Pacarku

230 12 6
                                    

Baru inget punya lagu angst andalan hahay























Pada tanggal 5 april tepat seorang cowok berulang tahun dan disitulah hari dimana aku resmi pacaran dengan cowokku setelah sekian lama aku dan dia udah deket. Jujur rasanya seneng banget ketika dia, Watanabe Haruto menyatakan perasaannya padaku di hari ulang tahunnya tapi ga didepan temen gengnya kok gak kebayang malu banget kalo didepan mereka. Aku seketika otomatis menerimanya dan resmi menjadi pacarku

Selama kita pacaran, jarang banget yang namanya ribut pernah sih sekali tapi itu cukup langka bahkan yang katanya dia emosian anaknya tapi bila denganku seketika ia meredup beda saat ia sedang emosi(?)

Haruto, pacarku ini mungkin keliatan kalem dingin bahkan agak nyeremin kalo pacaran justru ngiranya aku yang manja sama dia

Padahal yang lebih moody an dia bahkan dia jauuhhh lebih manja dari aku. Apalagi waktu ketika dia lagi sakit, aku bergegas ke rumahnya tuk menjenguknya sekalian beli bubur yang dia suka

Setelah di kamarnya aku menyuapi bubur padanya, selama makan dia harus disuapi terus mumpung ada aku katanya xixi dasar

Sehabis itu aku pun mencari obatnya

"Uto obatnya mana?" Tanyaku agak bingung

Ia pun menangah ikut nyari obatnya "biasanya di meja situ"

Aku pun melihat ke arah yang di tunjuk Haruto, ternyata ada di sisi sebrang meja belajarnya lalu aku berjalan mengambil obat itu dan ternyata habis

"Uto obatnya abis, masih ada gak di bawah?" Tanyaku lagi

Haruto memandangku dengan wajah polosnya "keknya ada di bawah"

Aku sedikit bingung akhirnya aku pun ke bawah buat ngambil obat di kotak p3k namun nihil, obatnya pun tak ada

"Coba aku tanya Airi" gumamku

Aku pun mengetik pesan untuk menanyakan obat pada adiknya sekian menit akhirnya ia membalas namun jawabannya memang obatnya sudah habis. Mau tak mau aku harus pergi ke apotek tuk membeli obat akhirnya aku ke kamar Haruto lagi

"Uto aku ke depan dulu ya beli obat" pamitku

Sedangkan Haruto masang wajah sedih "ke depan mana? Jangan lama-lama"

"Iya ngga kok" jawabku sambil senyum

"Iya perginya jan lama-lama, nanti aku kangen"ucapnya lagi

Aku ketawa kecil "uto aku cuman mau ke apotek bukan mo ke dubai"

"Ya siapa tau kamu mau ke warungnya yang di semeru"

Lalu aku ketawa "ya ngga lah ada-ada aja uto mah" balesku "dah ah tunggu bentar ya"

Aku pun bergegas pergi ninggalin Haruto yang masih duduk di atas kasurnya buat beli obatnya

Setelah itu aku pun kembali dengan membawa obatnya, btw dirumah dia lagi gak ada siapa-siapa bahkan adiknya pun pergi bermain bersama teman-temannya maka dari itu aku datang tuk mengurus Haruto sementara hingga jam 7 malem aku harus pulang saat itu

"Uto aku pulang ya" pamitku

Tapi Haruto memasang wajah sedih dan seketika ia memeluk tanganku

"Wony jan pulang" rengeknya

Aku ketawa kecil "udah malem uto aku harus pulang"

"Gausah nginep sini aja sama aku" jawabnya masih meluk tanganku

nano nano -treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang