla berfikir apakah Devano sengaja tidak bertanya di mana rumah Keyla hanya ingin berlama-lama dengan dirinya? Ah, itu tidak mungkin.

"Gue, cuma mau ngajakin lo jalan-jalan, gue lagi males pulang." jawab Devano yang seakan sadar kalau Keyla sangatlah bingung mendengar jawabannya tadi.

"Hhm, iya juga udah lama nggak keliling disini," ucap Keyla mulai menikmati angin sore dengan sunset yang sebentar lagi akan menghilang, jujur Keyla sangat senang bisa berjalan-jalan dengan seorang Devano yang terkenal anti wanita, Keyla nyaman bersama sang ketua geng The Black Rascals. Reyllan Devano Bagaskhara.

Devano hanya memperhatikan Keyla dari kaca spion motor kesayangannya, ia dapat melihat jelas raut wajah cantik milik Annathasyah Keyla Queen Alexander yang nampak bahagia dan juga lelah. Tidak ada lagi wajah tembok,  datar,  dan dingin dari Keyla, seperti saat ia disekolah.

Jam sudah menunjukkan pukul 17.14 PM, yang menandakan sebentar lagi akan gelap.

"Langsung pulang?" Sikap dinginnya kembali seketika membuat Keyla berdesis pelan.

"Iya, gue juga mau mandi, sholat, bentar lagi magrib," jawab Keyla melihat wajah tampan dan tegas milik Devano dari kaca spion. Devano yang fokus ke jalan raya sesekali melirik Keyla yang melihat nya dari kaca spion, ia tersenyum kecil.

Keyla yang sedang berkaca di spion miliknya, memainkan bibir, seperti sedang berfoto sangat lah mengemaskan, ingin sekali dirinya mencubit pipi Keyla yg chubby itu.

Tiba-tiba Keyla mengeluarkan handphone bermerek iPhone miliknya, Devano mengetahuinya, tetapi ia cuma pura-pura tidak tau ia ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh gadis ini.

Keyla membidik kaca spion dan ...
ckrekkk ternyata Keyla mengambil foto dirinya dari kaca spion tak lupa dengan cahaya sunset yang masih bersinar.

Devano (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang