siapa yang nungguin dari sekian abad yg lalu? gaada sie aokwkwkwk gas lanjut!
Suara gerumuh angin yang meniup lembut hembusan yang menenangkan dan juga langit mendung yang menemani seorang gadis yang tengah duduk di bawah pohon besar di atas bukit kecil. Gadis itu menatap langit mendung ditemani angin yang berhembus sedari tadi. Ia merasa seperti hidup di gua yang tak ada cahayanya bahkan ia tak dapat menemukan cahaya setitikpun. Setiap langkah yang ia jalani tak dapat menemukan cahaya lebih tepatnya ia tak lagi mendapatkan cahaya itu lagi. Gadis itu berdiam diri dengan tatapan kosong rambut panjangnya terhembus oleh angin sepoi namun dirinya tak dapat merasakan apapun seakan dunia semakin menggelap dan ia merasa dalam hidup hitam dan putih dengan hidupnya sangat kosong sehingga gadis itu, Dahyun sangat lelah dengan hari-harinya yang kosong setelah seseorang pergi meninggalkannya
Dahyun menatap lirih ke depan dengan memikirkan seseorang yang baginya adalah cahaya. Orang itu dapat menghidupkan dirinya yang kosong bahkan mewarnai hidupnya menjadi cerah namun semesta telah mengambilnya untuk dikembalikan ke tempat asal dimana seseorang diciptakan
Seseorang itulah satu-satunya yang dapat membangkitkan dirinya menjadi berwarna dan berarti bagi hidup ini. Namun semuanya telah kembali menjadi kosong
Dahyun memeluk lututnya dan menekuk badannya menunduk dengan cuaca dingin dan mendung takkan mempan baginya untuk kedinginan karna ia pun sudah cukup dingin perasaannya karna yang menghangatkan dirinya sudah pergi. Dari setiap kenangan bersamanya membuat Dahyun teringat kembali dimana pertama kali bertemu dengan orang itu dan berkenalan dan pertama kalinya Dahyun berkenalan dengan seorang lelaki yang cukup tampan dan juga aura cahaya yang dapat menebar warna-warna cerah sehingga hidup ini berwarna
Orang itu bernama Junghwan
Meskipun Dahyun seperti matahari terbenam namun dengan mengulurkan tangannya membuat Dahyun menjadi berwarna namun ketika ingin menggapainya malah semakin menjauh sehingga Dahyun tak dapat menggapainya kembali
Hanya tersisa kenangan indah dan bermakna yang berada didalam diri Dahyun. Apalagi ketika ilusinya merasa bahwa Junghwan melambaikan tangannya dengan membawa layangan seketika Dahyun berdiri. Meskipun ia hampir kehabisan nafas tetapi Dahyun terus berlari mengejar angan semu hingga ia terdapat di sebuah pantai, hanya terdengar suara ombak kecil dan juga suasana hening dan tenang. Dahyun berjalan di sisi pantai yang ibarat lautan menelan bintang-bintang namun didepannya terdapat daratan yang kering dan jauh. Terlihat lagi kenangan dimana Dahyun bersama Junghwan berlari membawa layangan dengan canda tawa hangat menyelimuti lautan serta ombak yang ikut tertawa di bawah langit biru cerah bersinar. Seketika kenangan itu hanya lewat saja hanya Dahyun disini sendirian di pesisir pantai akan menyadari bahwa semua itu kenangan indah yang dapat mewarnai hidupnya.
Dahyun terduduk lemas di atas pasir putih pantai yang bersih serta langit mendung terus mengikutinya
Perasaan kegelapan kembali terjadi pada dirinya. Seakan dunia sangat gelap dan dirinya kembali terjebak dalam goa yang tak ada ujung cahaya juga Dahyun tak dapat lagi untuk bangkit. Kenangan itu terus mengiringnya hingga sosok lelaki itu terus menghantuinya
Air mata Dahyun tak sanggup ditahan, dengan sendirinya air mata itu keluar mengalir di pipi gadis itu sampai ketika ia menangis sejadi-jadinya
"Wan...kenapa tega banget ninggalin aku" ucapnya lirih dengan isakan yang terus mengalir
Patah hati terberat adalah ketika ditinggalkan untuk selama-lamanya
Itu yang dirasakan Dahyun sekarang bahkan ia tak sanggup untuk meninggalkan pantai. Suara ombak ditambah angin laut yang kini menemani Dahyun dalam kegelapan dan juga tak ada ujung cahaya lagi yang menentukan jalan dirinya. Sudah terlanjur lelah untuk menghadapi dunia yang begitu gelap bahkan dunia sekarang telah keras seperti bebatuan kerang yang berada disekitar pantai.
Warna-warnanya yang Dahyun lihat dari waktu ke waktu semakin kuat kini telah hilang.
Kini Dahyun berjalan dengan mata sembab menuju ke rumahnya meskipun jam sudah sore mungkin namun langit semakin gelap tentu saja Dahyun tidak peduli ia terus berjalan dengan sedikit menunduk ia harus tetap bertahan walaupun hidup kembali menjadi gelap dengan langkah yang ia lalui pun dapat berjalan cukup baik meskipun didalam dirinya tak menemukan apa-apa berbeda ketika muncul Junghwan dihadapannya seakan menemukan celah cahaya kecil yang dapat keluar dari kegelapan ini. Akan tetapi itu semua hanya sementara dalam semata tapi ketika Dahyun menoleh kenangannya terlintas kembali
"Kapan-kapan jajan tutut lagi ya"
Ucapan itu masih teringat jelas di pikiran Dahyun ditambah senyuman memamerkan gigi seperti biasa dapat mewarnai dirinya hingga Dahyun berasa nyaman dengan senyuman itu. Semua itu hanya tersisa kenangan yang ada Dahyun sampai lupa bahwa kini ia harus berjalan kembali dengan kekosongan tanpa seorang So Junghwan
End.
Dikit ya karna author jam segini ngantuk 😟 tunggu sejam abis ini nyiakakak

KAMU SEDANG MEMBACA
nano nano -treasure
Short Storycuman cerita tiap orang beda beda kek permen nano-nano TREASURE X GIRLS -typo edan -one shoot one kill -non baku punten -bahasa campur edan ©2020 diamndeu present