Antalya (AU)

Chapter 7

Happy Reading

.

.

.

***

Alya menunggu seseorang dengan perasaan tak karuan. Sebagain hatinya ragu tapi ia juga harus teguh pada prinsipnya sekarang, ia sudah cukup dewasa untuk menikah ia harus meninggalkan seseorang yang main main dengannya.

Fikirannya bercabang kemana mana seolah badannya ada disini tapi tidak dengan fikirannya.

"hey"

Alya tersadar saat seseorang menyentuh bahunya.

"ohh sal?sejak kapan kamu disini?"

"ngelamun terus nih, kenapa sih?"

Alya menggeleng dan tersenyum tipis.

"sok pesen dulu"

Aqshal menunjuk minuman didepannya

"ini"

Alya mengerjapkan matanya. Lagi lagi ia tidak fokus.

"ohh udah ya?"

"nahloh ga fokus lagi, kenapa?ada masalah?"

Alya terdiam sejenak, sebelum mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Kini giliran Aqshal yang terdiam melihat cincin di depannya.

"kamu?lamar aku?"Tanya Aqshal ragu dan bingung.

Alya menggelengkan kepalannya.

"bukan"

"terus?"

"Haykal lamar aku"

"ohh"

"....."

"kamu terima?"tanya Aqshal setelah terjadi keheningan cukup lama.

"belum"

"berarti akan? Kamu mau ninggalin aku?"

Kedua alis Aqshal mengkerut tajam, suaranya berubah sinis.

"masih inget prinsip aku?ini bukan saatnya main main lagi"

"tapi aku serius sama kamu, dan kamu tau itu Ay"

Alya mengeluarkan ponselnya sedikit mengotak atik, tak lama ia memberikannya pada Aqshal.

Aqshal membaca screenshootan chat dan terakhir foto dirinya bersama seorang wanita, tidak satu ada beberapa.

"aku sebenernya udah tau lama, tapi aku ga bilang berharap kamu bisa sadar dan berubah dengan aku bertahan sama kamu dalam kepura pura tidak tahuan. Tapi Haykal datang lamar aku buat aku sadar aku udah keluar dari prinsip aku. Aku pernah kasih kamu sempatan"

"Kamu dapet ini dari mana?"

"Ga penting aku dapet dari mana"

"terus sekarang apa mau kamu? Kamu mau kamu aku lamar? Oke ayo kita nikah aku bakal putusin Bila dan kita sama sama itukan yang kamu mau?"

Alya menatap Aqshal dengan pandangan tak percaya.

"kamu fikir nikah itu mudah hah? Ini bukan sekedar aku sama kamu nikah terus kita bahagia,engga sal! Ini menyangkut masa depan, tanpa kesiapan dari kedua belah pihak pernikahan malah bisa ngancurin hidup kita."

"kamu fikir aku belum siap gitu?"

"jelas"

"tau dari mana kamu?"