aku menyetir sangat pelan, sambil sesekali melihat kearah kiri. banyak tempat untuk bersantai. mungkin sekedar untuk duduk dan minum teh akan menolongku. lalu aku memarkir mobil dan memasuki tempat yang terlihat cukup nyaman.
"tolong ice milk tea. hmm.. dan broccoli and cheese" kataku kepada pelayan. dia sambil tersenyum sopan memberikan pesananku setelah beberapa menit. aku memilih tempat yang agak pojok. Menghempaskan diri ke sofa empuk dan mengeluarkan laptop.
aku memutuskan untuk mengerjakan pekerjaanku yang mulai menumpuk. Suasana ini membuat semangatku naik. tanpa sadar aku melihat keselilingku. tidak terlalu ramai, dan banyak pasangan muda yang sedang asyik mengobrol. disudut sana ada perempuan berambut panjang bersama pria berkacamata namun tampan. perempuan itu seperti sedang berbisik manis pada pria itu. dan keduanya sama sama tertawa. Mereka terlihat dekat. Terlihat bahagia.
Tidak ada yang memperhatikan mereka sepertinya. Kecuali aku. aku melihat si pelayan sedang menjamu tamu yang lain, menaruh pesanan mereka. Lalu pergi dengan senyum sopan.Aku mengalihkan perhatianku pada pekerjaan kembali. Sambil berdoa semoga pekerjaan ini bisa melupakan kesepianku, walaupun sedikit. sambil tak sadar mengangkat bahu.
handphoneku bergetar. memecahkan konsentrasiku yang baru terbentuk tadi. dengan kesal aku membuka handphoneku
"hai kak. kapan pulang? aku sama ibu mau belanja nih. ayo ikut." Kata adikku tanpa jeda.
"Wah, belanja dimana nih ? Di mall biasa ?"
" iya kak. kita tunggu langsung dimall ya. Bye"
"Oke bye"ternyata adikku. kejengkelan yang tadi langsung meluap. dengan semangat aku membereskan barang barangku dan bangkit menuju mall yang biasa kita kunjungi.
***
aku mulai melupakan kesepianku, seperti seekor itik yang tersesat bertemu induknya. bersama orang terdekat yang seakan tahu akan perasaanku yang sedang tak menentu seperti sekarang ini seakan memberi energi tersendiri. Aku ragu kemungkinan bahwa mereka tidak mengetahui betapa aku mencintai kekasihku itu. Bagaimana aku tahu ? Bukan hanya sesekali seluruh anggota kekuargaku menjahili aku mengatakan kalau aku ini terlihat sangat sangat menggilai Dylan.
adikku beberapa kali memberikan aku pakaian yang menurutnya cocok untukku. selera kita memang hampir mirip. terakhir dia memilihkanku sepatu boots tinggi berwarna cokelat tua.
"aku pikir ini akan cocok sekali untuk kakak" katanya girang. aku pun mencobanya dan melihat diriku sendiri dicermin.
Reva tiba-tiba menjauh untuk mengangkat telfon. Berbicara sesekali tertawa malu. Rambut hitam panjang terurai, kulit putih tanpa setitik pun noda. Wajah cantik dan periang. Hanya pria yang tak normal jika tidak melirik saat adikku ini lewat. Dan dia sudah dewasa batinku. aku pun begitu. dia kembali dengan wajah sumringah. "ada apa?" tanyaku.
"tidak, hanya orang yang aku suka menelfon" katanya sambil tersipu malu. aku hanya tersenyum sambil mengusap kepalanya lembut. aku memberi jarak untuk mengetaui siapa pria yang disukai adikku. biarkan dia sendiri yang cerita sendiri padaku.
ibu mengajak pulang setelah beberapa kali memutari tempat ini. dengan beberapa kantung belanjaan ditanganku aku pun mengangguk setuju
Lalu sekilas aku melihat adikku yg memainkan handphonenya. Ada sesuatu yang aneh disana, wajah familiar di layar handphonenya. Handphone adikku. Dan foto dylan disana..
***
Haiii. Apa kabar ?
Maaf ya baru update setelah sekian lama. Karena lagi banyak halangan. Tugas numpuk + UTS juga. Terimakasih buat kalian yang udah mau baca dan mengapresiasikan tulisan yang ga seberapa ini. Ditunggu lanjutan My Lovely Sister nya yaaa ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Sister
Romancetidak banyak yang perlu diketahui dariku. aku cukup tertutup, cukup menjaga jarak dengan orang banyak, bahkan cukup membatasi menggunakan sosial media. berbeda dengan adikku. dia periang, banyak teman, dan sepertinya aktif dibanyak sosial media. dia...