Chapter 11

7 0 0
                                    

Happy Reading.
.

.

.

***
Seorang gadis memasuki sebuah caffe dengan sedikit berlari karna hujan diluar, sesampainya ia di dalam ia mengambil tempat dekat jendela tak lama pelayan datang mencatat pesanannya.

Sambil menunggu pesanan ia menatap pemandangan diluar jendela yang hujan, dengan earphone ditelinga sesekali kepalanya ikut bergerak kecil mengikuti irama lagu.

Ia tak sadar ada seorang lelaki yang memperhatikannya dari jauh, taklama pesanannya datang setelah mengucapkan terimakasih pelayan itu pergi.

Ia menatap coffe capucino dengan cream diatasnya, sebelum ia menyesap ia menghirup aromanya tak lama ia tersenyum manis

"Hmm menangkan"

Iapun menyesap coffe cappuccino tersebut lagi lagi ia dibuat tersenyum dengan rasa cappucino,ia sangat menikmati sesekali ia menoleh pada jedela sebelahnya.

Sementara gadis itu sibuk dengan coffe dan pemandangan,seorang lelaki yang duduk tak jauh darinya sibuk memperhatikan gadis tersebut ia begitu terpesona dengan gadis itu.

Saat sedang asik memperhatikan tiba tiba kening lelaki itu mengkerut, ia melihat gadis itu mengangkat panggilan,wajahnya terkejut lalu dengan buru buru ia memasukan barang barangnya,dan pergi setelah menyimpan selembar uang.

Lelaki itu kecewa, ia kembali menatap meja yang tadi di tempati gadis itu yang bahkan tak ia ketahui namanya.

Matanya memincing melihat sesuatu, ia bangkit menghampiri meja tersebut.
Dilihatnya sebuah earphone dan sebuah stickynote berwarna pink.

'Aku melihat mu memperhatikan ku.
Kurasa kita harus berkenalan
Nama ku Alyaa

Dan kau tuan...
Aku belum mengetahui namamu,jika kita dipertemukan kembali
Ayo berkenalan dan kembalikan earphoneku!! Jangan menjadi pengagum rahasia
Itu menyakitkan.
Sampai bertemu nanti ^.^'

Dalam hati ia bertanya kapan gadis itu menulis Surat, apa sebegitu fokusnya ia memperhatikan wajah cantik gadis yang baru ia tau namanya, Alya..

Lelaki itu dibuat tersenyum oleh gadis yg baru dikenalnya tadi yang berhasil merebut atensinya sejak pertama ia melihat gadis itu.

"Ya kita harus bertemu Alya"ucapnya membatin.

-----

Sudah beberapa hari berlalu dan lelaki itu selalu datang ke Cafe tersebut berharap dapat bertemu dengan gadisnya.

Ah..bisakah ia menyebut gadis yg bahkan tak tahu namanya dengan panggilan gadisnya?

'Kringg '

Suara pintu membuyarkan lamunannya disiang hari ini, ia menoleh ke arah pintu yg membuatnya membeku seketika.

Disana ia melihat Alya yang juga dengan kaget menatapnya, tatapan mereka terkunci sekian detik, hingga Alya membuang pandangannya dengan tersipu gadis itu berjalan menuju kasir untuk memesan mainuman dan makanan.

Tak lama ia mendapatkan minumannya, ia menjuk kearah mejanya, lelaki itu masih memperhatikannya hingga tak sadar Alya sudah berada di hadapannya

"Permisi, boleh aku duduk disini?"tanya Alya

"Oh bo boleh silakan"

Alya tersenyum manis

"Terimakasih"ujarnya lalu duduk dihadapannya

Alya fokus pada Coffenya sedangkan ia gugup entah harus berkata apa. Tiba tiba ia teringat sesuatu, dengan segera ia meraih sesuatu dari saku jas putihnya yang ia simpan dikursi sebelahnya.

Antalya (AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang